Guilin Siaga 1 Virus Corona, Enam Mahasiswa UM Masih Terisolasi

Mereka diminta bertahan di asrama kampus

Malang, IDN Times - Wabah virus Corona yang menimpa Wuhan, Tiongkok masih terus menjadi perhatian dunia. Saat ini sekitar 96 mahasiswa asal Indonesia masih berada di Wuhan.

Tak hanya di Wuhan, sejumlah mahasiswa juga tertahan di kota-kota lain di Tiongkok. Mereka masih belum bisa pulang ke Indonesia.

Salah satunya dialami enam mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM). Mereka sedang menempuh program pertukaran mahasiswa di Guangzi Normal University, Guillin.

1. Meskipun jauh dari Wuhan, enam mahasiswa UM tetap diisolasi

Guilin Siaga 1 Virus Corona, Enam Mahasiswa UM Masih TerisolasiSuasana jalan setelah pemerintah Wuhan mengumumkan untuk melarang kendaraan tidak penting di daerah pusat kota untuk membatasi penularan virus corona baru, pada hari kedua Tahun Baru Imlek, di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok, pada 26 Januari 2020. ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS

Guilin berjarak sekitar 838 km atau sekitar 8,5 jam perjalanan dari Wuhan. Kendati begitu, enam mahasiswa UM tersebut tetap tidak dibatasi untuk beraktivitas di luar.

Direktur Kantor Hubungan Internasional UM Evi Eliyanah menjelaskan, untuk sementara mereka masih diisolasi di asrama kampus. 

"Meskipun jauh dari Wuhan tetapi status di sana sudah siaga 1," jelasnya, Selasa (28/1).

2. Kegiatan perkuliahan diliburkan

Guilin Siaga 1 Virus Corona, Enam Mahasiswa UM Masih TerisolasiTim medis RSUD Raden Mattaher Jambi saat melakukan observasi terhadap WNA yang diduga terpapar virus Corona. (IDN Times/istimewa)

Setelah dinyatakan siaga 1, maka proses perkuliahan kampus di wilayah Wuhan dan sekitarnya diliburkan. Hal itu sebagai antisipasi agar virus Corona tak semakin menyebar dan menjangkiti masyarakat setempat. Bahkan, untuk libur tersebut belum ditentukan sampai kapan akan kembali aktif kuliah. 

"Kesehatan mereka juga terus mendapat pantauan. Termasuk juga lokasi di mana mereka tinggal," tambahnya. 

Baca Juga: Kepulangan Mahasiswa Unesa di Wuhan Tunggu Kondisi Aman 

3. Cerita mahasiswa S2 asal Pekanbaru soal kondisi Wuhan saat ini

Guilin Siaga 1 Virus Corona, Enam Mahasiswa UM Masih TerisolasiRio Alfi menceritakan kondisi terkini di Wuhan kepada Diediet Afandi melalui video call. IDN Times/ Alfi Ramadana

Sementara itu, untuk mendapat informasi terbaru, seorang dosen Universitas Brawijaya, Didiet Afandi menghubungi Rio Alfi via video call. Rioa adalah salah seorang mahasiswa Indonesia asal Pekanbaru yang tengah menempuh S2 di China University of Geoscience, Wuhan. Sedangkan Diediet merupakan mahasiswa S3 di Huazhong University of Science and Technology yang kebetulan pulang ke Indonesia sejak 14 Januari lalu.

Saat dihubungi Diediet, Rio menceritakan bahwa saat ini masyarakat yang berada di Wuhan dianjurkan tetap berada di rumah. Hal itu, untuk mengurangi kemungkinan penyebaran virus Corona. Lantaran anjuran tersebut, Wuhan seolah menjadi kota tanpa penghuni. 

"Memang tidak ada kegiatan dan masyarakat dianjurkan tetap berada di rumah," paparnya.

4. Psikologis mahasiswa Indonesia di Tiongkok cukup tertekan

Guilin Siaga 1 Virus Corona, Enam Mahasiswa UM Masih TerisolasiIlustrasi virus Corona. IDN Times/Mia Amalia

Rio melanjutkan, sejauh ini kondisinya dan mahasiswa Indonesia lainnya baik-baik saja. Belum ada laporan yang menyatakan bahwa mahasiswa Indonesia terjangkit viris Corona. Namun dengan isolasi yang diberlakukan pemerintah Tiongkok, tak dimungkiri bahwa banyak mahasiswa Indonesia di sana yang psikologisnya sedikit tertekan. 

"Kalau secara fisik Insyaallah tidak ada masalah. Tetapi memang secara psikis agak sedikit drop karena tidak tahu ini sampai kapan," terangnya. 

5. Logistik terbatas, harus berebut dengan warga lokal

Guilin Siaga 1 Virus Corona, Enam Mahasiswa UM Masih Terisolasittps://jabar.tribunnews.com/2018/03/13/niat-obati-rematik-wanita-ini-makan-katak-mentah-tapi-muncul-hal-mengerikan-di-dalam-tubuhnya

Saat ini yang paling dibutuhkan oleh masyarakat setempat adalah suplai logistik. Sebab, akses keluar dan masuk Wuhan memang sangat dibatasi. Sehingga, hal itu berimbas pada pemenuhan kebutuhan logistik yang juga terbatas.

"Barangnya memang agak minim saat ini. Jadi harus berebut juga dengan warga lokal agar bisa dapat barang untuk kebutuhan hidup," pungkasnya. 

Baca Juga: Setibanya di Indonesia, Mahasiswa Unesa akan Dapat Perlakuan Khusus

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya