Cerita Firman, Bangkit Usai Kena PHK Akibat Pandemik

Hasilkan uang dari usaha ternak landak mini

Malang, IDN Times - Menangkap peluang dan beradaptasi, barangkali yang menjadi jurus jitu mengatasi hantaman pandemik COVID-19. Seperti yang dilakukan Firman Imawan (28), warga Jalan Bandara Juanda II BB36 Cemorokandang, Malang, Jawa Timur ini. Ia berani pulang kampung dan banting setir merintis usaha usai kehilangan pekerjaannya di Bali. Berikut ini kisahnya.

1. Berawal karena kehilangan pekerjaan

Cerita Firman, Bangkit Usai Kena PHK Akibat PandemikLandak mini kini menjadi favorit untuk dipelihara. IDN Times/Alfi Ramadana

Firman Imawan menjelaskan bahwa sebelum akhirnya benar-benar menggeluti pengembangbiakkan landak mini, dirinya bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Wedding Organizer. Di kantornya di Bali, ia menjabat sebagai event & wedding planner. Ia mulai bekerja di bidang itu pada 2012, sampai akhirnya tahun 2020 lalu dia harus kehilangan pekerjaan karena perusahaan sepi job. 

"Tetapi sebelum pandemik Covid-19 muncul di Indonesia, saya sudah mulai mengembangbiakkan landak mini pada tahun 2019. Ketika pandemik melanda Indonesia, saya memutuskan untuk kembali ke malang karena hampir semua klien membatalkan event & wedding yang sudah direncanakan," katanya Jumat (10/12/2021). 

Baca Juga: Cerita Eks GM Maskapai Pensiun Dini, Buka Bisnis Ayam Goreng

2. Mulai lakukan breeding rutin

Cerita Firman, Bangkit Usai Kena PHK Akibat PandemikFirman menunjukkan koleksi landak mini miliknya yang juga dijual. IDN Times/Alfi Ramadana

Setelah memiliki dua pasang, Firman kemudian melihat bahwa ada peluang dari breeding landak mini. Kemudian dirinya mencoba melakukan breeding pada landak mini yang ia miliki. Namun pada kesempatan pertama itu, beberapa anakan landak yang dihasilkan dari dua pasang tersebut banyak yang mati. Tak putus asa, Firman kemudian mencoba melakukan breeding lagi dan mendapat hasil. 

"Saat ini untuk landak mini yang saya miliki untuk indukannya ada 25 dengan 3 pejantan," tambahnya. 

3. Hanya breeding dua kali setahun

Cerita Firman, Bangkit Usai Kena PHK Akibat PandemikBeberapa anakan landak mini yang sudah siap untuk dijual. IDN Times/Alfi Ramadana

Firman sendiri mengatur secara bergantian untuk breedingnya. Dengan jumlah indukan yang cukup banyak maka, dirinya mengatur bahwa tiap indukan hanya dibreeding setahun dua kali dengan jeda 3-4 bulan untuk sekali breeding. Dalam satu kali breeding tiap indukan biasanya bisa menghasilkan 4  anakan. 

"Saya memang sengaja mengatur seperti itu, agar stok tetap tersedia saat ada peminat yang ingin membeli," sambungnya. 

4. Mulai bisa dijual usia 1,5 bulan

Cerita Firman, Bangkit Usai Kena PHK Akibat Pandemikkuyahejo.com

Untuk proses penjualan sendiri menurut Firman bisa mulai dilakukan saat usia anakan landak mini sudah berusia 1,5 bulan. Tidak ada batasan maksimal usia bagi landak mini untuk proses penjualan. Dalam prosesnya, Firman tidak hanya sekedar menjual landak mini tersebut. Tetapi juga memberikan edukasi kepada pembeli tentang bagaimana cara memperlakukan dan merawat agar landak tidak mudah stress. 

"Proses pembelian biasanya kami antar. Setelah itu, saya selalu menyempatkan ngobrol dengan pembeli untuk tukar pengalaman cara merawat landak mini. Agar pembeli juga bis merawat landak tersebut dengan baik," sambungnya. 

5. Harga landak mini cukup menjanjikan

Cerita Firman, Bangkit Usai Kena PHK Akibat PandemikFirman saat memberi makan landak-landak yang iakembangbiakkan. IDN Times/Alfi Ramadana

Untuk harga sendiri, saat ini landak mini cukup menjanjikan. Firman menyebut bahwa harga landak mini yang ia jual masih cukup terjangkau. Kisaran harga yang diberikan yakni Rp180.000-250.000 bergantung pada usia dan ukuran dari landak mini tersebut. Harga bakal berbeda jika ada anakan yang masuk kategori platinum. Tidak terlalu mahal memang, tetapi masih cukup untuk menghasilkan pundi rupiah setiap bulannya. 

"Kalau dilihat dari segi income yang didapat, tentu hasil dari pekerjaan saya sebelumnya lebih banyak menghasilkan. Teyapi kalau untuk breeding hewan memang naik turun, tetapi paling tidak masih lumayan untuk pemasukan selama pandemik," tandasnya.

Baca Juga: Sekelompok Anak Muda Kota Malang Sukses Budidaya Ikan Nila    

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya