Melihat Toko Kue Legendaris di Kota Malang, Berusia Hampir Satu Abad 

Pengelola saat ini merupakan generasi ketiga

Malang, IDN Times - Kota Malang memang banyak memiliki tempat legendaris. Deretan toko di sepanjang Jalan Pasar Besar merupakan peninggalan zaman kolonial Belanda misalnya. Tak sedikit dari toko-toko tersebut yang masih mempertahankan usaha mereka sejak zaman dahulu hingga saat ini. Salah satunya adalah toko kue kering yang cukup legendaris, yakni Toko Madjoe. Berdiri tahun 1930, kini toko kue kering tersebut sudah berusia 91 tahun.

1. Masih pertahankan gaya lama

Melihat Toko Kue Legendaris di Kota Malang, Berusia Hampir Satu Abad Berbagai toples berisi kue yang dijual di Toko Madjoe. IDN Times/Alfi Ramadana

Tak seperti deretan toko lainnya, Toko Madjoe memang terlihat berbeda. Gaya bangunan lama masih terus dipertahankan. Tampak dari depan, pintu hingga jendela toko masih menggunakan kayu. Begitupun dengan lantainya yang masih menggunakan ubin.

Lalu, pada bagian dalam tampak berjejer-jejer wadah dengan aneka jenis kue di dalamnya. Meski terkesan kuno, hal itu justru membuat kesan klasik sangat terasa. 

"Saat ini toko ini dikelola nenek saya atau generasi ketiga. Sejak dulu memang yang dijual adalah kue-kue kering. Tetepi juga pernah menjual asam jawa," urai Cornelia, cucu dari pengelola generasi ketiga Toko Madjoe, Sabtu (11/12/2021). 

2. Tak pernah buka cabang

Melihat Toko Kue Legendaris di Kota Malang, Berusia Hampir Satu Abad Para tampak ramai mendatangi toko Madjoe. IDN Times/Alfi Ramadana

Cornelia menambahkan bahwa sejak dulu hingga saat ini, Toko Madjoe tidak pernah membuka cabang. Satu-satunya toko yaitu yang saat ini berada di deretan Jl Pasar Besar tersebut. Para pembeli yang ingin merasakan kue kering khas Toko Madjoe biasanya datang ke tempat tersebut dan langsung membeli kue  sesuai yang mereka inginkan. 

"Semua pusatnya di sini. Kalau pembeli biasanya langsung datang ke toko," tambahnya. 

3. Resep turun temurun dari leluhur

Melihat Toko Kue Legendaris di Kota Malang, Berusia Hampir Satu Abad Cornelia saat merapikan beberapa wadah kue yang ada di tokonya. IDN Times/Alfi Ramadana

Menariknya, Cornelia menyebut bahwa resep yang digunakan untuk membuuat kue kering tersebut merupakan turun-temurun dari generasi pertama. Resep lama dipertahankan untuk menjaga originalitas rasa.

Usaha itu pun berhasil membuat para pembeli mereka tak pergi. Cornelia menyebut bahwa sebagian besar pembeli kue merupakan pelanggan tetap. Bahkan, tak sedikit pembeli kue juga merupakan keturunan dari pelanggan kue mereka terdahulu.

"Banyak pelanggan usia kisaran 20-30 tahunan yang bilang mereka tahu Toko Madjoe karena dulunya sering diajak oleh orang tuanya. Jadi mereka seperti nostalgia juga. Kebetulan yang banyak dicari oleh pembeli adalah kue-kue yang kuno-kuno juga," katanya. 

4. Harga cukup terjangkau

Melihat Toko Kue Legendaris di Kota Malang, Berusia Hampir Satu Abad Cornelia tampak membersihkan wadah-wadah kue di Toko Madjoe milik sang nenek. IDN Times/Alfi Ramadana

Toko ini sendiri menjual berbagai jenis kue seperti semprit, Belinjo, Kenari, Yanhagel, Kastengel dan beberapa lainnya masih terjaga hingga kini. Total ada 25 jenis kue yang dijual di Toko Madjoe. Meski banyak, Cornelia menyebut produksi kuenya disesuaikan dengan permintaan pasar. 

"Kalau produksinya tidak setiap hari. Nunggu yang ada  ini habis dulu baru membuat lagi. Kue kering iniu cukup tahan lama. Bisa sampai dua bulan. Produksi setiap hari mungkin hanya ketika momen tertentu seperti jelang Natal atau lebaran Idul Fitri," jelasnya. 

Untuk harga jual sendiri, kue-kue di Toko Madjoe masih cukup terjangkau, yakni kisaran Rp140 ribu hingga Rp250 untuk satu kilogram. Kini, Toko Madjoe juga sudah mulai merambah media sosial untuk menjual kue-kue mereka.

Meskipun pemasaran di media sosial masih belum sepenuhnya berjalan baik, tetapi dirinya meyakini bahwa Toko Madjoe memiliki sesuatu yang berbeda dan akan tetap mendapat tempat di hati masyarakat. 

"Kalau untuk pemasaran di medsos memang belum maksimal karena saya juga harus membagi waktu dengan sekolah. Tetapi, saya percaya bahwa kue-kue yang dijual di Toko Madjoe memiliki rasa khas yang tidak didapatkan ditempat lain," pungkasnya. 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya