Wajah Kakek Arifin Jadi Mural di Kayutangan, Simak Sosoknya!

Kisah Kakek Arifin jadi inspirasi warga Malang

Malang, IDN Times - Ada yang berbeda dari pedestrian Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Kota Malang. Di tembok salah satu ruko pedestrian Kayutangan Heritage sebelah selatan sebelum memasuki perempatan Rajabali terlihat mural sosok pria tua, yang tergambar jelas dengan tinta hitam, putih, dan latar hijau.

Bagi warga malang, sosoknya tak asing. Wajah tua dengan kerutan lelah tergambar jelas di rautnya. Namun, tatapan matanya penuh tekad dan fokus pada satu tujuan.

Ternyata mural tersebut adalah wajah Kakek Arifin yang kisahnya cintanya melegenda di Kota Malang. Kisah Kakek Arifin viral pada April 2017 karena konon ia menunggu kekasihnya hingga akhir hayatnya di lokasi yang sama selama bertahun-tahun, di tempat mural tersebut tergambar.

Kisah Kakek Arifin menjadi inspirasi bagi warga Malang bahwa cinta yang dimiliki pria renta ini tidak pernah tergerus zaman. Ia menunggu sang pujaan hati meskipun tubuhnya kian bungkuk.

1. Sosok Kakek Arifin yang melegenda

Wajah Kakek Arifin Jadi Mural di Kayutangan, Simak Sosoknya!Sosok Kakek Arifin yang melegenda. (Twitter/@_n0t4lfiaccount)

Pemerhati budaya dan sejarah Malang, Agung Buana, mengatakan kalau Kakek Arifin sejak lama menjadi perhatian pejalan kaki karena selalu duduk termenung di salah satu ruko di Jalan Jenderal Basuk Rahmat. Sosoknya yang misterius kerap dipanggil Mbah Gombloh.

"Diketahui jika Kakek Arifin duduk menunggu kekasihnya itu ya di tempat yang kini ada gambar (mural) dia. Yang dulu di situ bekas Toko Surabaya," terang Agung saat dikonfirmasi pada Minggu (08/01/2023).

Baca Juga: Tiang Listrik Viral di Kayutangan Dibereskan Tahun Depan 

2. Menunggu sang kekasih sejak 1965

Wajah Kakek Arifin Jadi Mural di Kayutangan, Simak Sosoknya!Selalu di tempat yang sama, lokasi Kakek Arifin menunggu kedatangan kekasih sampai ajal menjemput. (Twitter/@_n0t4lfiaccount)

Agung menceritakan jika Kakek Arifin sudah menunggu sang kekasih sejak 1965. Ia menunggu dengan hanya diam tertunduk di depan ruko kawasan Kayutangan Heritage. Warga sekitar mengenalnya tak banyak bicara, dan biasanya mulai duduk di lokasi tersebut sejak pagi hingga sore menjelang petang.

Padahal, diketahui kalau rumah Kakek Arifin sangat jauh dari lokasi Kayutangan Heritage. Disebut kalau kediaman Kakek Arifin ada di perbatasan Kota Malang dan Kota Batu.

Kakek Arifin kabarnya duduk di sana karena dijanjikan akan ditemui sang kekasih yang tidak diketahui statusnya apakah pacar atau istrinya. Namun, ia gigih menunggu janji tersebut sampai akhir hayatnya pada 8 April 2017.

"Sayangnya, ada yang bilang kalau perempuan ini dibunuh, ada yang bilang ditahan, dan ada yang bilang pergi keluar negeri. Tapi intinya tak lagi bertemu dengan Kakek Arifin sejak mereka berjanji untuk bertemu kembali," bebernya.

Agung mengatakan kalau sepertinya Kakek Arifin tidak mengetahui kondisi kekasihnya tersebut. Ia hanya menunggu meskipun mustahil dipertemukan.

"Ini adalah kisah romantika yang melekat di Kayutangan. Melihat betapa seorang laki-laki mau menunggu pasangannya sampai akhir hayatnya dan tidak bertemu. Bisa dibilang ini adalah kesetiaan sesungguhnya," bebernya.

3. Versi lain cerita Kakek Arifin

Wajah Kakek Arifin Jadi Mural di Kayutangan, Simak Sosoknya!Pengingat bahwa Kakek Arifin menunggu kedatangan kekasih sampai ajal menjemput. (Twitter/@_n0t4lfiaccount)

Agung menceritakan jika ada versi lain cerita Kakek Arifin. Dalam versi ini, diceritakan kalau Kakek Arifin sebenarnya adalah pengusaha kaya asal Surabaya. Namun, ia memiliki hobi berjudi hingga hartanya habis.

Karena tidak memiliki harta lagi, ia memutuskan pergi Ke Malang untuk menghabiskan masa tuanya. Disebut Kakek Arifin berada di Kayutangan setiap hari karena bekerja sebagai tukang parkir agar bisa hidup. 

Ia juga dikabarkan setiap pulang dari Kayutangan selalu dijemput mobil. Meskipun belum dikonfirmasi itu mobil siapa.

"Diceritakan kalau setiap hari selalu ada mobil mewah yang mengirim makan ke dia. Nah yang memberikan makanan itu disinyalir adalah anaknya," jelasnya.

Meskipun demikian, versi pertama cerita Kakek Arifin yang paling dipercaya warga Malang. Yaitu cerita dirinya menunggu kekasihnya yang tak kunjung datang.

"Versi lain ini hanya cerita yang berkembang di masyarakat selama ini. Namun yang paling melekat memang versi pertama soal kesetiaan Kakek Arifin hingga akhir hayatnya menunggu sang kekasih, hingga ada mural wajah dia untuk mengenang kisahnya," pungkasnya.

Baca Juga: Cek Dampak Kemacetan, Sutiaji Sidak Proyek Kayutangan Heritage

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya