SMAN 7 Kota Malang, Sekolah Tanpa Plastik Sekali Pakai

Mampu kurangi penggunaan plastik secara signifikan

Malang, IDN Times - Saat pertama kali memasuki halaman SMAN 7 Kota Malang, nuansa segar akan langsung terasa. Sekolah yang beralamat di Jl Cengger Ayam 1 Kota Malang tersebut memang banyak dikelilingi pepohonan. Di sekitar area halaman hingga depan kelas tak tampak siswa yang makan ataupun minum dengan membawa kantong plastik. Semua siswa terlihat makan dan minum menggunakan wadah milik mereka sendiri. 

Kebiasaan tersebut merupakan bagian dari visi sekolah yang sudah mendapat penghargaan Adiwiyata Mandiri tersebut. Sudah sejak tahun 2015, pihak SMAN 7 Kota Malang tersebut menjalankan program zero waste plastic. Sehingga tak ada lagi siswa maupun guru yang membawa air mineral botol maupun makanan dengan bungkus plastik. 

1. Awalnya sempat merasa shock

SMAN 7 Kota Malang, Sekolah Tanpa Plastik Sekali PakaiIDN Times/ Alfi Ramadana

Sebagai program dari sekolah tentu saja semua siswa harus mengikuti peraturan tersebut. Meskipun sempat kesulitan, namun siswa mulai terbiasa untuk membawa gelas untuk minum ataupun wadah untuk makan sendiri. Bahkan tak sedikit dari siswa SMAN 7 yang juga membawa lebih dari satu wadah makanan sendiri. 

"Awalnya orangtua sedikit shock dan bertanya kenapa harus membawa wadah sendiri. Tetapi perlahan meraka mulai bisa mengerti dan terbiasa. Tetapi sekarang orangtua saya malah kalau makan di luar juga sering bawa wadah sendiri," ucap Ruci Primaharani siswa kelas XII, Rabu (28/8). 

2. Lebih hemat waktu

SMAN 7 Kota Malang, Sekolah Tanpa Plastik Sekali PakaiIDN Times/ Alfi Ramadana

Pengurangan penggunaan plastik tersebut juga tidak hanya berlaku untuk siswa. Tetapi juga untuk semua yang ada di kawasan SMAN 7 Kota Malang. Bahkan, saat ini untuk kantin SMAN 7 Kota Malang juga sudah tak menggunakan plastik lagi sebagai wadah untuk makanan yang dijual. Termasuk juga sudah tak dijual air mineral di kawasan kantin sekolah. 

"Kalau menggunakan wadah sendiri jadi lebih cepat dan nggak perlu nunggu gantian piring atau gelasnya. Juga bisa mengurangi penularan penyakit," sambung Ruci. 

3. Sempat kesulitan ikuti aturan sekolah

SMAN 7 Kota Malang, Sekolah Tanpa Plastik Sekali PakaiIDN Times/ Alfi Ramadana

Sementara itu, para pedagang di kantin sekolah juga sempat mengalami kesulitan ketika sekolah memberlakukan larangan penggunaan plastik. Hal itu diakui Mahanani yang menyebut bahwa awalnya sempat kebingungan. Namun, perlahan dirinya mulai menyesuaikan diri dengan program sekolah tersebut. Sehingga kini sudah tidak menjadi masalah baginya meskipun harus melayani siswa dengan membawa wadah sendiri. 

"Memang awalnya ada sosialisasi dari sekolah, sempat kesulitan juga. Tapi sekarang sudah mulai biasa. Mungkin yang agak sulit hanya untuk mengatur takaran makananya. Sebab, tiap anak kadang ukuran wadahnya beda-beda," jelasnya.  

4. Ubah pola pikir masyarakat

SMAN 7 Kota Malang, Sekolah Tanpa Plastik Sekali PakaiIDN Times/ Alfi Ramadana

Di sisi lain, untuk menjalankan program zero waste plastic tersebut bukanlah pekerjaan yang mudah. Sebab, sebelumnya pola pikir masyarakat dan siswa sudah terbiasa dengan penggunaan plastik. Sehingga perlu waktu yang tidak sebentar sehingga bisa mengurangi penggunaan plastik secara signifikan. Bahkan awal program tersebut dijalankan sempat mendapat tentangan. Terutama dari para pedagang di kantin. 

"Memang awalnya untuk mengubah pola pikir yang sudah terbangun. Tetapi kami terus berupaya konsisten dan bukan tanpa solusi. Kami sampaikan kepada para penjual di kantin bahwa mereka bisa menjual menu lain seperti jus sebagai pengganti air mineral," papar Dwi Iriani, Waka Humas SMAN 7 Kota Malang. 

5. Kerjasama dengan PDAM

SMAN 7 Kota Malang, Sekolah Tanpa Plastik Sekali PakaiIDN Times/ Alfi Ramadana

Untuk bisa menjalankan program tersebut tentu saja harus ada pengorbanan. Hal itulah juga yang dilakukan oleh SMAN 7 Kota Malang untuk benar-benar bisa menjalankan program zero waste plastic. Salah satu pengorbanan yang dilakukan adalah menyiapkan air siap minum yang bekerjasama langsung dengan PDAM. Air minum tersebut disiapkan untuk semua siswa dan penghuni sekolah sebagai pengganti karena air mineral kemasan plastik sudah tidak dijual di sekolah tersebut. 

"Kami langsung kerjasama langsung dengan PDAM untuk penyediaan insyalasi air siap minum tersebut," tukasnya. 

Baca Juga: Sampah Impor Desa Bangun, Berkah di Antara Mara Bahaya

6. Penggunaan plastik menurun

SMAN 7 Kota Malang, Sekolah Tanpa Plastik Sekali PakaiIDN Times/ Alfi Ramadana

Setelah program zero waste plastik tersebut berjalan, penggunaan plastik di lingkungan SMAN 7 Kota Malang menurun drastis. Meskipun tak sepenuhnya penggunaan plastik bisa dihentikan. Namun, program zero waste plastik tersebut terbilang sangat berhasil. 

"Saat ini produksi sampah plastik kami hanya tinggal 1,1 Kilogram saja perhari. Ini sudah menurun drastis dari sebelumnya," tutup Dwi Iriani.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Larang Restoran Hingga Supermarket Pakai Plastik

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya