Eks Napiter Ngebom di Astana Anyar, Ini Jawaban BNPT

BNPT mengatakan sudah maksimal menjalankan deradikalisasi

Malang, IDN Times - Upaya deradikalisasi yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dipertanyakan usai seorang mantan narapidana terorisme (napiter) bernama Agus Sujatno (34) melakukan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar pada Rabu (07/12/2022).

Menjawab hal tersebut, Sekretaris Utama BNPT, Dedi Sambowo mengatakan kalau saat ini kasus tersebut sudah ditangani pihak berwajib. Menurut dia, BNPT sudah bekerja maksimal untuk melakukan deradikalisasi.

"BNPT sesuai perundang-undangan melakukan pencegahan mulai dari kesiapsiagaan nasional sampai deradikalisasi. Kita sudah semaksimal mungkin melakukan pencegahan. Kitapun bekerjasama dengan isntansi lain untuk pengusutan," terangnya saat dikonfirmasi di Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) Turen pada Kamis (08/12/2022).

1. BNPT menyebut selalu mengevaluasi upaya deradikalisasi yang mereka lakukan

Eks Napiter Ngebom di Astana Anyar, Ini Jawaban BNPTSekretaris Utama BNPT, Dedi Sambowo. (Foto: Rizal Adhi Pratama)

Dedi mengatakan kalau pihaknya selalu melakukan evaluasi pada program-program deradikalisasi yang mereka bentuk. "Kita terus menerus melakukan (evaluasi), kita akan terus melakukan kegiatan. Kita berharap semakin banyak teman-teman kita di lapangan sampai tidak ada tempat untuk ideologi kekerasan dan intoleran," jelasnya.

2. Program deradikalisasi akan terus dimasifkan

Eks Napiter Ngebom di Astana Anyar, Ini Jawaban BNPTPanen raya jagung di KTN Turen. (Foto: Rizal Adhi Pratama)

Setelah kejadian di Polsek Astana Anyar, Dedi mengatakan akan meningkatkan program deradikalisasi. Ia mengatakan kalau BNPT sudah menyiapkan banyak program.

"Sesuai instruksi dari Kemenpolhukam, bahwa kegiatan KTN ini efektif untuk deradikalisasi. Saat ini KTN ada di Turen, kemudian di Temanggung Jawa Tengah, Garut Jawa Barat, di Morowali Sulawesi Tengah, dan terkahir di Nusa Tenggara Barat," paparnya 

"Nanti juga akan ditambah KTN lain di berbagai kota di seluruh Indonesia. Yang akan dibuat KTN di Banten, Lampung, Aceh yang akan dilakukan secara bertahap," imbuhnya.

Selain program KTN, Dedi juga memaparkan program-program deradikalisasi lain yang sudah dijalankan oleh BNPT. Program-program ini ditujukan untuk semua kalangan masyarakat. Dan bukan hanya di lingkungan masyarakat, tapi juga organisasi-organisasi, akademsi, sampai perguruan tinggi.

"Program yang dibuat selain KTN ini ada Warung NKRI yang kita buat di seluruh Indonesia, mulai dari Papua, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, NTB, Bali," tuturnya.

3. Pengawasan eks Napiter juga terus dilakukan

Eks Napiter Ngebom di Astana Anyar, Ini Jawaban BNPTIlustrasi - Penangkapan Teroris oleh Densus 88 (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)

Usai kejadian pengeboman di Polsek Astana Anyar, BNPT juga akan meningkatkan pengawasan pada eks napiter. Hal ini mengingat pelaku pengeboman kemarin adalah juga mantan narapidana terorisme.

"Kita kan berkolaborasi dengan TNI dan Polri, Pemerintah Daerah. Kemudian organisasi-organisasi yang tidak memiliki paham kekerasan maka kita bekerjasama meniadakan paham-paham tersebut," jelasnya.

"Negara kita terdiri dari berbagai suku bangsa, sehingga tidak boleh ada paham-paham di luar Pancasila," tegasnya.

Dedi  juga mengknfirmasi kalau Agus Sujatno (34) yang menjadi pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar sudah tercatat sebelumnya oleh BNPT. "Semuanya eks napiter tercatat, mereka tercatat di dalam semua instansi yang terlibat di dalam deradikalisasi," pungkasnya.

Baca Juga: Kepala BNPT: Bom Bunuh Diri Astana Anyar Virus Radikal Terorisme 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya