Kasus COVID-19 di Indonesia Bisa Tambah 200 Ribu dalam Waktu 60 Hari

Simak penjelasan Profesor Sosiologi Bencana NTU berikut ini

Jakarta, IDN Times - Profesor Sosiologi Bencana Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Sulfikar Amir melakukan perhitungan sederhana yang menunjukkan kapan Indonesia akan mencapai kasus ke 200.000.

"Jadi sekarang ini kita sudah masuk bulan kelima sejak Maret, butuh waktu 5 bulan untuk mencapai 100.000 (kasus) nah untuk mencapai 200.000 itu butuh cuma waktu 2 bulan," kata dia kepada IDN Times, Senin (3/8/2020).

1. Indonesia perlu melakukan intervensi pada laju pertumbuhan

Kasus COVID-19 di Indonesia Bisa Tambah 200 Ribu dalam Waktu 60 HariRapid test seorang pengunjung Car Free Day di Bekasi, Jawa Barat, pada 26 Juli 2020. ANTARA FOTO/Suwandy

Dia menjelaskan bahwa kurva selalu punya kecenderungan bentuk dan pasti membentuk suatu pola, entah itu naik, turun ataupun melandai.

Sedangkan kurva di Indonesia masih memperlihatkan kecenderungan terus naik.

"Ini masih berkaitan dengan pertanyaan orang-orang kapan kurvanya akan mencapai puncak, tetapi kan saya sudah jelaskan bahwa puncak itu baru akan tercapai jika kita melakukan intervensi terhadap laju penularan," ujarnya.

Baca Juga: IDI: Tidak Ada yang Kenal Hadi Pranoto di Berbagai Perhimpunan Dokter

2. Perhitungan berdasarkan asumsi pertumbuhan kasus yang ada saat ini

Kasus COVID-19 di Indonesia Bisa Tambah 200 Ribu dalam Waktu 60 HariIlustrasi Penambahan Kasus COVID-19 di Indonesia (Twitter.com/sociotalker)

Dia melakukan perhitungan sederhana dengan melihat kasus yang saat ini ada di Indonesia yakni mencapai 100.000 kasus.

"Jadi saya coba ekstrapolasi saja secara visual bukan secara matematik, tetapi dengan asumsi bahwa laju pertumbuhan yaitu sama seperti sekarang," ujarnya.

Kecepatan pertumbuhan kasus yang konsisten akan relatif signifikan jika pemerintah tidak banyak mengambil bagian untuk menekan kasus COVID-19.

3. Angka ini berdasar pada pertumbuhan kasus yang konsisten

Kasus COVID-19 di Indonesia Bisa Tambah 200 Ribu dalam Waktu 60 HariIlustrasi Protokol Kesehatan di era pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Sulfikar menjelaskan bahwa laju pertumbuhan itu berbeda dengan angka harian, jika hari ini ada 1.000 kasus dan besok ada 1.200 kasus maka ada pertumbuhan 20 persen.

Pertumbuhan yang konsisten maksudnya adalah selalu ada jarak 20 persen kasus per hari. "Misalnya sekarang 1.000 besok 1.200, besoknya lagi adalah 1200 tambah 20 persen," kata dia.

Baca Juga: Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia per Senin 3 Agustus 2020 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya