Kampanye, Jokowi Cerita Pengalaman Pimpin Solo hingga Jadi Presiden 

Jokowi yang sudah punya pengalaman

Malang, IDN Times - Calon Presiden 01, Joko "Jokowi" Widodo berkampanye akbar di GOR Ken Arok, Kota Malang, pada Senin (25/3). Saat kampanye, Jokowi didampingi langsung oleh Ketua Tim Kampanye Nasional, Erick Tohir, Khofifah Indar Parawansa, Ketua TKD Jatim, Machfud Arifin, Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar.

Selain itu, Anggota Dewan Pengarah TKN, Pramono Anung dan Tim Kampanye Nasional lainnya serta Tim Kampanye Daerah Malang Raya juga tampak mnemani Jokowi.

Baca Juga: Kampanye Terbuka, Jokowi: Jangan minta Sepeda, Gak Boleh Sama KPU

1. Indonesia harus dipimpin oleh orang yang berpengalaman

Kampanye, Jokowi Cerita Pengalaman Pimpin Solo hingga Jadi Presiden IDN Times/Bela Ikhsan As'at

Dalam orasi politiknya, Jokowi mengingatkan kepada seluruh pendukungnya untuk tidak salah pilih ketika Pilpres 2019. Menurutnya, Indonesia tidak boleh dipimpin oleh pemimpin yang belum memiliki karier politik sebagai kepala daerah maupun kepala negara.

"Jangan sampai negara sebesar ini dinahkodai oleh yang belum berpengalaman. Jangan coba-coba, karena menyangkut 269 juta penduduk indonesia. Masa kita coba-coba untuk nasib jumlah penduduk itu?" ungkapnya.

2. Jokowi telah berpengalaman lebih dari 15 tahun

Kampanye, Jokowi Cerita Pengalaman Pimpin Solo hingga Jadi Presiden IDN Times/Bela Ikhsan As'at

Jokowi menjelaskan jika dia telah berpengalaman menjadi kepala daerah. Karier politik pertama dimulai ketika menjadi Wali Kota Solo selama dua periode. Setelah itu, dia menjabat Gubernur DKI Jakarta selama dua tahun dan saat ini menjadi Presiden selama 4,5 tahun.

"Menjadi kepala daerah, wali kota itu aja tidak mudah. Indonesia harus betul-betul dipimpin oleh orang yang berpengalaman. Alhamdulillah saya dimudahkan oleh Tuhan telah dimiliki bekal dalam memimpin negara ini," tegas dia.

3. Kunjungan ke daerah untuk mengetahui bahasa- bahasa daerah di Indonesia

Kampanye, Jokowi Cerita Pengalaman Pimpin Solo hingga Jadi Presiden IDN Times/Bela Ikhsan As'at

Selain itu, Jokowi juga mengatakan tujuannya selama blusukan ke tempat dan daerah yang berbeda-beda adalah untuk menunjukkan bahwa Indonesia memiliki ragam jutaan perbedaan. Sebagai pemimpin, Jokowi ingin sedikit demi sedikit mengerti bahasa daerah di seluruh Indonesia.

"Saya ingin menyapa ke daerah daerah. Karena ada 1000 lebih bahasa daerah yang berbeda beda dan saya harus mengetahui bahasa itu. Dan kita harus bisa tetap melestarikan budaya kita sendiri," terangnya.

4. Jangan sampai terpecah gara-gara pemilu

Kampanye, Jokowi Cerita Pengalaman Pimpin Solo hingga Jadi Presiden IDN Times/Bela Ikhsan As'at

Disisi lain, kurang dari 25 hari Indonesia akan menggelar pemilu di seluruh Indonesia. Menurut Jokowi, bangsa Indonesia jangan samapai terpecah belah karena pemilu. Semua masyarakat diimbau tetap menjaga kerukunan meskipun memiliki pandangan yang berbeda.

"Adanya pilihan bupati, caleg, pilpres itu jangan sampai terpecah karena pesta demokrasi ini. Ini tidak boleh terjadi di negara Republik Indonesia. Hal hal itu dimulai dari kabar-kabar fitnah, bohong, hoaks, dan kita harus hati hati," terangnya.

5. Jokowi curhat soal isu hoaks yang menyerang dirinya

Kampanye, Jokowi Cerita Pengalaman Pimpin Solo hingga Jadi Presiden IDN Times/Bela Ikhsan As'at

Jokowi juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap isu-isu buruk yang menimpa dirinya selama menjabat sebagai Presiden. Jokowi bercerita pernah dikatakan sebagai anti islam, antek asing, dan PKI. 

Bahkan, ada yang menyebut apabila Jokowi menang kembali di Pilpres 2019, Jokowi dituduh akan memberikan kebijakan tentang penghapusan pendidikan agama, pelegalan perkawinan sejenis, dan yang paling parah adalah larangan azan di Indonesia.

"4,5 tahun ini saya sudah diam, saya dituduh, dihina, dicaci maki, dihujat hujat apa kita harus diam terus seperti ini. Maka dari itu, kita harus lawan sepenuhnya untuk membuat negara ini menjadi lebih baik lagi di mata dunia," katanya.

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya