Me's Butter Cookie dan Cerita Ida Menyiapkan Masa Pensiun dengan Manis

Sukses tidak pernah mengenal usia, ya guys

Sidoarjo, IDN Times - Bagi sebagian orang, usia 50 tahun adalah masa pensiun dan waktu beristirahat. Tapi tidak dengan warga Sidoarjo bernama Nurul Aida (51). Baginya, usia kepala lima justru awal dari fase produktif yang baru. Ia kini sedang menyiapkan manisnya masa pensiun dengan berbisnis kue kering atau cookies dan makanan penutup alias dessert box.

“Cita-citanya dari dulu kalau gak lagi bekerja kantoran mau menekuni usaha di bidang kuliner,”  ujar Ida kepada IDN Times, Jumat (13/5/2023). Ida sendiri dulunya merupakan karyawan di salah satu perusahaan asuransi. 

Usaha rumahan ini ia mulai tahun 2021, atau tiga tahun setelah mengundurkan diri sebagai karyawan. Berbekal kegemaran membuat kue alias baking, Ida merintis usaha cookies dan dessert box. Produk dengan nama dagang Me's Butter Cookie itu ia tawarkan kepada kolega dan keluarga. Hasilnya di luar dugaan. Penawaran pertama langsung direspons positif. Banyak pembeli yang memuji rasa produknya. 

Baca Juga: Irul, Pejuang Jalanan yang Jadi Penggagas Kampung Kue

Me's Butter Cookie dan Cerita Ida Menyiapkan Masa Pensiun dengan ManisNurul Aida saat berbincang dengan IDN Times, Jumat (12/5/20203). IDN Times/ Faiz Nashrillah

Pengakuan pelanggan itulah yang membuatnya kian percaya diri. Ida pun kian sering mengikuti pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sidoarjo. “Sampai akhirnya ada salah satu dinas yang tertarik dengan produk saya. Dari sana diajak pameran. Produk saya makin dikenal,” ujarnya. Di saat bersamaan ia juga terus berinovasi dengan menciptakan berbagai kreasi baru.

Meski volume penjualannya mulai meningkat, Ida mengaku sempat gusar. Musababnya, makin banyak kompetitor yang muncul. Mereka datang dengan kemasan dan pemasaran yang tak kalah menarik. “Mereka banyak menyasar anak muda. Pemasarannya serba viral, serba media sosial. Sementara saya kala itu masih sebatas share di WhatsApp Group” ujarnya. 

Di tengah kegusaran itu, ia ditawari untuk masuk menjadi salah satu mitra binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Di sana ia mendapatkan berbagai pelatihan, mulai dari manajemen hingga pemasaran secara digital. “Kami dihubungkan ke marketplace. Dilatih juga bagaimana mengelola pemasaran melalui media sosial,” ujarnya.

Hasil pelatihan dan pendampingaan itu ia aplikasikan betul. Ida perlahan menerapkan digitalisasi pada usaha miliknya. “Misalnya di pemasaran, saya sekarang makin sering update di media sosial. Di instagram dan TikTok. Pokoknya sehari satu konten,” ujarnya.

Kini, Ida mulai menikmati manisnya usaha yang ia rintis. Beragam dessert box dan cookies miliknya sudah dikirim ke berbagai daerah di Indonesia. “Puncaknya biasanya pas lebaran, bisa sampai 800 bungkus dalam sebulan,” ujarnya.

“Yang terpenting itu bagaimana produk kita punya value. Bisa bertahan lama dan bisa diwariskan untuk penerus-penerus kita,” ujarnya menutup perbincangan.

Baca Juga: Indeks Bisnis UMKM BRI Q3 2022: Bisnis UMKM Tetap Tumbuh

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya