Manfaatkan Balai RW, Pemuda di Kota Malang Bangun Bisnis Barbershop

Pengelolanya para mantan karyawan yang terkena PHK

Malang, IDN Times - Alfan Nur Hafid (24) terlihat sibuk merapikan rambut pelanggan yang datang. Sudah dua bulan ini ia dengan tiga rekannya mengelola sebuah barbershop. Berbekal pengalaman selama tiga tahun menjadi seorang pemotong rambut atau barberman, Alfan dipercaya untuk mengelola kios potong rambut atau barbershop yang dikembangkan oleh karangtaruna RW 06, Kelurahan Bandungrejosari, Sukun, Kota Malang.

1. Bangkit usai terkena PHK

Manfaatkan Balai RW, Pemuda di Kota Malang Bangun Bisnis BarbershopAlfan Nur Hafid saat melayani pelanggan yang potong rambut di barbershop yang ia kelola. IDN Times/Alfi Ramadana

Alfan menceritakan bahwa awalnya dirinya bekerja di sebuah barbershop di Kota Malang. Setelah tiga tahun berjalan, pandemik COVID-19 melanda. Barbershop tempat dirinya bekerja juga terkena imbas dan harus melakukan perampingan. Dirinya dan beberapa karyawan lain terkena imbas dan harus terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Setelah terkena PHK, Alfan mengakui sempat mengalami kebingungan harus bekerja apa. Lalu muncul ide untuk memulai usaha barbershop. Ia mengajak beberapa pemuda di lingkungan RW 06 Bandungrejosari untuk memulai usaha tersebut. 

"Kebetulan saya melihat teman-teman di kampung juga banyak yang kehilangan pekerjaan karena COVID-19 ini. Kemudian daripada bingung cari pekerjaan akhirnya saya ajak untuk coba usaha barbershop ini," terangnya Selasa (6/4/2021). 

2. Manfaatkan balai RW untuk buka usaha

Manfaatkan Balai RW, Pemuda di Kota Malang Bangun Bisnis BarbershopAlfan saat melayani pelanggan potong rambut. IDN Times/Alfi Ramadana

Setelah bersepakat dengan tiga rekannya, Alfan kemudian mencoba memcari tempat untuk memulai usaha. Kemudian dirinya melihat ada bekas balai RW Janti Raya yang tidak terpakai. Ia pun berkomunikasi dengan ketua RW untuk memanfaatkan balai tersebut guna membuka usaha. Keinginannya tersebut justru disambut positif oleh Ketua RW Pasalnya, ia juga menggandeng pemuda karangtaruna untuk mengelola usaha tersebut. 

"Warga justru senang karena balai tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik. Ketua RW juga mendukung, malah membantu jika ada yang diperlukan," tambahnya. 

Baca Juga: Aksi Amal Barbershop di Tulungagung, Potong Rambut Gratis Tiap Jumat 

3. Hasil barbershop sebagian untuk kas RW

Manfaatkan Balai RW, Pemuda di Kota Malang Bangun Bisnis BarbershopAlfan saat melayani pelanggan potong rambut di barbershop yang ia kelola. IDN Times/Alfi Ramadana

Alfan menyebut bahwa hasil dari barbershop tersebut sebagian juga masih kas RW.  Hal itu sebagai kontribusi lantaran pihak RW memberi dukungan penuh atas ide usaha yang mereka kembangkan.

Sejauh ini, setiap hari barbershop yang ia kelola tersebut tak pernah sepi peminat. Rata-rata dalam sehari, 10 pelanggan pasti datang untuk potong rambut. Tarif yang terjangkau, yakni Rp15 ribu sekali potong membuat karangtaruna barbershop banyak diiminati. Selain potong rambut, pelanggan juga mendapat perawatan rambut. 

"Jadi hasil dari barbershop ini dibagi menjadi tiga. Sebagian untuk kas karangtaruna, kas RW dan untuk biaya acara-acada karangtaruna," sambungnya. 

4. Bakal dikembangkan jadi kafe juga

Manfaatkan Balai RW, Pemuda di Kota Malang Bangun Bisnis BarbershopIlustrasi Barber Shop (IDN Times/Mardya Shakti)

Selain barbershop, rencananya ke depan usaha tersebut akan dikembangkan menjadi kafe juga. Jadi mereka yang akan potong rambut atau sedang menunggu antrian bisa menunggu di kafe sambil menunggu giliran untuk potong rambut. 

"Jadi nantinya usaha ini inginnya kami kembangkan terus. Hasilnya juga nanti untuk karangtaruna. Maka berikutnya tidak perlu mencari donasi," tandasnya. 

Baca Juga: 5 Tips Merapikan Brewok Tanpa ke Barbershop, Praktis dan Ekonomis!

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya