Sampaikan Pencapaian Pembangunan, Jokowi: Jangan Dianggap Pencitraan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyampaikan pesannya kepada para awak media agar tidak terburu-buru menyebut ia sedang berkampanye. Pernyataan itu dikatakan Jokowi dalam momen puncak perayaan Hari Pers Nasional 2019 di Surabaya, pada Sabtu (9/2).
1. Jangan terburu-buru menyebut pencitraan
Jokowi berpesan agar penyampaian terkait pembangunan tidak dinilai sebagai kampanye atau pencitraan. Menurutnya, penyampaian itu hanya sebatas untuk memberikan informasi kepada masyarakat.
"Kalau pemerintah aktif membangun, well informed society, jangan buru-buru dianggap kampanye atau pencitraan," pesannya.
2. Bertujuan membuat masyarakat menghargai pembangunan
Jokowi selama ini kerap dianggap kampanye atau pencitraan saat menyampaikan hasil pembangunan di depan masyarakat. Padahal, dia hanya memberi informasi kepada masyarakat.
"Itu adalah bagian dari upaya membentuk masyarakat yang sadar informasi. Saya berharap masyarakat menjadi lebih kaya informasi pembangunan, termasuk perjuangan yang harus dimaknai," jelasnnya.
3. Media harus menghadapi post truth politics
Selain itu, Jokowi juga berharap media dapat menjadi penyaring di dalam tahun politik ini. Ditambah lagi, ia menyebut budaya post truth politics atau pasca kebenaran, tengah terjadi.
"Kita wajib mengatasi dampak buruk pasca kebenaran dan pasca fakta ini. Media harus mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran untuk membangun optimisme," tegasnya.
4. Berharap media menjaga posisi
Tak hanya itu, Jokowi berharap media dapat mempertahankan posisinya di tengah gempuran fakta-fakta politik, sehingga kejernihan fakta dapat terjaga. "Peran utama media semakin penting antara lain dalam menyikapi amplifikasi kebenaran terutama di tengah keganasan pasca fakta dan pasca kebenaran," harapnya.
Baca Juga: PWI Kutim Kenalkan Wakaroros di HPN 2019, Sudah Tahu Motif Batiknya?