Datangi Pesantren, Prabowo Tak Mau Disebut BerKampanye

Hanya silaturahmi dan beri buku, katanya

Magetan, IDN Times – Setelah berziarah ke makam Gubernur Soerjo, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mendatangi Pesantren Sabilil Muttaqien di Takeran, Magetan, Jawa Timur, Rabu (31/10). Ia menyebut kedatangannya hanya untuk bersilaturahmi. Bukan berkampanye atau meminta dukungan pada kiai, ustad maupun santri.

“Saya tidak kampanye. Saya hanya meninggalkan oleh-oleh yaitu buku yang saya tulis,’’ kata Prabowo.

Buku yang diberikan sebanyak 200 eksemplar itu, kata dia, berjudul ‘Paradoks Indonesia’. Ia akan menambahnya jika pihak PSM membutuhkannya. Adapun tujuan dari pemberian buku itu sebagai sumbangan pemikiran terhadap kondisi bangsa dan negara.

1. Prabowo jelaskan maksud buku yang diberikan

Datangi Pesantren, Prabowo Tak Mau Disebut BerKampanyeIDN Times/Nofika Dian

Buku ‘Paradoks Indonesia’, kata dia, memuat kejanggalan – kejanggalan di negara ini. Salah satunya, tentang potensi sumber daya alam yang melimpah. Bahkan, sejumlah badan dunia menyebutkan bahwa Indonesia termasuk negara terkaya dari segi kekayaan alam itu.

“Tapi rakyatnya masih banyak yang miskin. Ini suatu kejanggalan,’’ ujar bekas Komandan Jenderal Kopassus ini.

Baca Juga: Survei Populi: Jokowi-Ma’ruf Unggul Telak Atas Prabowo-Sandiaga 

2. Isi dari buku merupakan kumpulan pidato

Datangi Pesantren, Prabowo Tak Mau Disebut BerKampanyeIDN Times/Nofika Dian

Selain soal potensi alam yang melimpah, sejumlah materi lain juga ditulis dalam buku ‘Paradoks Indonesia’. Seluruh isinya, Prabowo menjelaskan pernah disampaikan ketika berpidato di beberapa tempat. “Dari pidato-pidato saya lalu ditulis,’’ ujar dia semberi bergegas menuju mobil untuk meninggalkan PSM.

3. Pimpinan PSM menyatakan sikap politik lembaga tetap netral

Datangi Pesantren, Prabowo Tak Mau Disebut BerKampanyeIDN Times/Nofika Dian

Pimpinan PSM Mitarul Mukminin, menyatakan bahwa sikap politik pondok yang dipimpinnya tetap netral. Namun demikian, ia memiliki kriteria bagi seorang pemimpin bangsa. “Tidak hanya jujur dan baik tapi tegas. Karena dengan ketegasan akan dapat membuat suatu kebijakan bagi negara dan bangsa,’’ ujar Gus Amik, panggilan akrab Miratul Mukminin.

Disinggung soal buku yang diberikan Prabowo, ia menyatakan belum mengecek keberadannya. Apabila memang buku-buku itu diperlukan maka akan dibagikan kepada para pengurus dan disimpan di perpustakaan pesantren.

Baca Juga: Prabowo Setuju Saksi Partai Politik Saat Pemilu Dibiayai Negara

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya