Belum Rutin Hujan, Perum Jasa Tirta I Lakukan Modifikasi Cuaca

Malang, IDN Times - Memasuki bulan November, kondisi cuaca di Malang Raya masih belum sepenuhnya berubah. Musim hujan yang dinanti belum sepenuhnya datang. Hal itu menyebabkan penurunan debit air di bendungan Sutami. Kondisi tersebut membuat beberapa daerah mengalami kekeringan.
1. Lakukan modifikasi cuaca
Melihat hal tersebut, Perum Jasa Tirta I melakukan upaya modifikasi cuaca agar hujan bisa segera rutin turun di kawasan Malang Raya. Bekerja sama dengan pihak Skuadron 4 Lanud Abd. Saleh, Kabupaten Malang, Perum Jasa Tirta akan melakukan modifikasi cuaca selama 20 hari ke depan agar hujan bisa rutin turun. Modifikasi cuaca tersebut mulai dilakukan pada Rabu (13/11).
"Kami berharap modifikasi tersebut efektif untuk wilayah Malang Raya. Sehingga air bisa turun dan masuk bendungan," ujar Kepala Perum Jasa Tirta I, Raymond Victor Ruritan, Kamis (14/11/2019).
2. Penyemaian gunakan Kapur Tohor
Untuk proses modifikasi hujan buatan tersebut menggunakan Kapur Tohor. Namun, dalam prosesnya tetap memerlukan awan potensi. Nantinya Kapur Tohor tersebut akan disemaikan di awan tersebut agar bisa menjadi hujan. Sejauh ini hujan di wilayah Malang Raya masih belum sepenuhnya sesuai harapan.
"Kalau ada awan dan ada potensi semai maka akan disemai," imbuh Raymond.
3. Akan terus dilakukan sampai debit air stabil
Sejauh ini, debit air di bendungan Sutami memang mengalami penurunan. Hal itu dikarenakan musim kemarau panjang yang melanda kawasan Malang Raya. Oleh karena itu, agar tidak semakin menurun, modifikasi tersebut dilakukan. Apalagi bendungan Sutami merupakan salah satu penyuplai kebutuhan air baku di wilayah Malang Raya. Estimasi 20 hari tersebut cukup untuk menambah debit air.
"Modifikasi cuaca ini kami lakukan sampai debit air di Bendungan Sutami normal," sambungnya.
Baca Juga: Hangatnya Pas Temani Musim Hujan, Ini 5 Resep Olahan Jahe ala Yummy
4. Pancing musim hujan
Di sisi lain, Raymond menyabut bahwa modifikasi cuaca ini juga sebagai pancingan. Pasalnya sejauh ini meskipun sudah mulai turun hujan namun belum terlalu intens. Untuk itu, diharapkan dengan adanya modifikasi cuaca tersebut bisa memancing agar musim penghujan bisa datang lebih cepat.
"Ini adalah alternatif untuk menambah curah hujan," tandasnya.
Baca Juga: BMKG: Ada 2.140 Gempa Susulan di Ambon Sejak 26 September 2019