5 Novel Berlatar Jawa, Ada yang Mengandung Fiksi Mistis

Kehidupan pelosok di Jawa.

Pulau Jawa, dengan kekayaan sejarah, budaya, dan tradisinya, kerap menjadi latar cerita dalam berbagai karya sastra Indonesia. Dari hiruk-pikuk kehidupan di masa kolonial hingga potret pedesaan yang masih terikat adat, novel-novel berlatar Jawa menawarkan beragam sudut pandang tentang kehidupan masyarakat setempat. Tak jarang, unsur mistis dan kearifan lokal turut mewarnai kisah-kisahnya, memperkuat nuansa magis yang ada dalam budaya Jawa. Berikut ini adalah lima novel fiksi Indonesia yang berlatarkan Pulau Jawa, termasuk beberapa yang mengusung fiksi mistis dalam narasinya.

1. Bilangan Fu - Ayu Utami

5 Novel Berlatar Jawa, Ada yang Mengandung Fiksi MistisSampul buku Bilangan Fu. google.co.id/books

"Bilangan Fu" karya Ayu Utami mengisahkan Yuda, seorang pemanjat tebing yang menggunakan metode dirty climbing. Ia bertemu dengan Parang Jati, mahasiswa geologi pecinta alam, dan kalah dalam taruhan, yang mengharuskannya beralih ke clean climbing, teknik yang lebih ramah lingkungan. Yuda adalah sosok rasional dan skeptis terhadap hal mistis, sementara Jati percaya bahwa setiap tempat memiliki penunggu.

Sebelum bertemu Jati, Yuda mengalami mimpi tentang Bilangan Fu, yang menumbuhkan rasa penasaran. Nilai-nilai agama juga sangat kental di dalam novel ini. Warga dari tebing Watugunung menganggap monoteisme adalah hal yang bertentangan. Warga Watugunung masih mempercayai sesajen. Jati berpikir hal tersebut tidaklah salah karena salah satu wujud menghargai alam.

2. Para Priyayi - Umar Kayam

5 Novel Berlatar Jawa, Ada yang Mengandung Fiksi MistisSampul buku Para Priyayi. goodreads.com

"Priyayi" mengisahkan tentang Lantip, anak angkat dari keluarga priyayi Soedarsono, dengan nama asli Wage. Ia dititipkan oleh ibunya karena hubungan keluarga yang jauh dan kesulitan ekonomi. Lantip tinggal bersama Embah Guru Kakung dan Putri Sastrodarsono di Jalan Setenan Wanagalih, di mana ia tumbuh menjadi anak yang patuh, baik, dan pintar. Di masa pendudukan Jepang, sekolah-sekolah Belanda ditutup, sehingga ketiga putra-putri Sastrodarsono berkumpul kembali di Wanagalih bersama keluarga besar mereka.

3. Ulid - Mahfud Ikhwan

5 Novel Berlatar Jawa, Ada yang Mengandung Fiksi MistisSampul buku Ulid. gramedia.com

Novel ini berlatar di Desa Lerok, Jawa Timur, yang mirip dengan kondisi di Lamongan atau Tuban, sesuai dengan latar belakang penulis Mahfud Ikhwan. Desa Lerok terkenal sebagai penghasil bengkoang terenak dan juga memproduksi kapur gamping untuk bahan bangunan. Namun, seiring berjalannya waktu, desa ini mengalami berbagai perubahan yang mempengaruhi kualitas bengkoang dan gamping.

Faktor-faktor seperti cuaca yang buruk, penggundulan hutan, dan perkembangan ekonomi menyebabkan penurunan pendapatan penduduk. Para lelaki yang masih kuat akhirnya mendaftarkan diri sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, sering kali melalui jalur ilegal. Nasib mereka bervariasi; ada yang berhasil mengirim uang ke keluarga, namun ada pula yang hanya bisa mengirim sedikit atau bahkan tertangkap. 

Baca Juga: 5 Buku Karya Ahmad Tohari yang Wajib Dibaca

4. Ronggeng Dukuh Paruk - Ahmad Tohari

5 Novel Berlatar Jawa, Ada yang Mengandung Fiksi MistisSampul buku Ronggeng Dukuh Paruk. gramedia.com

Ronggeng Dukuh Paruk adalah novel karya Ahmad Tohari yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1982. Cerita ini mengisahkan kehidupan Srintil, seorang gadis dari Dukuh Paruk, sebuah desa kecil di pedalaman Jawa, yang terpilih menjadi ronggeng, penari tradisional yang memiliki peran penting dalam budaya desa.

Sebagai ronggeng, Srintil dianggap memiliki kekuatan mistis, tetapi profesinya juga menjadikannya simbol eksploitasi, di mana dia harus memenuhi ekspektasi sosial yang sering kali merendahkan martabatnya sebagai perempuan. Novel ini menggambarkan perjalanan hidup Srintil dan hubungannya dengan Rasus, seorang pemuda desa yang mencintainya. Namun, cinta mereka terhalang oleh takdir Srintil yang tidak memberinya kebebasan untuk menjalani kehidupan pribadi.

5. Burung-burung Manyar - Y.B. Mangunwijaya

5 Novel Berlatar Jawa, Ada yang Mengandung Fiksi MistisSampul buku Burung-Burung Manyar. gramedia.com

Burung-burung Manyar adalah novel sejarah karya Y.B. Mangunwijaya yang menggambarkan perjalanan Indonesia dari 1934 hingga 1978, mengangkat tema nasionalisme. Novel ini mencakup berbagai periode penting, mulai dari penjajahan Belanda hingga masa Orde Baru. Di tengah latar belakang sejarah yang penuh gejolak, dua tokoh utama muncul, yaitu Atik dan Teto.

Atik, yang bernama lengkap Larasati, adalah sosok perempuan yang berani dan aktif. Ia bukanlah gambaran ideal perempuan lembut dalam pewayangan, melainkan representasi kekuatan dan keberanian. Atik berasal dari keluarga dengan latar belakang beragam, dan berperan penting dalam membantu Sjahrir di Yogyakarta. Di sisi lain, Teto, seorang Indo dengan ibu Belanda dan ayah Jawa, menjalin kisah asmara dengan Atik.

Itulah kelima novel yang membawakan unsur Pulau Jawa sebagai latar yang digunakan oleh para penulis buku tersebut. Apakah kamu pernah membaca di antara salah satunya?

Baca Juga: 4 Buku Fiksi Indonesia yang Bertemakan Kuliner, Menarik Dibaca!

Myesha Fatina Rachman Photo Community Writer Myesha Fatina Rachman

when life is like a lemon, just make a lemonade

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya