Dokter RSUD Tarakan: Korban Bentrok Bukan Karena Peluru Tajam

Ada 13 korban luka yang masih dirawat di RSUD Tarakan

Jakarta, IDN Times - Kepala Bagian Umum dan Pemasaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan Reggy S Sobari mengatakan, korban bentrok antara massa dengan aparat keamanan di sekitar Tanah Abang, Jalan MH Thamrin, dan Petamburan, Jakarta Pusat beberapa di antaranya mengalami luka akibat peluru karet.

"Ada beberapa korban yang membawa peluru karet itu saat dibawa ke RSUD Tarakan. Ada beberapa yang kami bantu mengeluarkan peluru karet itu dari tubuhnya," kata Reggy dikutip dari Antara, Rabu (22/5).

Reggy menegaskan tidak ada korban yang terluka akibat peluru tajam. Beberapa korban yang diperbolehkan pulang malah meminta proyektil peluru karet yang mengenai tubuhnya dibawa pulang.

Reggy tidak bisa memastikan penyebab dua korban meninggal, sebab keluarga menolak dilakukan autopsi.

"Korban meninggal mengalami luka berupa lubang berbentuk bulat. Apakah luka itu yang menyebabkan meninggal, kami tidak bisa memastikan," tutur dia.

Berdasarkan data yang dipasang pengelola RSUD Tarakan, terdapat 140 pasien korban bentrok yang dirawat di rumah sakit tersebut. Seluruhnya laki-laki dengan usia beragam, yang termuda usia 15 tahun.

Saat ini tinggal 13 korban luka yang masih dalam perawatan lanjutan di RSUD Tarakan, karena harus menjalani pembedahan akibat patah tulang atau luka robek.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya