Ditodong Najwa Shihab Mikrofon, Empat Caleg Ini Beberkan Modal Nyaleg 

Dari Rp100 juta sampai Rp1 miliar

Surabaya, IDN Times - Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tahun 2017, tingkat kepercayaan publik pada lembaga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menduduki posisi terendah yaitu hanya 13,10 persen.

Pendiri Narasi TV, Najwa Shihab, mengatakan salah satu penyebabnya adalah modal tinggi. Oleh karena itu, pencalegan menjadikan para anggota DPR rawan untuk melakukan korupsi.

Najwa pun menantang empat caleg untuk buka-bukaan terkait modal pencalegan dalam Narasi Roadshow, Catatan Najwa episode "Greget Wakil Rakyat" di Airlangga Convention Center, Universitas Airlangga Surabaya, pada Jumat (1/2).

Baca Juga: Cerita Najwa Kritik Moeldoko Hingga Antusias Pengunjung di IMS 2019

1. Delapan caleg jadi target pertanyaan Najwa

Ditodong Najwa Shihab Mikrofon, Empat Caleg Ini Beberkan Modal Nyaleg IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Dalam acara talkshow tersebut, hadir delapan caleg dari partai berbeda. Kedelapan caleg itu yaitu Venna Melinda dari Partai NasDem, Djamal Aziz dari Partai Gerindra, Johan Budi dari PDI Perjuangan, Imelda Sari dari Partai Demokrat, Fandi Utomo dari PKB, Priyo Budi dari Partai Berkarya, Viva Yoga dari PAN, dan Guntur Romli dari PSI.

"Kalau pencalonan aja uangnya sudah gak jelas,  jangan harap kalau sudah dapat kekuasaan mau balik modal. Jadi tolong jujur sudah habis berapa juta? Ayo siapa yang mau jujur lebih dulu?" ujar Najwa seraya menodongkan mikrofon.

2. Venna ditarget tak lebih dari Rp500 juta

Ditodong Najwa Shihab Mikrofon, Empat Caleg Ini Beberkan Modal Nyaleg IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Caleg pertama yang memberanikan diri mengungkap modal politiknya adalah Venna Melinda. Venna pernah menduduki kursi legislatif selama dua periode dari Partai Demokrat, kini ia mencalonkan diri lagi dari Partai NasDem.

"Jujur saya habis Rp250 juta untuk tiga bulan kampanye terakhir. Saat itu saya bukan politikus, tapi artis, jadi saya gak tahu apa-apa. Di tahun kedua, Rp500 juta. Meningkat karena zaman berbeda, saya musti naik pesawat," jelas Venna.

Di tahun ketiganya ini, Venna ditarget tidak menghabiskan dana lebih dari Rp500 juta. Oleh karena itu, ia mengandalkan kampanye hemat melalui senam-senam.

"Saya tidak mau utang. Niat kami baik, caranya juga harus baik," tutupnya.

3. Djamal sementara ini habiskan Rp1 miliar

Ditodong Najwa Shihab Mikrofon, Empat Caleg Ini Beberkan Modal Nyaleg IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Setelah Venna, caleg kedua yang mengajukan diri untuk menyebutkan dana kampanyenya adalah Djamal Aziz dari Partai Gerindra. Djamal menyebut modal yang lebih besar dari Venna Melinda.

"Saya jujur sampai hari ini untuk APK (Alat Peraga Kampanye) saja Rp1 miliar. Anda tahu kalau datang di satu kelompok masyarakat, mereka pasti nonton kami bicara. Akan tetapi,  mereka bilang semua cocok, mosok es teh gulo watu? Ngomonge akeh gaonok seng metu (ngomongnya banyak, gak ada yang keluar)," sebut Djamal.

Dari cerita tersebut, Najwa menanyakan apakah Djamal serta merta memberikan uang kepada konstituennya. Setelah berbelit dan berdebat sedikit, Djamal akhirnya menjelaskan perkataannya tersebut.

"Es teh gulo watu bentuke opo? Iki onok musala gak ono sumure (ini ada musala, tapi gak ada sumurnya). Akhirnya, saya buatkan musala. Itung-itung amal jariyah," terangnya.

4. Caleg baru, Guntur, habis Rp300 juta

Ditodong Najwa Shihab Mikrofon, Empat Caleg Ini Beberkan Modal Nyaleg IDN Times/Fitria Madia

Usai Djamal menjelaskan pengeluarannya, Guntur Ramli sebagai caleg baru, dari PSI (Parta Solidaritas Indonesia) menuturkan modal pencalegannya. Ia hanya menyebut dananya sebesar Rp300 juta.

"Modal saya baca Al-Fatihah untuk Gus Dur semoga sukses untuk caleg. Saya punya tabungan Rp100 juta. Galang fund raising di antara teman-teman dan keluarga dapat Rp300 juta. Untuk tim-tim kordes-kordes di bawah yang blusukan door to door," katanya.

Selain itu, Djamal mengatakan alat peraga kampanye yang digunakan merupakan sumbangan-sumbangan dalam bentuk cetak. PSI membatasi sumbangan dalam bentuk uang.

"Untuk APK, ada kebijakan terima sumbangan dalam bentuk cetakan. Kata partai kami banyak pengalaman, kalau (caleg) dikasih duit malah beli rumah. Kalau ditanya uang cash sampai sekarang Rp300 juta," tuturnya.

5. Imelda Sari menghabiskan Rp100 juta

Ditodong Najwa Shihab Mikrofon, Empat Caleg Ini Beberkan Modal Nyaleg IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Caleg terakhir yang menyebutkan modal politiknya adalah Imelda Sari. Ia hanya membuka angka Rp100. Menurut Imelda, seluruh APK yang ia gunakan berasal dari sumbangan.

"Pengalaman saja 2014 Rp257 juta mendapat suara kedua di Bogor dan Cianjur. Kalau sekarang untuk APK misalnya, bendera ada yang nyumbang. Kaos dan kalender juga ada yang nyumbang, tapi kalau total hampir Rp100 juta," jelasnya singkat.

Baca Juga: Diskusi Jonan, Moeldoko, dan Najwa Paling Diburu Pengunjung IMS 2019

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya