Capai 1,3 Juta, Korban Tsunami Indonesia Paling Banyak di Dunia

BNPB gelar ekspedisi desa tanggap bencana

Banyuwangi, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara dengan jumlah korban tsunami terbanyak di Indonesia. Dalam 19 tahun terakhir, jumlah korban bencana yang diakibatkan oleh gempa, likuivaksi, dan tsunami di Indonesia telah mencapai 1.300.000 orang.

"Jumlah itu melebihi korban senjata di dunia, terutama Timur Tengah. Jadi tsunami merupakan senjata paling mematikan di dunia," kata Kepala BNPB, Letjen (TNI) Doni Monardo saat membuka Ekspedisi Tangguh Bencana, di Banyuwangi, Jumat (12/7). Agar jumlah dan dampak korban bencana bisa ditekan, BNPB pun membuat program desa tanggap bencana. "Kira-kira bisa gak sebanyak ini, kalau masyarakat tahu, mengambil langkah penyelamatan, kemungkinan korbannya tidak akan sebesar itu," jelasnya.

1. Berlangsung hingga Agustus

Capai 1,3 Juta, Korban Tsunami Indonesia Paling Banyak di DuniaIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Untuk membentuk desa tanggap bencana, mereka memulai ekspedisi ke pesisir selatan Jawa. Sebanyak 584 desa dan kelurahan yang masuk dalam peta rawan bencana tsunami akan dikunjungi untuk mendapatkan sosialisasi dan edukasi tanggap bencana.

Ekspedisi untuk membentuk masyarakat Desa Tangguh Bencana (Destana) resmi dimulai dari Pantai Marina Boom, Kabupaten Banyuwangi, Jumat (12/7). Ekspedisi Destana tsunami, khususnya di Pulau Jawa, akan berlangsung selama 34 hari, mulai 12 Juli hingga 17 Agustus 2019.

2. Ekspedisi serupa akan dibuat di luar jawa

Capai 1,3 Juta, Korban Tsunami Indonesia Paling Banyak di DuniaIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Tidak hanya di Jawa, BNPB juga bakal menggelar di pulau rawan bencana tsunami lain, seperti Sumatera, Sulawesi, Papua dan kepulauan lain. "Pertama kita harus tahu negara Indonesia masuk ancaman tertinggi di dunia. Bagaimana menyiapkan desa di selatan pulau Jawa, bisa menjadi desa tangguh bencana alam," kata Doni saat menemui ratusan peserta tanggap bencana di Banyuwangi.

Khusus di Pulau Jawa, setelah dari Kabupaten Banyuwangi, ekspedisi akan berlanjut ke Jawa Tengah dan Jawa Barat sampai dengan Kabupaten Serang, Banten.

Kegiatan ini bersinergi dengan BSN, Kemendagri, Kominfo, Pemkab, Pemprov, BMKG, relawan penanggulangan bencana, PMI, akademisi serta semua elemen masyarakat.

 

3. Jadikan masyarakat tanggap bencana

Capai 1,3 Juta, Korban Tsunami Indonesia Paling Banyak di DuniaIDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB Lilik Kurniawan menambahkan, kegiatan ekspedisi Destana akan diisi dengan materi-materi tentang mitigasi kebencanaan, cara menyelamatkan diri dan mendeteksi tanda-tanda adanya tsunami.

"Ketahanan di daerah, di desa dan kelurahan, harus dimulai oleh masyarakat itu sendiri, karena peralatan, SDM, personil masih lemah di daerah. Ini juga membantu pemerintah daerah, khususnya kawasan rawan bencana," paparnya.

Tidak hanya itu, peserta ekspedisi juga melakukan pemasangan rambu-rambu bencana dan penanaman bibit pohon cemara atau yang memiliki nilai guna.

"Ini ekspedisi yang pertama dilakukan, di mulai dari Banyuwangi. Ini belum dilakukan di kota maupun provinsi di Indonesia," katanya.

Dalam ekspedisi, peserta juga melakukan deklarasi masyarakat Jatim bela alam yang berisi kesepakatan untuk mengenali ancaman bencana, menjaga alam dengan tidak buang sampah di sungai, hingga menjadi pelopor bela alam.

Baca Juga: Ekspedisi Destana 2019: Siagakan Penduduk Pesisir dari Bahaya Tsunami

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya