2. Aksi Khofifah baca pidato adalah gerbang menuju dunia politik

Khofifah Indar Parawansa saat sambutan dalam acara mukernas dan rakernas Muslimat NU. IDN Times/Alfi Ramadana

Pada awal karirnya di dunia politik, Khofifah berhasil menyita perhatian karena telah tampil membacakan pidato pernyataan sikap Fraksi Persatuan Pembangunan (F-PP) pada Sidang Umum MPR 1998 silam. Pidato tersebut merupakan pidato kritis pertama terhadap pemerintahan Orde Baru, maka dari itu aksinya mendapat perhatian dari berbagai pihak.

Hampir seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang hadir terperanjat ketika mendengar narasi yang dibacakan oleh Khofifah. Bagaimana tidak, sosok wanita tersebut juga menyampaikan kekurangan, kecurangan, dan juga kritik terhadap Pemilu 1997. Beliau juga melengkapi narasi dengan berbagai macam ide tentang demokrasi.

3. Pengalaman Khofifah di dunia politik

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat memberikan sambutan di Unisma. IDN Times/Alfi Ramadana

Sosok perempuan penuh inspirasi ini pernah menjadi Menteri Negara Pemeberdayaan Perempuan ke-5 pada masa pemerintahan KH Abudurrahman Wahid dalam Kabinet Persatuan Nasional.

Selanjutnya pada era Kabinet Kerja era Presiden Joko Widodo, tepatnya pada tanggal 27 Oktober 2014 dipilih menjadi Menteri Sosial dan beberapa tahun kemudian tepatnya tanggal 17 Januari 2018 ahirnya memilih mengundurkan diri dan mengikuti Pemilihan Umum Gubernur Jawa Timur 2018 dan berhasil menggantikan Idrus Marham.

Sebelum akhirnya duduk sebagai Gubernur Jawa Timur, beliau pernah menjadi Ketua Umum Muslimat NU selama 4 periode, Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI pada tahun 1992-1997.

Beliau juga pernah menjabat sebagai Pimpinan Komisi VIII DPR RI tahun 1995-1997, Anggota Komisi II DPRSI pada tahun 1997-1998, serta menjadi wakil ketua DPR RI pada tahun 1999. Apakah itu saja? Tentu tidak, sebab Khofifah Indar Parawansa juga pernah menjadi Berencana Nasional pada tahun 1999-2001, Kepala Badan Koordinasi Keluarga, Ketua Komisi VII DPR RI tahun 2004-2006, Anggota Komisi VII DPR RI pada tahun 2006 dan Ketua Fraksi Kebangikatan Bangsa MPR RI tahun 2004-2006.

4. Terpilih menjadi Gubernur Jatim bersama Emil Dardak

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Dengan Emil Dardak, Khofifah Indar Parawansa memenangkan Pemilihan Umum Gubernur Jawa Timur 2018 yang diusung oleh beberapa partai politik yakni diantaranya adalah Partai Demokrat, PAN, Gokjar, PPP, Hanura dan Nasdem. Kemenangan yang berhasil diraih pasangan ini mencapai 53.55% atau sekitar 10.465.218 suara secara keseluruhan. Total suara tersebut membuat mereka mampu mengalahkan pasangan Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno.

5. Sudah banyak pengalaman organisasi sejak di bangku pendidikan

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Dok. Humas Pemprov Jatim.

Menilik sepak terjang beliau di dunia perpolitikan yang cukup baik, tentunya tak terlepas dari jenjang pendidikan yang pernah beliau lalui. Saat sekolah dasar, Khofifah mengenyam bangku pendidikan di SD Taquma pada tahun 1972-1978, kemudian dilanjutkan di SMP Khadijah Surabaya pada tahun 1978-1981 dan menjalani kisah putih abu-abu di SMA Khadijah.

Tidak sampai situ saja, wanita hebat ini juga melanjutkan pendidikannya ke jenjang strata 1 yakni di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun 1984-1991. Selain itu, beliau juga mengambil strata 1 di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah di Surabaya pada tahun 1984-1989. Setelah usai dari strata 1, beliau melanjutkan pendidikannya di  Universitas Indonesia pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada tahun 1993-1997.

Semenjak di bangku sekolah, ternyata Khofifah juga beberapa kali mengikuti organisasi seperti menjadi ketua OSIS saat SMA, ketua umum Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (IPPNU), dan juga ketua umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Surabaya di tahun 1986.

Khofifah Indar Parawansa hebat sekali ya! Dengan segudang prestasi dan pengalamannya, tentunya banyak harapan masyarakat Jawa Timur. Supaya pasangan gubernur dan wakil gubernur bisa membawa nama baik serta limpahan prestasi bagi provinsi yang dipegang saat ini. Wanita hebat ini dapat kamu jadikan sebagai tokoh inspiratif khususnya untuk para perempuan Indonesia untuk terus bersinar dan bermanfaat bagi banyak orang.

Penulis Magang: Jovanka Okta

Baca Juga: Khofifah Kenalkan Plakat Majapahit, Diduga Pernah Jadi Simbol Negara