Akrabnya Siswa Surabaya dan Lombok Saat Penyerahan Bantuan Gedung

Mereka sudah mendapatkan bantuan gedung sekolah

Lombok Timur, IDN Times - Safina Talitha Laksmi Bintarti ingat saat ia membantu para guru mengumpulkan sumbangan dari teman-temannya di SMP Negeri 1 Surabaya. Lembaran uang ribuan rupiah diberikan kala itu pada 2018 untuk membantu para korban gempa di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kini, Safina tersenyum merekah melihat hasil sumbangan teman-temannya dari hasil menyisihkan uang saku tersebut dapat berwujud bangunan sekolah yang sempat hancur akibat gempa.

1. Safina mewakili siswa di Surabaya menyerahkan bantuan banguanan sekolah

Akrabnya Siswa Surabaya dan Lombok Saat Penyerahan Bantuan GedungIDN Times/Fitria Madia

Safina dan 9 teman lainnya menemani Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat prosesi penyerahan bangunan SDN Obel-Obel 1, Selasa (28/5). Mereka merupakan perwakilan siswa-siswi Kota Surabaya yang telah memberikan sumbangan untuk korban gempa di Lombok melalui sekolahnya masing-masing.

"Saya pingin yang menyerahkan adalah anak-anak. Saya di belakang saja. Supaya mereka tahu bahwa kondisi tidak sama dengan mereka dan mereka kalau mengerti akan menjadi anak yang tangguh. Saya selalu mengajarkan tidak ada gunanya jadi anaknya pintar tapi tidak penduli dan mengerti dengan orang lain," ujar Risma dalam sambutannya.

2. Siswa dari Surabaya dan Lombok berbaur saat acara

Akrabnya Siswa Surabaya dan Lombok Saat Penyerahan Bantuan GedungIDN Times/Fitria Madia

 

Ketika rombongan siswa dari Surabaya tiba, murid-murid SDN Obel-Obel 1 mengalungkan songket khas lombok sebagai sambutan selamat datang. Sebagai gantinya, siswa dari Surabaya pun memberikan alat olahraga seperti raket dan bola yang sebelumnya telah disediakan oleh Risma. Keakraban anak-anak tersebut langsung terlihat meski pertemuan mereka hanya berlangsung satu jam.

"Aku masih ingat salah satu anak cowok yang matanya besar namanya Alex. Kalau yang cewek ingatnya Salsa," tutur Safina.

3. Mereka sempat bermain permainan tradisional

Akrabnya Siswa Surabaya dan Lombok Saat Penyerahan Bantuan GedungIDN Times/Fitria Madia

 

Usai acara seremonial, Safina dan kawan-kawan menghampiri para murid Lombok yang tengah bermain di depan sekolah sementara. Bukannya mengikuti Risma untuk meninjau sekolah, mereka malah bermain permainan tradisional Kotak Pos.

"Mainnya awalnya awkward karena mereka masih pemalu. Tapi kami berusaha ajak mereka main akhirnya mau," tutur Safina.

Mereka pun bermain dengan ceria. Beberapa kali permainan terhenti untuk mengulangi peraturan permainan kepada anak-anak Lombok yang semuanya merupakan korban gempa. "Begini loh, Mbak Uuk minta huruf A lama-lama menjadi Apel," ujar salah satu murid Surabaya mengajari.

4. Permainan yang diajarkan siswa dari Surabaya dirasa menyenangkan

Akrabnya Siswa Surabaya dan Lombok Saat Penyerahan Bantuan GedungIDN Times/Fitria Madia

 

Salah satu murid SDN Obel-Obel 1, Putri Ariani sangat antusias mengikuti permainan yang berjalan tak lebih dari seperempat jam tersebut. Siswi kelas 4 SD ini mengaku permainannya cukup membingungkan tapi menyenangkan.

"Seru. Senang. Tadi diajari sama Kak Iza. Iya saya suka," celoteh Putri yang mengenakan seragam merah putih dengan kerudung merah itu.

Tak berselang lama, Risma dan Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy bergabung dengan lingkaran permainan Kotak Pos. Tawa-tawa kecil lepas di lapangan SDN Obel-Obel 1 yang masih dipenuhi reruntuhan gedung.

5. Siswa SDN Obel-Obel 1 bersyukur sudah tidak lagi belajar di sekolah sementara

Akrabnya Siswa Surabaya dan Lombok Saat Penyerahan Bantuan GedungIDN Times/Fitria Madia

 

Putri dan teman-temannya amat bersyukur lantaran gedung sekolah mereka kini direvitalisasi. Pasalnya, sejak gempa yang menghancurkan tempat belajar mereka, ia terpaksa belajar di tenda darurat. Terakhir, mereka mendapatkan bantuan sekolah sementara dari Kementerian PUPR dan BNPB.

"Kalau di sekolah sementara panas. Soalnya pakai triplek. Gak ada kipasnya. Kalau ada gedungnya enak. Sudah gak lagi kepanasan," ucapnya polos.

Kini, Putri dan teman-temannya tak lagi kepanasan berkat bantuan Safina, teman-temannya, juga warga Surabaya yang lain. Safina pun ingin mempertahankan tali persahabatan mereka yang terjalin berkat bencana gempa Lombok. Namun sayang, keterbatasan alat komunikasi menghambat mereka.

"Gak apa-apa. Aku nanti pingin kirim post card. Isinya itu semangat belajar supaya bisa memajukan tempat mereka tinggal. Supaya mereka tidak terpuruk lagi habis gempa," harap Safina.

Baca Juga: Risma Serahkan SD Bantuan Warga Surabaya ke Korban Gempa Lombok Timur

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya