Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Seminari menjadi tempat untuk memupuk benih-benih panggilan dalam diri anak muda Katolik dengan cara hidup yang khas. Tak hanya pendidikan formal, di sini juga mengajarkan pembinaan spiritual agar seminaris mendapat pemahaman yang baik tentang keimanan. Ada pula pembinaan praktis untuk mengasah keterampilan pastoral yang sangat dibutuhkan dalam melayani umat kelak. Mengingat perannya begitu besar, seminari tentu sangat dibutuhkan, tak terkecuali di Pulau Jawa. Berikut 7 seminari terkenal di Jawa Timur yang bisa dimanfaatkan calon pastor untuk menempa diri. Yuk, simak!
1. Seminari Menengah St. Vincentius a Paulo, Blitar
Seminari Menengah St. Vincentius a Paulo berlokasi di Jalan Merdeka Timur No. 4-6, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. Seminari menengah yang setingkat dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) ini berada di bawah naungan Keuskupan Surabaya. Seminari ini terletak jauh dari keramaian kota, sehingga proses pembinaan maupun belajar mengajar dapat terlaksana dengan tenang dan fokus. Jumlah seminaris (calon pastor) Garum sampai saat ini masih di atas angka 100 per tahunnya. Ini menjadi bukti bahwa peminat Seminari Menengah Garum masih tergolong besar.
Kekhasan seminari ini terletak pada boarding school, yaitu ketika asrama dan sekolah berada di satu lokasi. Pendidikan di seminari ini didasari empat pilar, yaitu sanctitas (rohani), sanitas (kesehatan), scientia (pengetahuan), dan societas (komunitas). Pilar ini tergambar jelas di logo Seminari Garum. Seminari ini mengajak siswanya untuk senantiasa memupuk benih-benih panggilan agar mereka bisa menjadi imam yang baik di masa depan. Untuk informasi lebih lanjut, yuk langsung berkunjung ke Website www.seminarigarum.sch.id.
Baca Juga: 7 Gereja Katolik Instagramable di Surabaya, Arsitekturnya Estetik
2. Seminari Marianum, Probolinggo
Seminari Marianum berlokasi di Jalan Mayjend Panjaitan No. 58, Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Probolinggo. Seminari yang berdiri sejak 8 Oktober 1948 ini berada di bawah naungan Keuskupan Malang. Seminari Marianum memiliki empat tingkatan, yaitu lower, middle, high, dan Kelas Persiapan Atas (KPA). Tingkat lower setara dengan kelas 10 SMA, sedangkan tingkat middle dan high setara dengan kelas 11 dan 12 SMA. KPA adalah masa pembinaan rohani dan pengembangan pribadi untuk calon pastor projo Keuskupan Malang yang tidak menempuh SMA di Seminari Menengah dan mengalami "panggilan terlambat".
Seminari ini menjadi tempat yang efektif untuk membina para seminaris dalam mengenali diri. Di sini pulalah para seminaris berkarya sambil mempersiapkan mental dan fisik sebagai calon pastor Gereja Katolik yang baik. Dengan moto "Fiat Voluntas Tua" yang berarti "terjadilah padaku menurut perkataanmu", para seminaris Marianum menjalani hidup panggilannya. Untuk informasi lebih lanjut, yuk langsung berkunjung ke Website seminarimarianum.sch.id.
3. Seminari Tahun Rohani Yohanes Maria Vianey, Mojokerto
Seminari Tahun Rohani (TOR) Yohanes Maria Vianey berlokasi di Kompleks Rumah Pembinaan Sasana Krida Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Seminari yang terletak di lereng Gunung Penanggungan ini berada di bawah naungan Keuskupan Surabaya. Seminari ini menjadi tempat pembinaan calon pastor Keuskupan Surabaya, baik secara manusiawi atau rohani, sebelum melanjutkan ke jenjang seminari tinggi.
Didukung dengan alam yang sejuk, para frater diajak untuk menyepi sejenak dari hiruk pikuk kehidupannya. Mereka akan tinggal di sini selama dua tahun, sebelum melanjutkan studi teologi dan filsafat di seminari tinggi. Di tahun pertama, pembinaan akan terfokus pada sisi manusiawi seperti menyadari keberadaan, menerima kekurangan dan kelebihan diri, menyembuhkan perselisihan, dan meningkatkan kualitas pribadi. Di tahun kedua, mereka akan dibina secara rohani seperti membangun fondasi rohani dan membiasakan diri dengan identitas sebagai calon rohaniwan berdasarkan semangat iman dan tradisi Gereja Katolik.
Beberapa fasilitas yang tersedia di seminari ini, yaitu kelas yang luas, perpustakaan dengan koleksi lengkap, lapangan olahraga, dan sebagainya. Setiap hari mereka mengisi kesibukan dengan kegiatan-kegiatan rohani, studi, dan aktivitas pribadi dengan porsi yang seimbang. Untuk informasi lebih lanjut, yuk langsung berkunjung ke Instagram @torymvsurabaya.
4. Seminari Tinggi Congregatio Missionis (CM), Malang
Seminari Tinggi Congregatio Missionis atau Kongregasi Misi berlokasi di Jalan Raya Langsep No. 45, Kecamatan Klojen, Malang. Seminari ini menjadi tempat pembinaan para calon anggota Kongregasi Misi. Melalui berbagai fasilitas dan kesempatan, para frater diajak berproses dengan mengutamakan lima dimensi utama.
Pertama, kematangan aspek intelektual. Para frater dibekali pengetahuan akademik melalui pelajaran-pelajaran di ruang kelas maupun perpustakaan. Kedua, kematangan hidup rohani. Tersedia fasilitas kapel agar para frater dapat membangun hidup rohani melalui doa, ekaristi, dan meditasi. Ketiga, kedewasaan pribadi. Melalui kegiatan konferensi, para frater diberi ruang pribadi untuk mendewasakan diri berdasarkan ajaran moral Kristiani. Keempat, hidup komunitas. Melalui diskusi kelompok kecil dan kegiatan olahraga bersama, para frater dilatih agar memiliki kemampuan relasi yang baik. Kelima, keterampilan dalam pastoral. Kongregasi Misi mempersiapkan para fraternya untuk melaksanakan tugas-tugas pastoral melalui latihan selama proses pembinaan sehari-hari.
Para frater di sini dipersiapkan untuk menjadi pribadi yang berkualitas dan tangguh dalam mewartakan kabar gembira ke mana pun mereka diutus. Ini selaras dengan moto mereka, yakni "Evangelizare Pauperibus Misit Me". Untuk informasi lebih lanjut, yuk langsung berkunjung ke Website cm-indonesia.org.
5. Seminari Tinggi Providentia Dei, Surabaya
Seminari Tinggi Providentia Dei (STPD) berlokasi di Jalan Kalisari Selatan No. 9, Kalisari, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya. Seminari yang berdiri tepat pada peringatan St. Yohanes Maria Vianney ini berada di bawah naungan Keuskupan Surabaya. "Sanctitas Et Audacia" yang berarti kesucian dan keberanian, menjadi semangat para frater untuk mempersembahkan diri kepada Tuhan dan mewartakan kabar sukacita bagi dunia.
Proses pembinaan di seminari ini dilangsungkan selama enam tahun. Tahun pertama dan kedua adalah masa kuliah bersama mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, sedangkan tahun ketiga sampai keenam adalah masa kuliah di Institut Teologi Yohanes Maria Vianney Surabaya (IMAVI). Mereka juga akan menjalani masa pastoral berjenjang yang dibedakan menjadi pastoral belas kasih, mengajar di sekolah Katolik Yayasan Yohanes Gabriel Keuskupan Surabaya, diutus ke lingkungan-lingkungan untuk belajar bersama umat, mengajar katekumen di paroki-paroki, pastoral rintisan, dan pastoral di komisi-komisi Keuskupan Surabaya. Untuk informasi lebih lanjut, yuk langsung berkunjung ke Website http://174.138.22.50/page/seminari-tinggi/
6. Seminari Tinggi Interdiosesan San Giovanni XXIII, Malang
Seminari Tinggi Interdiosesan San Giovanni XXIII merupakan tempat pembinaan calon pastor diosesan yang berlokasi di Jalan Bendungan Sigura-gura Barat No. 2, Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Seminari ini terbentuk atas kerja sama tiga keuskupan, yaitu Keuskupan Malang, Surabaya, dan Denpasar. Dinamakan "interdiosesan" karena seminarisnya berasal dari berbagai keuskupan. Sejauh ini, ada 10 keuskupan yang mengutus para fraternya untuk dibina di Seminari Tinggi Interdiosesan San Giovanni XXIII. Total frater yang dibina di sini lebih dari 120 orang.
Setelah selesai dibina, para frater akan kembali ke keuskupannya masing-masing dengan aneka situasi dan tantangan. Oleh karena itu, sejak awal seminari ini menanamkan kreativitas, berpikir kritis, disiplin, dan hidup bersama agar para frater bisa menyelesaikan segala permasalahan dengan bijaksana. Untuk informasi lebih lanjut, yuk langsung berkunjung ke Website stigmalang.blogspot.com.
