Hebat, Startup Mahasiswa UB Masuk Forbes 30 Under 30 

Startup bergerak di bidang peternakan

Malang, IDN Times - Tiga mahasiswa Universitas Brawijaya membuat gebrakan baru dalam upaya membantu peternak ayam. Ketiga mahasiswa tersebut menciptakan startup agriculture bagi Peternak Ayam bernama "Chickin" yang telah diunduh ribuan peternak ayam di Indonesia. Melalui IoT & AI Chickin dapat meningkatkan produktivitas peternak hingga 25 persen lebih tinggi. Atas keberhasilan itu, dua Founder Chickin Indonesia, Ashab Alkahfi dan Tubagus Syailendra, menjadi bagian dari Forbes Indonesia 30 Under 30, yang baru saja di rilis beberapa waktu lalu.

1. Mulai dibuat sejak semester dua masa kuliah

Hebat, Startup Mahasiswa UB Masuk Forbes 30 Under 30 Ashab Alkahfie dan Tubagus Syailendra saat berada di salah satu kandang ayam mitra dari Chickin. Dok/Humas UB

Chickin Indonesia (Chickin) dibangun oleh Ashab Alkahfi (Agroekoteknologi FP) sebagai President, Tubagus Syailendra (Hubungan Internasional FISIP) sebagai CEO, dan Ahmad Syaifullah (Sistem Informasi FILKOM) sebagai Chief Technology Officer. Proyek pembuatan startup tersebut telah dimulai sejak mereka duduk di bangku kuliah pada semester dua.

"Awalnya kami riset dan development di daerah Klaten Jawa Tengah. Di sana kami jadi peternak, lalu membangun kandang dan mulai usaha ternak ayam sampai akhirnya ketemu banyak permasalahan yang dihadapi peternak lokal. Dari situ kami mencoba solve problem dengan menggunakan teknologi," kata Ashab, Kamis (17/3/2022). 

2. Permudah kontrol iklim kandang

Hebat, Startup Mahasiswa UB Masuk Forbes 30 Under 30 Salah satu kandang dari mitra kerja Chickin. Dok/Humas UB

Ashab menambahkan aplikasi Chickin bisa membantu peternak melakukan pengontrolan iklim kandang ayam secara otomatis. Mereka tidak perlu lagi harus sering-sering ke kandang hanya untik melihat kondisi ayam. 


"Peternak ayam bisa melakukan climate control dari rumah. Dengan teknologi ini, peternak bisa memasukkan data seperti sarana produksi peternak atau sapronak, data harian, dan data penjualan, sehingga performa lebih terukur dan dapat meminimalisir resiko melalui tindakan preventif," imbuhnya. 

Baca Juga: Forbes Cabut Nama CEO 19 Tahun Asal Singapura dari Daftar 30 Under 30

3. Fitur cukup lengkap

Hebat, Startup Mahasiswa UB Masuk Forbes 30 Under 30 Salah satu pendiri Chickin saat melakukan pengecekan iklim kandang. Dok/humas UB

Fitur yang ada pada Chickin Apps terbilang cukup lengkap mulai dari kelola kandang, kelola data kandang, dan konfigurasi IoT yang bisa disesuaikan dengan keadaan cuaca, suhu dan kelembaban bahkan umur ayam.

Saat ini, selain dengan 14 rumah potong, Chickin juga sudah bermitra dengan 100 industri makanan sebagai penyuplai daging ayam. Ashab berharap nantinya Chickin bisa memberikan impact yang lebih banyak bagi peternak.

Chickin mencatat pertumbuhan bisnis 22 kali dalam 10 bulan terakhir dan juga telah menutup putaran pendanaan seed round sebesar Rp35 milyar dengan 3 investor global. Chickin Indonesia juga berhasil meraih pendanaan dari luar negeri sebesar 2,5 juta US$, pada akhir tahun 2021. Berikutnya mereka menargetkan peningkatan omset sebesar Rp500 miliar di akhir tahun 2022 dengan 10 juta ekor ayam setiap bulannya. 

Baca Juga: 5 Perempuan Terkaya di Dunia Versi Forbes

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya