Unair Dukung Investigasi Kasus Perundungan Mahasiswa PPDS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Universitas Airlangga (Unair) mempersilahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan investigasi terkait perundungan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis. Kemenkes menyebut ada 300 kasus perundungan terjadi di sekolah spesialis kedokteran.
Menanggapi hal ini, Rektor Unair, Prof M Nasih mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mengetahui pasti mengenai investigasi tersebut. Yang jelas, bila Kemenkes mendapati laporan perundungan di Unair, ia berharap investigasi dilakukan secara mendalam.
"Waduh, soal investigasinya saya tidak tahu persis ya, Tapi prinsipnya, jika ada indikasi atau laporan atau apapun, tentu akan sangat bagus jika segera ditindak lanjuti, kalau perlu ya diinvestigasi dengan profesional agar semua jadi clear dan jelas serta tidak timbul fitnah,"ujarnya, Rabu (4/9/2024).
Nasih mendukung kegiatan investigasi yang dilakukan Kemenkes. Jika hasil investigasi tersebut menemukan adanya kasus perundungan, pihaknya akan memberi sanksi kepada pelaku, saksi paling berat adalah Drop Out (DO).
"Pasti sesuai dengan kewenanganya, pasti kita dukung (kegiatan investigasi). Jika terbukti ada ya pasti kita tindak sesuai dengan tingkat pelanggarannya, jika sangat berat ya bisa saja di-Do," terang Nasih.
Selain itu, pihaknya juga bakal menyiapkan psikolog untuk membantu trauma healing bagi korban. Unair juga bakal menyiapkan tim hukum bagi korban perundungan.
"Pasti sudah disiapkan segalanya, ya hukum ya psikolog dan lain-lain," kata Nasih.
Nasih mengaku, Unair telah memiliki tim khusus untuk menangani kasus perundungan. Terutama di Fakultas Kedokteran (FK) dan Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya.
"Sudah lama kita punya itu (tim khusus menangani perundungan) termasuk khususnya di FK dan RSDS," pungkasnya.
Diketahui, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap ada 300 kasus perundungan di sekolah spesialis kedokteran. Kasus tersebut berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan Kemenkes.
Atas hal ini, Kemenkes melalukan investigasi di sejumlah universitas, mulai dari di Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Sriwijaya.
"Ya kejadian di Undip, semuanya juga kita investigasi kok, di RSCM diinvestigasi, di Undip diinvestigasi, di Unair diinvestigasi, di USU diinvestigasi, di Unsri juga diinvestigasi," kata Dante.
Baca Juga: FK Undip Pecat 3 Mahasiswa PPDS yang Melakukan Pelanggaran Berat