Profil SMAN 1 Malang yang Konsisten Berprestasi 

Guru SMAN 1 Malang punya inisiatif untuk upgrade diri

Malang, IDN Times - SMAN 1 Malang menjadi salah satu Top 10 SMA di Jawa Timur. Berdasarkan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), SMAN 1 Malang menduduki peringkat 6 sebagai di Jawa Timur atau peringkat 3 di Kota Malang.

Ini bukan prestasi yang mudah didapat mengingat kini mereka harus menerapkan sistem zonasi untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sesuai peraturan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. SMAN 1 Malang harus membagi kuota siswa/siswi baru dengan presentase 50 persen dari jalur zonasi, 25 persen dari jalur prestasi raport, 15 persen jalur afirmasi, dan 10 persen dari jalur prestasi non-akademik.

1. Rahasia SMAN 1 Malang menjadi sekolah unggulan

Profil SMAN 1 Malang yang Konsisten Berprestasi Gerbang sekolah SMAN 1 Malang. (Dok. Humas SMAN 1 Malang)

Waka Humas SMAN 1 Malang, Ratnawati mengatakan kalai rahasia mereka bisa konsisten menjadi sekolah unggulan adalah visi misi sekolah yang berpihak pada kebutuhan murid. Jadi semua harus sesuai kebutuhan murid untuk implementasi pembelajaran.

"Kemudian meskipun mereka masuk secara zonasi, mereka tetap harus percaya diri bahwa mereka memiliki keunikan masing-masing. Jadi anak-anak yang mungkin tidak unggul di akademik itu sebenarnya punya potensi di bidang-bidang lain," terang Ratnawati saat dikonfirmasi pada Jumat (10/03/2023).

SMAN 1 Malang mengembangkan siswa yang memiliki potensi non-akademik dengan memasukkan mereka ke berbagai ekstrakulikuler yang disiapkan sekolah. Total ada 35 ekstrakurikuler yang mewadahi minat anak-anak di SMAN 1 Malang.

Kemudian, siswa kelas 12 memiliki program khusus yang disebut program penguatan. Program ini dikhususkan untuk mengulas kembali materi-materi kelas 10 dan 11 yang diberikan pada jam ke-0 (06.30 WIB) atau sebelum jam pelajaran dimulai. Tujuan agar siswa kelas 12 bisa menghadapi ujian sekolah atau ujian masuk perguruan tinggi.

Baca Juga: Top 10 SMA Terbaik di Jawa Timur 2022

2. Kesadaran para guru SMAN 1 Malang untuk meningkatkan kualitas

Profil SMAN 1 Malang yang Konsisten Berprestasi Siswa SMAN 1 Malang saat mendengar arahan guru. (Dok. Humas SMAN 1 Malang)

Ratna menjelaskan para guru di SMAN 1 Malang memiliki kesadaran secara mandiri untuk meningkatkan kualitasnya. Selain itu, pihak sekolah juga selalu update untuk membagikan kurikulum setiap ada kebijakan baru dari pemerintah. Salah satunya dengan mendatangkan narasumber dalam workshop atau kepelatihan.

"Kemudian secara komitmen SMAN 1 Malang harus nomor satu, banyak guru yang secara mandiri mengikuti pelatihan-pelatihan. Bahkan kemarin ada guru yang mengikuti workshop dan ditularkan ke guru-guru lain kemudian dipraktekkan ke anak-anak. Beliau bahkan sampai diberikan reward ke Korea sama Pemerintah Provinsi Jawa Timur," bebernya.

Sehingga para murid mendapatkan pengajaran yang revolusioner dan terupdate. Tujuannya agar suasana belajar mengajar bisa berjalan nyaman.

3. Lulusan SMAN 1 Malang yang sudah mencapai Eropa

Profil SMAN 1 Malang yang Konsisten Berprestasi Kegiatan Pramuka SMAN 1 Malang. (Dok. Humas SMAN 1 Malang)

SMAN 1 Malang memiliki kerjasama dengan Jerman dan Perancis, yang mana kerjasama ini hanya diperoleh 25 sekolah saja di Indonesia untuk mengakomodasi para lulusannya untuk berkuliah di Eropa. Untuk di Jerman mereka bekerjasama dengan Goethe Institut, sementara di Perancis mereka bekerjasama dengan Institut French Internasional (IFI).

"Untuk bekerjasama dengan keduanya memiliki persyaratan bahwa sekolah harus membuka mata pelajaran Bahasa Jerman dan Bahasa Perancis. Kebetulan penjurusan bahasanya ada mata pelajaran Bahasa Jerman dan Bahasa Perancis," tutur Ratna.

Ia mencontohkan kalau ada siswa/siswi yang mahis berbahasa Jerman dan mendapatkan sertifikat B1, sehingga bisa melanjutkan kuliah ke Jerman dengan beasiswa. Begitupun guru yang sudah mahir berbahasa Jerman juga mendapat fasilitas untuk kuliah di sana.

Terakhir, Ratna membeberkan kalau 95 persen lulusan SMAN 1 Malang meneruskan ke perguruan tinggi. Kemudian 90 persen lulusan tersebut diterima di perguruan tinggi negeri, dan sisanya diterima di perguruan tinggi swasta unggulan.

"Sebagian besar diterima di UB (Universitas Brawijaya), karena dari orangtuanya mempertimbangkan tidak kos dan tidak perlu biaya hidup. Di UB kira-kira sekitar 70 persen lulusan masuk ke sana. Sementara 30 persen menyebar ke UGM, ITB, sampai ITS," pungkasnya.

Baca Juga: Top 20 SMA di Surabaya, Masuk 100 Besar Sekolah Terbaik di Jawa Timur

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya