Kehabisan Tiket, Pemkot Surabaya Bantu 20 Warga Papua
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - 20 orang warga Papua sempat terkatung-katung di Surabaya, Senin (30/9). Mereka tidak bisa pulang ke Papua karena kehabisan tiket kapal.
Mendengar kabar tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, melalui Ikatan Keluarga Besar Papua di Surabaya (IKBPS) membantu mereka menyediakan hotel untuk menginap.
1. Kehabisan tiket kapal
Rombongan tersebut berasal dari Yayasan Surya Nuswantara. Koordinator Rombongan, Mardiono menjelaskan,mereka baru saja mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Solo, Jawa Tengah. Awalnya, mereka mendapat informasi jika kapal ke Jayapura tersedia pada tanggal 25 September 2019.
"Tapi setelah sampai di Surabaya, ternyata kehabisan tiket. Kami sempat tidur di terminal, di lantai begitu," ujar pria yang akrab disapa Dino tersebut.
2. Sempat dibantu anggota marinir
Mereka juga sempat ditolong oleh salah satu anggota marinir yang berasal dari Papua. Mereka dipindahkan ke terminal lain dan diberi matras sebagai alas tidur. Akhirnya, pada Minggu (29/9), Ketua IKPBS Piter Frans Rumaseb mengajak mereka untuk menginap di sebuah hotel.
"Awalnya kami tidak mau karena takut ada kesalahpahamn. Sudah ditolong marinir kok malah pindah begitu. Tapi ternyata mereka sama-sama IKBPS, jadi ada komunikasi, jadi tidak apa-apa," lanjutnya.
3. Diajak keliling Surabaya
Pemkot Surabaya kemudian menginapkan mereka di sebuah hotel di kawasan Peneleh. Seluruh akomodasi penginapan ditanggung oleh pemkot.
Tak hanya itu, 20 warga Papua itu juga diajak untuk mencicipi kuliner khas Surabaya dan berjalan-jalan keliling kota, sambil menunggu kapal berikutnya pada 2 Oktober 2019.
“Jadi, Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim selaku representasi dari negara, hadir di tengah-tengah mereka. Kami bantu mereka karena kita bersaudara, sesama anak bangsa Indonesia,” tutur Piter.
4. Sebagai wujud kepedulian sesama anak bangsa
Piter mengatakan, bantuan yang diberikan tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah kepada warga Papua. Bantuan terhadap warga diberikan kepada siapa pun, tanpa memandang suku, ras, dan agama. Semuanya sama-sama anak bangsa Indonesia.
"Saya selalu sampaikan bahwa pelangi itu indah karena terdiri dari berbagai warna. Makanya, ketika salah satu warna tidak muncul, maka pelangi itu tidak akan indah lagi. Begitu pula dengan Bhinneka Tunggal Ika kita," ucapnya.
Dino pun berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Pemkot Surabaya. Atas bantuan tersebut, salah seorang anggotanya yang sempat sakit kini dapat dirawat dengan baik.
"Atas nama pribadi dan rombongan ini, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Bu Gubernur, Bu Wali Kota dan saudara-saudara Papua yang ada di Surabaya, semoga Tuhan membalas semuanya," tutupnya.
Baca Juga: Sebagian Warganya Pulang dari Papua, Khofifah Ajak Jaga Kondusifitas