10 Influencer Aktivis Perempuan dan Hak yang Diperjuangkan

Pencetus gerakan yang menginspirasi

Beberapa waktu terakhir, tersebar kabar pilu yang membuat hati perempuan miris. Yakni kasus perempuan asal Iran bernama Mahsa Amini, yang meninggal saat proses interogasi polisi. Diduga, Amini 'diculik' oleh kepolisian setempat karena perkara hijab yang ia kenakan tidak sesuai syariat. Kasus tersebut menuai banyak kritik di negara tersebut dan memunculkan banyak demonstrasi yang hingga hari ini masih terus berlangsung.

Terlepas dari aspek agama yang muncul dalam kasus ini, kematian Mahsa Amini menuai banyak perhatian publik termasuk Indonesia. Terutama tentang masih banyaknya perempuan yang belum mendapatkan kebebasan atas tubuh mereka.

Tak hanya tentang cara pakaian, namun juga hak-hak lain yang belum didapatkan perempuan secara layak. Seperti terbebas dari pernikahan paksa, pelecehan seksual, teraksesnya produk menstruasi dan lain sebagainya. Berikut ini ada 10 influencer aktivis perempuan yang aktif menyuarakan hak-hak perempuan di dunia.

1. Grace Campbell 

10 Influencer Aktivis Perempuan dan Hak yang DiperjuangkanGrace Campbell. (ig/disgracecampbell)

Grace Campbell adalah seorang komedian, film maker, sekaligus putri dari aktivis politik Inggris Alastair Campbell. Grace adalah salah satu pendiri The Pink Protest, sebuah organisasi yang berkampanye untuk menyediakan produk sanitasi gratis di sekolah-sekolah dan kampanye untuk mengakhiri female genital mutilation (FGM) di Inggris.

Baca Juga: Cara UMY Melindungi Hak-hak Perempuan di Lingkungan Kampus

2. Gina Martin

10 Influencer Aktivis Perempuan dan Hak yang DiperjuangkanGina Martin. (ig/ginamartin)

Gina Martin adalah aktivis sekaligus penulis yang berhasil mengkampanyekan upskirting (memotret celana dalam dari bawah diam-diam) di Inggris. Di Inggris dan Wales, pelaku upskirting bisa dihukum dan ditetapkan sebagai tindakan kriminal pada awal tahun 2019 hasil dari kampanye tersebut. Gina Martin juga merupakan advokat UN Women UK dan dinobatkan sebagai salah satu orang paling berpengaruh di majalah TIME. 

3. Sarah Sophie Flicker 

10 Influencer Aktivis Perempuan dan Hak yang DiperjuangkanSarah Sophie Flicker. (ig/sarahsophief)

Sarah Sophie Flicker adalah seorang aktivis perempuan sekaligus film maker dan aktris yang dikenal sebagai salah satu penyelenggara Women's March. Ia juga bekerja dan membuat kampanye Lady Parts Justice untuk mendukung Planned Parenthood, organisasi nirlaba yang menyediakan layanan kesehatan reproduksi di Amerika Serikat dan global.

4. Gabby Edlin 

10 Influencer Aktivis Perempuan dan Hak yang DiperjuangkanGabby Edlin. (ig/gabbyedlin)

Gabby Edlin adalah aktivis, CEO sekaligus pendiri Bloody Good Period, sebuah organisasi yang bekerja untuk menyediakan produk haid untuk orang yang tidak mampu, seperti pencari suaka, pengungsi hingga perempuan tidak mampu. Tak hanya memberikan keperluan menstruasi, tetapi juga memberikan edukasi menstruasi dan mengkampanyekan normalisasi menstruasi di tempat kerja dan tempat umum lain. Tujuannya tak lain agar perempuan terakses untuk membeli pembalut dan kebutuhan haid lainnya.

5. Becca Rea-Holloway

10 Influencer Aktivis Perempuan dan Hak yang DiperjuangkanBecca Rea-Holloway. (ig/thesweetfeminist)

Becca Rea-Holloway juga dikenal sebagai The Sweet Feminist. Dia adalah seorang baker (pembuat kue) yang menggunakan kue untuk membuat pernyataan politik tentang isu-isu perempuan, hak asasi manusia dan imigrasi. Berbasis di Washington DC, Becca telah vokal tentang aborsi dan menarik 182 ribu penonton di Instagram.

6. Paola Mendoza 

10 Influencer Aktivis Perempuan dan Hak yang DiperjuangkanPaola Mendoza. (ig/paolamendoza)

Paola Mendoza adalah film maker dan aktivis asal Kolombia. Paola Mendoza adalah direktur artistik untuk Women's March dan kampanye menentang kebijakan pemisahan keluarga imigran (immigrant family separation) yang kontroversial di Amerika Serikat. Paola pun terlibat dalam penulisan buku Together We Rise: Behind the Scenes at the Protest Heard around The World.

7. Sonita Alizadeh 

10 Influencer Aktivis Perempuan dan Hak yang DiperjuangkanSonita Alizadeh. (ig/sonitalizadeh)

Aktivis sekaligus rapper asal Afghanistan berusia 23 tahun, Sonita Alizadeh adalah seorang advokat yang berjuang untuk mengakhiri pernikahan paksa anak. Bahkan wajahnya menghiasi Rolling Stone's 25 under 25.

8. Linda Sarsour 

10 Influencer Aktivis Perempuan dan Hak yang DiperjuangkanLinda Sarsour. (ig/lsarsour)

Linda adalah seorang penulis Palestina-Amerika dan seorang Muslim. Ia menjadi pemenang penghargaan keadilan rasial dan aktivis hak-hak sipil. Linda juga menjadi salah satu pendiri dan anggota dewan Women's March dan MPower Change. Dia berbicara kepada 76% audiens wanita di media sosial, yang sebagian besar berbasis di New York.

9. Ashley Lukashevksy

10 Influencer Aktivis Perempuan dan Hak yang DiperjuangkanAshley Lukashevksy. (ig/ashluka)

Ashley Lukashevsky adalah seorang ilustrator dan seniman visual dari Hawaii, yang berbasis di Los Angeles. Ashley menggunakan seninya sebagai alat untuk memperkuat gerakan sosial untuk keadilan rasial, keadilan imigran, keadilan iklim, kesehatan mental dan pembebasan LGBTQIA+ serta memerangi kefanatikan dan kebencian terhadap wanita.

10. Laura Bates 

10 Influencer Aktivis Perempuan dan Hak yang DiperjuangkanLaura Bates. (ig/laura_bates__)

Laura Bates adalah feminist sekaligus penulis yang mendirikan proyek Everyday Sexism dan menulis buku Everyday Sexism, Girl Up, Misogynation, and The Burning. Dia dianugerahi British Empire Medal untuk layanan kesetaraan gender dan merupakan kontributor untuk Women Under Siege Project yang berbasis di New York.

Baca Juga: 9 Drama Korea Bertema Emansipasi, Suarakan Hak-hak Perempuan

Agustina Suminar Photo Community Writer Agustina Suminar

menulis dengan senang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya