Berkah Ramadan, Perajin Rebana Kewalahan Penuhi Pesanan 

Peningkatan pesanan diakui mencapai 30 persen

Malang, IDN Times - Salah satu sudut di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang tampak sibuk saat memasuki Bulan Suci Ramadan 1444 H. Mereka tampak tengah sibuk membuat rebana berbagai model dengan kayu dan kulit lembu demi memenuhi pesanan yang membludak.

Torkshop tersebut adalah milik Arief Priyadi (35) yang tengah sibuk memenuhi pesanan rebana bersama dua orang karyawannya. Arief tampak mengetes setiap rebana yang sudah jadi dengan memukul-mukul sesuai irama yang ada di ingatannya.

Sementara dua orang karyawannya sibuk memasang kulit sapi ke instrumen tersebut. Tidak asal pasang, mereka menentukan kerekatan kulit sapi tersebut agar menghasilkan suara yang diinginkan saat dipukul-pukul.

1. Arief mengakui jika pesanan rebana pada Ramadan 2023 meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya

Berkah Ramadan, Perajin Rebana Kewalahan Penuhi Pesanan Rebana buatan warga Kota Malang, Arief. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Ketika didatangi IDN Times, Arief menjelaskan jika tahun ini pesanan rebana di tempatnya meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, peningkatan ini karena adanya pesanan dari berbagai kelurahan di Kota Malang dan luar kota, ditambah pesanan dari sekolah-sekolah PAUD dan TK.

Berbeda dari tahun lalu yang hanya dari jamaah-jamaah masjid, tahun ini kelurahan-kelurahan tersebut memesan mulai dari 10-21 set rebana, sehingga peningkatannya cukup signifikan.

"Tapi pesanan tahun ini memang datang sidah jauh-jauh hari, bahkan sebelum ramadan juga ada. Rebana yang kita kerjakan hari ini saja merupakan sisa pesanan sebelum ramadan, soalnya kita kewalahan menerima pesanan yang melonjak pesat," bebernya.

Total kini ia sudah menerima pesanan 50 set rebana bulan ini. Kemudian ia membeberkan kalau set rebana yang dipesan mayoritas adalah rebana versi Habib Syech.

"Jadi satu bulan sebelum puasa mengalami peningkatan pesanan, dan puncaknya adalah sebelum ramadan. Mereka pesannya sebelum Ramadan semua karena untuk persiapan buat ramadan, jadi sebelum selesai ramadan harus dikirim ke kelurahan semua," ceritanya.

2. Meskipun banjir pesanan Arief memilih tidak menaikkan harga rebana untuk menjaga kepercayaan pelanggan

Berkah Ramadan, Perajin Rebana Kewalahan Penuhi Pesanan ilustrasi alat musik rebana (sumber:id.wikipedia.org)

Meskipun kebanjiran rejeki, Arief memilih tidak memanfaatkan aji mumpung dengan menaikkan harga rencananya. Hal ini untuk menjaga kepercayaan para pelanggannya. Selain itu, Arief sendiri yang melayani pemesanan rebana hingga bedug.

Harga untuk satu rebana dipatok Arief mulai dari Rp247 ribu untuk kualitas biasa, sementara untuk berkualitas standar rebana adalah Rp350 ribu. Sementara untuk set rebana Habib Syech senilai Rp2,7 juta sampai Rp3,5 juta, sementara untuk set rebana versi Banjari senilai Rp1.950.000,-.

"Jadi satu set rebana itu isinya 5 alat di antaranya 4 rebana dan 1 bass. Lebar rebana sekitar 30 sentimeter. Tapi kalau untuk rebana anak-anak SD, TK atau PAUD biasanya ukuran lebarnya hanya 25 sentimeter," jelasnya.

3. Arief juga melayani pembuatan dan perbaikan bedug untuk masjid di workshopnya

Berkah Ramadan, Perajin Rebana Kewalahan Penuhi Pesanan Rebana buatan warga Kota Malang, Arief. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Tidak hanya sekedar rebana, Arief juga menyediakan jasa pembuatan dan servis bedug. Ia mematok harga bervariasi tergantung kerumitan pesanan bedig tersebut. Untuk bedug ukuran panjang 1 meter ia banderol dengan harga Rp12,5 juta, itu sidah termasuk biaya pengantaran ke lokasi.

Workshop Arief ternyata sering menerima permintaan service rebana dan bedug. Pada tahun 2023 ini ia juga menerima banyak permintaan servis dan pemeliharaan rebana.

"Tahun ini hampir imbang servis sama pengerjaan barunya (rebana). Sementara kalau untuk bedug yang paling sering servis saja, sementara kalau buat baru jarang. Untuk servis kita lihat dulu kerusakannya apa dulu, kalau sudah terdata maka otomatis ganti kulit akan disetel lagi suaranya," tuturnya.

4. Semakin banyaknya pesanan rebana membuat Arief kesulitan mencari bahan baku pembuatan rebana

Berkah Ramadan, Perajin Rebana Kewalahan Penuhi Pesanan Ilustrasi reabana. (jejakpiknik.com)

Arief bersyukur dengan semakin bertambahnya pesanan yang datang, tapi ia menghadapi masalah baru yang cukup krusial. Masalah tersebut adalah pemenuhan bahan baku pembuatan rebana. Yang sulit adalah mencari kayu nangka untuk menjadi bahan baku rebana, kini ketersediaan kayu pohon nangka kian langka. Oleh karena itu, ia menyiasati dengan kayu pohon mahoni.

Meskipun ia mengakui kualitas suara rebana dari kayu pohon nangka lebih bagus daripada dengan kayu pohon mahoni. Arief menceritakan ia biasa mendapatkan kayu pohon mahoni dari Jepara dan Kudus.

Berbeda dari kayu, ketersediaan kulit sapi cukup mudah ditemukan di Blitar, Probolinggo, Jombang, dan Salatiga. Karenanya, ia berharap akan ada supplier kayu dengan harga terjangkau agar produksi rencananya tetap ramah di kantong tapi memiliki kualitas yang bagus.

"Karena COVID-19 sudah mereda, kita peningkatan pendanaannya naik 30 persen daripada saat pandemik. Oleh karena itu, kita harapannya bisa mendapatkan bahan baku lebih mudah," pungkasnya.

Baca Juga: Alat Musik Rebana: Sejarah, Fungsi, dan Cara Memainkan

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya