NU Jatim Tak Wajibkan Warga Nahdhiyin Pilih Jokowi-Ma'ruf Amin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Bakal calon wakil presiden RI, Ma'ruf Amin merupakan tokoh besar dalam Nahdlatul Ulama. Meskipun begitu, Ketua PWNU Jatim, Kiai Marzuki Mustamar tidak akan mewajibkan santrinya atau warganya untuk memilih pasangan Joko "Jokowi" Widodo - Ma'ruf Amin.
1. PWNU bukan lembaga politik
Kiai Marzuki menegaskan bahwa PWNU tidak akan mengeluarkan segala bentuk imbauan tertutama berupa edaran tertulis yang mengatasnamakan PW NU. Hal ini lantaran PW NU bukan merupakan suatu lembaga berbasis politik. "Itu gak boleh karena kami bukan organisasi politik. Bukan partai pilitik. Perkara banyak santri warga NU pada akhirnya seneng bangga memilih beliau ya wajar," ujarnya.
2. Bebaskan warga untuk memilih
Ia menekankan bahwa dirinya tidak akan mewajibkan warga NU untuk memilih Paslon Jokowi-Ma'ruf. Namun, ia mengambil istilah "manten" dan "buwuh" untuk menggambarkan preferensinya dalam Pilpres ini. "Namanya kiai mantu (menjadi cawapres) terus santri buwuh (memilih cawapres) kan wajar. Yang gak wajar itu yang gak buwuh. Dan itu kemauan mereka bukan karena kami mewajibkan," jelasnya.
3. Sebut dukungan sebagai urusan asmara
Ketika disinggung terkait kiat pemenangan Ma'ruf Amin, Kiai Marzuki hanya tersenyum. Ia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan "urusan kamar" yang tidak sepatutnya diumbar. "Itu gak perlu diungkap karena asmara itu hanya di dalam kamar. Gak boleh vulgar. Dari senyumnya saja tampak," tuturnya.
Baca Juga: PWNU Dukung Penuh Kepemimpinan Khofifah di Jatim