Jasad Tak Utuh, Identifikasi Korban Lion Gunakan Tulang

Proses identifikasi memakan waktu lebih lama

Jakarta, IDN Times - Tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) Mabes Polri mengatakan bahwa kondisi tubuh korban kecelakaan Lion Air JT610 yang sudah rusak menjadi kendala. Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Sukanto, Komisaris Besar Polisi Hariyanto menjelaskan beberapa hasil pemeriksaan menunjukkan profil DNA yang kurang lengkap, sehingga proses identifikasi pun belum dapat dilakukan. 

1. Proses pemeriksaan DNA biasanya sekitar 4-8 hari

Jasad Tak Utuh, Identifikasi Korban Lion Gunakan TulangIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Lebih lanjut Hariyanto menjelaskan, identifikasi melalui pemeriksaan DNA bisa berlangsung sekiat 4-8 hari. Namun, jika masih ada ketidakcocokan, eksaminasi butuh waktu tambahan.  
"Tim DVI dan Inafis (unit pemeriksaan sidik jari) masih mengembangkan sampel yang diterima dari posko postmortem, tentu nanti akan diumumkan hasilnya jika sudah ada hasilnya," kata Hariyanto.  

Lebih lanjut Hariyanto mengungkap, tim DVI akan memeriksa tulang para korban jika hasil profil DNA tidak lengkap.  

2. Alasan pemeriksaan tulang jadi pilihan

Jasad Tak Utuh, Identifikasi Korban Lion Gunakan TulangIDN Times/Indiana Malia

Dalam kesempatan berbeda, Kepala Bidang Identifikasi Korban Bencana (DVI) Mabes Polri Kombes Pol drg Lisda Cancer mengatakan proses identifikasi korban bergantung pada kualitas sampel yang diperiksa. Informasi DNA, menurut Kombes Pol Lisda, lebih lama tersimpan dalam tulang, dibanding dengan jaringan tubuh lainnya.  

“Data DNA dapat tersimpan dengan baik dalam tulang, dan tidak mudah rusak, dibandingkan dengan jaringan tubuh lain yang mudah rusak karena pembusukan,” kata Lisda Cancer. 

Alasannya, tulang memiliki lima lapis jaringan, diantaranya peristoneum (lapisan terluar), tulang kompak, tulang spons, endosteum, dan sumsum tulang. Banyaknya lapisan itu dapat menyimpan data DNA lebih baik, dibanding jaringan lain yang mudah rusak, salah satunya karena pembusukan. 

Lisda mengungkap, tulang banyak ditemukan pada kantong jenazah yang dikirim pada Jumat (9/11) dan Sabtu (10/11).  Ia pun optimis temuan tersebut dapat mengungkap lebih banyak penumpang ke depannya nanti.  

Baca Juga: Evakuasi Korban Lion Air JT 610 Resmi Berakhir, Black Box Masih Dicari

3. Polri sudah memeriksa 195 kantong jenazah

Jasad Tak Utuh, Identifikasi Korban Lion Gunakan TulangIDN Times/Indiana Malia

Sejauh ini, RS Polri sudah mengeksaminasi 666 sampel DNA dari 195 kantong jenazah. Tim Inafis juga masih memeriksa belasan sampel sidik jari.  
 

Hingga hari ke-15 setelah jatuhnya pesawat pada 29 Oktober lalu, tim DVI telah mengidentifikasi 82 penumpang, dan memeriksa 195 kantong jenazah.  
 

4. RS Polri masih simpan beberapa barang milik korban

Jasad Tak Utuh, Identifikasi Korban Lion Gunakan TulangANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Barang-barang yang melekat pada penumpang di saat terakhir penumpang masih diperlukan untuk proses identifikasi. Lisda Cancer menjabarkan, benda yang disimpan sementara oleh RS Polri, antara lain: cincin, jam tangan, pakaian atau sepatu yang dipakai korban saat menumpangi pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 610.  

Benda-benda itu merupakan data sekunder yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi identitas korban. Tim Identifikasi Korban Bencana Kepolisian Indonesia dan petugas dari posko antemortem akan mencocokkan barang yang melekat pada korban dengan kesaksian ataupun foto dari keluarga.  

Setelah itu, barang-barang tersebut akan dikembalikan di saat jenazah sudah teridentifikasi dan dikembalikan ke keluarga.

Baca Juga: RS Polri Simpan Barang yang Melekat di Tubuh Penumpang Lion Air

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya