Resmi, Universitas Brawijaya Miliki Rektor Baru

Malang, IDN Times - Universitas Brawijaya Malang akhirnya resmi memiliki Rektor baru. Majelis Wali Amanat (MWA) yang menjadi pemilih Rektor baru UB resmi memilih Prof Widodo sebagai pimpinan baru. Ia terpilih secara musyawarah dan mufakat dan disetujui oleh 17 anggota MWA yang diketuai oleh Menko PMK, Muhadjir Effendy menggantikan Rektor lama yakni Prof Nuhfil Hanani. Widodo yang berasal dari FMIPA UB berhasil mengalahkan dua kandidat lain, yaitu Prof Unti Ludigdo dan Prof Imam Santoso dalam konstelasi pemilihan Rektor.
1. Semua anggota MWA sudah menyampaikan pertimbangan
Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Brawijaya, Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa sebelum memutuskan memilih Prof Widodo sebagai Rektor baru, pihaknya sudah melakukan musyawarah dengan seluruh anggota MWA. Termasuk juga mendengarkan masukan dan pertimbangan dari seluruh anggota. Salah satunya dari Kementerian Pendididikan, Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti) yang dimandatkan kepada Plt Sekretaris Dirjen Dikti.
"Hasil mufakatnya dari tiga calon yang ada dipilih Prof Widodo sebagai Rektor baru Universitas Brawijaya periode 2022-2027," urainya Sabtu (21/5/2022).
2. Tak beberkan alasan rinci terkait proses pemilihan
Lebih jauh, Muhadjir tak menjelaskan secara rinci terkait pemilihan Rektor UB yang menggunakan proses musyawarah dan mufakat. Ia hanya menyebut bahwa ketiga calon merupakan sosok yang sangat mumpuni dibidangnya masing-masing. Namun, karena memang harus menentukan satu orang, maka berbagai pertimbangan diambil dan terpilihlah Prof Widodo secara musyawarah dan mufakat sebagai Rektor baru UB.
"Karena memang Rektor hanya satu jadi ya harus diputuskan satu," imbuhnya.
3. Segera lakukan pelantikan
Setelah terpilih satu orang sebagai Rektor baru, Muhadjir menyebut bahwa fokus utama saat ini adalah segera mempersiapkan untuk pelantikan. Setelah itu, Rektor baru sudah bisa bekerja sesuai dengan target dan rencana yang disiapkan. Mantan Rektor UMM itu menyebut bahwa nantinya untuk rencana strategis pengembangan kampus diluar akademik akan dirancang bersama dengan MWA.
"Sementara kalau untuk yang akademik nantinya akan menjadi tanggung jawab dari kampus. Tetapi secara garis besar rencana-rencana strategis itu tidak akan membatasi ruang gerak dari Rektor," sambungnya.
Terlepas dari itu, Muhadjir memastikan bahwa Rektor baru masih akan memiliki ruang yang sangat luas untuk mengembangkan kreativitasnya dalam memimpin UB. Termasuk dalam menjalankan visi dan misi yang sudah dipaparkan saat proses pemilihan.
"Tetapi memang ada batasan-batasan yang tidak bisa dilampaui oleh Rektor. Utamanya terkait kebijakan-kebijakan yang sudah dirancang kaitannya dengan non akademik," tandasnya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.