Menteri Basuki Pastikan Proyek Trans Papua Akan Dilanjutkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Tragedi pembantaian puluhan pekerja PT Istaka Karya yang tengah mengerjakan proyek Jalan Trans Papua di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) sudah hampir memasuki sepekan. Proyek pengerjaan Trans Papua pun akan segera dilanjutkan.
Baca Juga: Jenazah Korban Penembakan Papua asal Sulsel Disambut Tangis Keluarga
1. Proyek akan dilanjutkan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa pengerjaan Trans Papua akan dilanjutkan menunggu keadaan lokasi pembangunan kondusif. Saat ini proses pembangunan telah mencapai angka 70 persen.
"Begitu ini selesai semua, satu dua minggu, lanjut, setekah ada rekomendasi dari Panglima kodam oleh Kadapol pasti akan kami lanjutkan," terang Basuki saat ditemui di Surabaya Town Square, Sabtu (8/12).
2. Titik merah berada di Wamena
Basuki menjelaskan bahwa titik merah atau titik rawan konflik hanya terletak di Kota Wamena. Padahal, saat proses pembukaan jalan, warga Wamena telah memberi izin tanpa keberatan.
"Ya hanya ini, di Wamena pegunungan tengah ini yang daerah merah, tapi bukan berarti daerah merah ini kita gak berani maju, pasti ada pengawalan dari aparat pengamanan," tegas Basuki.
3. Kondisi lokasi masih belum kondusif
Basuki menjelaskan kondisi terakhir di lokasi kejadian masih belum kondusif, sehingga proses pembangunan tidak dapat dilanjutkan.
"Masih ada beberapa yang belum ketemu, jadi masih ditangani oleh aparat keamanan dulu. Semua pasti dikawal oleh mereka, oleh polisi dan tentara," jelasnya.
4. Korban tidak ada yang berasal dari anggota TNI
Ia menegaskan bahwa korban penembakan yang saat ini berjumlah 19 orang tidak ada yang merupakan anggota TNI. 18 orang merupakan pekerja PT Istaka Karya, sedangkan seorang lagi merupakan staff Kementrian PUPR.
"Yang dibunuh bukan tentara. Bukan, ada satu orang PU yang namanya Nainggolan, yang dibawa ke Silangit, itu orang PU, jadi bukan orang tentara itu, mereka klaim, gak betul," tutur Basuki.
Baca Juga: Insiden Penyerangan di Papua, 5 Karyawan PT Istaka Masih Hilang