BPJS Cabang Malang Terima Banyak Pengajuan Turun Kelas

Permintaan turun kelas mencapai dua ribu lebih

Malang, IDN Times - Kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sudah resmi berlaku mulai 1 Januari 2020. Kebijakan tersebut membuat banyak pelanggan BPJS memilih untuk turun kelas. Pasalnya, mereka merasa iuran terbaru terlalu tinggi. Tercatat hingga Desember 2019, 2.442 masyarakat Malang Raya mengajukan turun kelas. 

1. BPJS berikan kemudahan untuk warga yang turun kelas

BPJS Cabang Malang Terima Banyak Pengajuan Turun KelasPelayanan di kantor BPJS kota Malang masih ramai melayani warga yang turun kelas. IDN Times/ Alfi Ramadana

Sebenarnya syarat pengajuan ganti kelas adalah wajib terdaftar dan aktif di kelas sebelumnya selama satu tahun. Namun, dengan pemberlakukan Perpres No. 75 terkait penyesuaian iuran, pihak BPJS cabang Malang memberikan pelayanan ekstra. Tidak hanya itu saja, masyarakat juga bisa mengajukan turun kelas selama periode 9 Desember hingga 30 April tanpa harus terdaftar di kelas sebelumnya dalam waktu satu tahun. 

"Tetapi ada catatan bahwa peserta yang mengajukan turun kelas tersebut sudah terdaftar sebelum tanggal 1 Januari 2020," papar Chandra Jaya, Pejabat Pengganti Sementara Kepala BPJS Cabang Malang, Jumat (3/1). 

2. Pengajuan paling banyak untuk kelas dua ke tiga

BPJS Cabang Malang Terima Banyak Pengajuan Turun KelasBanyak masyarakat mengajukan turun kelas karena iuran BPJS meningkat. IDN Times/ Alfi Ramadana

Sejauh ini Chandra mengatakan bahwa dari total 2.442 masyarakat yang mengajukan turun kelas, terbanyak adalah dari kelas dua ke tiga. Rincian masing-masing kelas yang mengajukan penurunan adalan dari kelas satu ke dua, selama bulan Desember, sebanyak 332 peserta. Lalu untuk kelas satu ke tiga sebanyak 505 peserta. Sementara untuk dari kelas dua ke tiga sebanyak 1.569 peserta. 

"Sebenarnya tidak semuanya mengajukan turun kelas. Ada juga pengajuan naik kelas, tetapi tidak banyak," tambahnya. 

Baca Juga: Iuran BPJS Naik, 500 Warga Malang Ajukan Turun Kelas Selama Bulan Ini

3. Siapkan beberapa strategi untuk antisipasi

BPJS Cabang Malang Terima Banyak Pengajuan Turun KelasBPJS Kesehatan siapkan beberapa program untuk antisipasi melonjaknya pengajuan turun kelas. IDN Times/ Alfi Ramadana

Di sisi lain, pihak BPJS kesehatan sendiri sudah memfasilitasi peserta yang ingin turun kelas. Selain memberikan pelayanan secara langsung di kantor cabang, pihak BPJS juga melakukan jemput bola dengan mendatangi lokasi-lokasi strategis untuk menjangkau wilayah-wilayah yang cukup jauh dari kantor cabang.

Program tersebut diberi nama mobile customer service. Secara berkala tim BPJS akan berkeliling ke lokasi strategis untuk membantu masyarakat.

"Kami ingin mendekatkan diri kepada masyarakat. Terutama mereka yang ingin mengajukan turun kelas. Sehingga, kami mendatangi beberapa lokasi yang menurut kami strategis untuk pelayanan tersebut," jelasnya. 

4. Turun karena terlalu mahal

BPJS Cabang Malang Terima Banyak Pengajuan Turun KelasBPJS cabang Malang masih terus berupaya memberikan pelayanan maksimal kepada peserta yang ingin turun kelas. IDN Times/ Alfi Ramadana

Sementara itu, seorang peserta bernama Tri Lawan (62) memilih untuk turun kelas karena merasa tarif BPJS terlalu mahal. Apalagi dirinya sudah pensiun. Ia memilih untuk turun kelas dari I ke III. Sebab, selama ini dirinya harus membayar iuran BPJS untuk lima orang anggota keluarga.

"Sekarang iuran untuk kelas I Rp160 ribu. Terlalu berat kalau harus tetap di kelas I," tandasnya. 

Baca Juga: BPJS Kota Malang Miliki Tunggakan Rp600 Miliar kepada Mitra 

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya