14 Kecamatan di Bojonegoro Berpotensi Tanah Gerak, Ini Daftarnya 

BPBD lakukan mitigasi di daerah rawan longsor

Bojonegoro, IDN Times - Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral Republik Indonesia merilis, sedikitnya ada 14 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro terancam mengalami pergerakan tanah di Bulan September 2021 ini.

1. 14 kecamatan yang berpotensi mengalami pergerakan tanah tersebar di Bojonegoro

14 Kecamatan di Bojonegoro Berpotensi Tanah Gerak, Ini Daftarnya Gapura masuk Kabupaten Bojonegoro. IDN Times/Imron

14 kecamatan yang berpotensi mengalami pergerakan tanah tersebut tersebar di beberapa wilayah di Bojonegoro. Untuk wilayah yang memiliki dataran tinggi risiko pergerakan tanah lebih besar. Sedangkann bagi kecamatan yang berada di daerah paling rendah juga berpotensi mengalami pergerakan tanah namun risiko pergerakannya lebih kecil.

"Iya mas betul ada 14 wilayah atau kecamatan di Bojonegoro yang berpotensi mengalami pergerakan tanahnya," kata Kepala BPBD Bojonegoro, Ardhian saat dihubungi IDN Times, Jumat (3/9/2021).

Baca Juga: Terlilit Pinjaman Online, Pemuda di Bojonegoro Gantung Diri

2. Bencana longsor terjadi apabila intensitas hujan tinggi di 14 kecamatan

14 Kecamatan di Bojonegoro Berpotensi Tanah Gerak, Ini Daftarnya Ilustrasi Longsor (IDN Times/Mardya Shakti)

Ardhian menjelaskan, potensi tanah yang mengalami pergerakan di Bumi Angling Darma tersebut disebabkan adanya intensitas curah hujan yang diprakirakan terjadi di Bojonegoro sangat tinggi sehingga hal itu dapat mengakibatkan longsor dan juga bencana banjir bandang.

"Untuk kecamatan yang yang berpotensi mengalami pergerakan tanah risiko menengah yakni Kecamatan Dander, Kalitidu, Kedungadem, Ngasem dan Kecamatan Ngraho. Sedangkan yang tinggi berada di Kecamatan Bubulan, Kasiman, Malo, Margomulyo, Ngambon, Sugihwaras, Tambakrejo, Temayang, dan Kecamatan Trucuk," ungkapnya.

3. BPBD Bojonegoro lakukan mitigasi di daerah yang rawan longsor

14 Kecamatan di Bojonegoro Berpotensi Tanah Gerak, Ini Daftarnya Ilustrasi Daerah Rawan Longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Sementara untuk meminimalisir dampak dari tanah yang bergerak tersebut BPBD Bojonegoro telah melakukan mitigasi di wilayah-wilayah yang mengalami pergerakan tanah. Selain itu masyarakat setempat juga diberikan keterampilan agar tanggap terhadap bencana alam.

"Kita sudah melakukan mitigasi dan kami juga sudah membentuk desa tanggap darurat bencana alam dan tentunya kita berharap agar bencana ini tidak sampai menimbulkan kerugian material dan korban jiwa," katanya.

Baca Juga: Bejat! Ayah di Bojonegoro Perkosa Anak Kandung

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya