Banyak Kendaraan Celaka di Jurang Mayit, Benarkah karena Penampakan?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Kabupaten Malang memiliki salah satu ruas jalan yang sering dikaitkan dengan hal-hal mistis. Namanya Jurang Klampok. Ada juga yang menyebutnya Jurang Mayit.
Jalanan tersebut berada di kawasan jalur pantai selatan, persisnya di Desa Srigonco, Bantur, Kabupaten Malang. Jurang Mayit dikenal sebagai jalur tengkorak lantaran sering terjadi kecelakaan di sana. Banyak truk yang masuk ke jurang. Tak jarang kecelakaan tersebut merenggut korban jiwa.
Dari cerita turun-temurun yang didengar masyarakat sekitar, jalur tersebut dinamakan Jurang Mayit karana dulunya di sana menjadi lokasi pembuangan mayat ketika masa pemberontakan PKI.
Konon, mitos yang beredar, kawasan tersebut merupakan daerah angker. Banyak yang menyebut jika makhluk tak kasat mata kerap muncul dan mengagetkan pengemudi yang melintas hingga menyebabkan kecelakaan.
Tapi, apakah benar penampakan makhlus halus itu yang menyebabkan kecelakaan sering terjadi di Jurang Mayit? Berikut beberapa penjelasan teknis dan ilmiah mengapa Jurang Mayit sering banyak kendaraan yang celaka!
1. Topografi wilayah cukup curam
Selama ini ada beberapa hal yang kerap dikesampingkan saat akan membangun jalan baru. Salah satunya adalah mengenai topografi wilayah. Jika melihat topografi di wilayah Desa Srigonco, utamanya area jalur Jurang Mayit, memang cenderung cekungan dan perbukitan. Hal itu memengaruhi bentuk jalan setelah selesai dibangun yaitu cukup banyak tanjakan tajam, turunan serta tikungan tajam.
"Dari sisi elevasi, kemiringan dan super elevasinya, jalur Jurang Mayit ini masuk kategori curam. Maka dengan kondisi tersebut kecepatan rencana kendaraan tidak boleh lebih dari 20 kilometer per jam," papar Praktisi Jalan Raya dan Jembatan, Alif Riwidya, Jumat (6/11/2020).
2. Kendaraan harus prima saat melintas di Jurang Mayit
Alif menjelaskan, dengan kondisi jalan yang curam, mau tidak mau pengemudi harus menurunkan kecepatan kendaraan. Dalam kondisi tersebut, jika kendaraan tidak dalam kondisi prima, maka bisa membahayakan pengemudi sendiri. Jurang Mayit selain memiliki turunan tajam dan tanjakan curam, juga ada tikungan tajam yang menanjak. Hal itulah yang terkadang membuat pengemudi kurang memperhitungkan.
"Mungkin karena keterbatasan lahan, jadi dibangun dengan sedikit agak memaksakan. Padahal lahan tersebut sangat menentukan untuk inisiasi permukaan jalan sehubungan dengan kelas jalan," tambahnya.
Baca Juga: Kecelakaan Maut Jombang: Boncengan Empat, 3 Orang Tewas Ditabrak Truk
3. Pengemudi sering kali tidak memperhitungkan jalur
Di sisi lain, Alif menilai trase jalur di Jurang Mayit memang cukup ekstrem. Jalur yang tidak terlalu luas ditambah turunan, tanjakan, serta tikungan tajam tentu memerlukan perhitungan yang cermat bagi pengemudi. Termasuk juga beban yang dibawa dan juga kecepatan kendaraan. Sebabm dengan jalur seperti itu, kemudian membawa beban yang berat tanpa diimbangi dengan pengereman yang baik, maka peluang terjadinya kecelakaan cenderung besar.
"Dengan jalur yang seperti itu, memang kondisi kendaraan baik pengereman serta keadaan ban harus prima. Jika tidak tentu bisa membahayakan. Kebanyakan kecelakan yang sering terjadi di sana adalah terjun ke jurang atau menghantam tebing," sambungnya.
4. Pembangunan jembatan bisa mengurangi resiko
Saat ini di kawasan Jurang Mayit memang sedang dibangun jembatan. Pembangunan itu untuk memudahkan pengendara jika ingin menuju ke arah Jalur Lintas Selatan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang sendiri menargetkan pembangunan jembatan Jurang Mayit bisa selesai pada 2021 mendatang. Keberadaan jembatan tersebut dinilai bakal mengurangi resiko kecelakaan yang kerap terjadi di Jurang Mayit.
"Kalau jembatan itu sudah jadi tentu bisa mengurangi resiko kecelakaan, karena tikungan yang selama ini menjadi titik bahaya menjadi hilang," tandasnya.
Baca Juga: Pantai Pasir Putih Pasetran Gondo Mayit, Surga Tersembunyi di Blitar