Kemendikbudristek Revitalisasi Kapal Tradisional, Ini Tujuannya

Lamongan, IDN Times - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati mengatakan, keberadaan perahu tradisional hingga kini masih dibutuhkan sebagai moda transportasi antarwilayah di Indonesia. Sebagai negara bahari dan kepulauan yang persentase lautannya jauh lebih luas daripada daratan, ia menilai pelabuhan-pelabuhan bersejarah perlu dibukanya kembali. Pembukaan itu pun perlu dibarengi dengan revitalisasi kapal tradisional.
1. PPNS Surabaya dan SMKN 3 Buduran ditunjuk melakukan revitalisasi dua kapal khas Indonesia
Melalui program ini, lanjut Kiki, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dan SMKN 3 Buduran diberi kesempatan untuk membangun kapal bersejarah yang pernah membuat Indonesia jaya pada masanya. PPNS membangun Kapal Pencalang dan SMKN 3 Buduran membangun Kapal Ijon-Ijon khas Lamongan.
"Untuk menginisiasi revitalisasi jalur rempah tentunya perlu dibukanya kembali pelabuhan-pelabuhan bersejarah, serta revitalisasi kapal tradisional," kata Kiki saat memberikan sambutan di acara peletakan lunas di PPNS, Paciran Lamongan, Sabtu (24/9/2022).
2. Ada dua kapal tradisional yang dibut di PPNS Paciran Lamongan
Kiki menyebut, ada dua kapal yang dibangun di Teaching Boatyard PPNS Lamongan dua kapal ini yakni, Kapal Pencalang, kapal dagang tradisional nusantara atau dalam sejarah disebut sebagai pantchiallang. Sementara satunya lagi yakni Kapal Ijon-Ijon yang merupakan kapal ikan yang paling banyak digunakan oleh nelayan Lamongan.
"Jadi kita ingin mengangkat kearifan lokal dengan membangun kapal Ijon-ijon ini kapal ini sendiri memiliki ciri khas warga dan desain Lamongan," jelasnya.
Baca Juga: Perahu Ijon-ijon Khas Lamongan Diusulkan Jadi Warisan Budaya
3. Pembuatan kapal Ijon-ijon oleh kementerian adalah upaya pelestarian budaya.
Proyek ini, lanjut Kiki, mendapat dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui penyaluran bantuan operasional Matching Fund (MF) tahap kedua tahun 2022. Sementara itu, Kepala Desa Kandangsemangkon Agus Mulyono menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, pembuatan kapal Ijon-ijon oleh kementerian Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi sebagai upaya melestarikan budaya.
"Kapal tradisional ijon-ijon merupakan perahu yang sudah ada sejak bangsa Indonesia belum merdeka. Kapal ini perlu dilestarikan agar tidak punah tergerus pertumbuhan zaman," pungkasnya.
Baca Juga: Sejarah Perahu Ijon-ijon, Penyelamat Penumpang Kapal Van der Wijck
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.