Jakarta, IDN Times - Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang hilang kontak pada Senin (29/10) pagi. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan pesawat baru 800 jam terbang dan cuaca dalam kondisi cerah.  

Menanggapi jatuhnya Lion Air tersebut, Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengingatkan agar jangan terburu-buru memberikan sanksi kepada pihak maskapai. Saat ini, kepentingan penumpang dan awak pesawat lah yang terpenting.

"Jangan terburu-buru menyalahkan, kemudian kena sanksi, justru kita dalam kondisi gini utamanya ini kita selamatkan dulu penumpang dan awak pesawat," kata Alvin saat dihubungi IDN Times, Senin (29/10).

Sebab, menurut Alvin, selama 2017 juga dari maskapai Lion Air keselamatannya cukup baik. Sehingga, jangan langsung menghakimi maskapai tersebut.

"Ya kalau ditanya kenapa, kita belum tahu kan? Pesawatnya aja belum ketemu persisnya. Ini kan baru katanya terlihat, pesawatnya terapung atau tenggelam, penumpangnya selamat atau tidak, kita kan belum tahu," kata dia.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan pesawat baru memiliki jam terbang 800 jam. Saat pesawat jatuh juga diduga cuaca cukup cerah.

Pesawat Lion Air C/S PK-LQP Flight JT-610 Rute Jakarta-Pangkalpinang diduga hilang kontak pagi ini, Senin (29/10). Pesawat tersebut bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta pada 06.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Pangkalpinang pada pukul 07.20 WIB. 

Bagi keluarga atau kerabat penumpang yang ingin menunggu kabar atau informasi terkait, silakan mendatangi posko di Terminal 1, Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten. Pesawat ini dilaporkan mengangkut 189 orang, termasuk awak pesawat.   

Pesawat tersebut diduga jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat. Basarnas menyebutkan saat ini timnya sudah menuju ke lokasi yang diduga berada di titik koordinat 05º 49.727 S - 107º 07.460 E (Heading 40º Timur Laut).

Baca Juga: [BREAKING] Lion Air: Pesawat JT 610 Jatuh Setelah 13 Menit Mengudara