7 Komunitas Nama Sama di Indonesia, Disapa Satu yang Nengok Banyak

Bayangin saja, kamu panggil satu orang yang menoleh banyak

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak. Pada tahun 2021, Kemendagri melalui Direktorat Jenderal Dukcapil mencatat ada sebanyak 273.879.750 jiwa penduduk di Tanah Air ini. Jumlah tersebut tentunya semakin bertambah di tahun 2022 ini.

Nah, dari jutaan penduduk tersebut tentunya ada puluhan ribu orang yang memiliki nama yang sama, panggilannya pun juga sama. Tidak hanya nama depan atau nama belakang, bahkan banyak pula yang memiliki nama lengkap sama persis.

Tahukah kamu, di Indonesia ini ternyata ada komunitas besar bagi penduduk yang memiliki nama yang sama lho. Bayangin saja, saat mereka berkumpul lalu kamu panggil namanya, otomatis semua orang bakal nyahut. Berikut 7 komunitas nama sama di Indonesia.

1. Agus-Agus Bersaudara Indonesia (AABI) 

7 Komunitas Nama Sama di Indonesia, Disapa Satu yang Nengok BanyakIDN Times/ Agung Sedana

Siapa nih yang disini punya nama Agus? Kira-kira ikut bergabung nggak dengan komunitas Agus-Agus Bersaudara Indonesia atau disingkat AABI ini. Semua anggota komunitas ini nama depan Agus. Syarat bergabung komunitas ini cukup mudah, kamu hanya butuh perlu menunjukan biodata diri bahwa nama kamu adalah Agus.

Komunitas yang memiliki kantor pusat di Garut ini juga mempunyai dewan pengurus, program kerja, dan musyawarah besar yang rutin diadakan. Kepengurusan AABI terbagi tiga, yaitu Dewan Agus Pusat (DAP), Dewan Agus Cabang (DAC), dan Dewan Agus Daerah (DAD). Selain itu, para Agus ini bahkan memiliki laman dan media sosial khusus untuk mengunggah kegiatan, aktivitas kepengurusan, bahkan produk-produk jualan anggotanya.

Baca Juga: 7 Jajanan Tradisional yang Jorok Namanya Tapi Enak Rasanya

2. Paguyuban Asep Dunia (PAD) atau World Asep Community  

7 Komunitas Nama Sama di Indonesia, Disapa Satu yang Nengok BanyakIDN Times/ Agung Sedana

Asep berasal dari Bahasa Sunda yang artinya tampan. Hayo siapa nih yang nggak betah kalau punya paguyuban yang anggotanya tampan-tampan? Komunitas PAD ini berdiri pada 1 Agustus 2010. Misinya cuman satu, yakni bertujuan mempertemukan para pemilik nama Asep di seluruh dunia untuk menjalin hubungan kekerabatan.

Komunitas ini dibentuk juga untuk melestarikan nama Asep yang khas Indonesia dari Suku Sunda. Meskipun saat ini nama Asep sudah mulai jarang diberikan pada anak.
PAD memiliki kepengurusan tingkat pusat, wilayah, daerah, dan kecamatan, serta rutin melaksanakan Konperensi Asep Asep (KAA) yang pertama kali berlangsung pada 2015.

 3. Paguyuban Sugeng (PS) 

7 Komunitas Nama Sama di Indonesia, Disapa Satu yang Nengok BanyakIDN Times/ Agung Sedana

Paguyuban Sugeng (PS) merupakan komunitas yang memiliki nama Sugeng. Terbentuk pada tahun 2008. Paguyuban Sugeng ini memilki kantor pusat di Bantul, dengan mayoritas anggotanya ada tersebar di Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, hingga Kalimantan.

Paguyuban ini juga sering mengadakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) setiap tahun. Paguyuban Sugeng yang memiliki sekitar 7.500 anggota dari seluruh Indonesia. Paguyuban ini memilki program kerja utama yaitu bakti sosial dan kegiatan kemanusiaan pada masyarakat yang disalurkan melalui Yayasan Sugeng Sejahtera.

4. Persaudaraan Bambang Sedunia (PBS) 

7 Komunitas Nama Sama di Indonesia, Disapa Satu yang Nengok BanyakIDN Times/ Agung Sedana

Dasar Bambang, ya begitu bunyi kalimat meme yang viral beberapa waktu. Jadi semakin terkenal nih para Bambang-Bambang di Indonesia. Ini berawal dari acara buka bersama yang mempertemukan orang-orang bernama Bambang. Lalu muncullah keinginan untuk membentuk komunitas Bambang secara resmi. Hingga 2022 ini, sudah ada ratusan orang bernama Bambang yang resmi tergabung ke dalam komunitas tersebut.

5. Jogja Endang Club (JEC) 

7 Komunitas Nama Sama di Indonesia, Disapa Satu yang Nengok BanyakIDN Times/ Agung Sedana

Siapa bilang nama Endang hanya untuk kaum hawa saja? Pada pertemuan pertama Jogja Endang Club (JEC) hadir 2 laki-laki bernama Endang. Berdiri sejak 17 Agustus 2004, JEC sering berkumpul sebulan sekali dengan memakai batik sebagai upaya melestarikan produk buatan dalam negeri.

Para Endang ini memiliki kartu keanggotaan yang juga kartu diskon jika berbelanja di toko milik anggota lain yang juga bernama Endang. JEC bahkan pernah menyabet penghargaan Muri sebagai perkumpulan pemilik nama Endang terbanyak di Indonesia pada 2008.
Dilansir dari laman Muri, di tahun 2008, JEC memiliki 320 anggota. Kemudian, tahun 2017 jumlah ini bertambah menjadi 600 orang.

6. Komunitas Sri 

7 Komunitas Nama Sama di Indonesia, Disapa Satu yang Nengok BanyakIDN Times/ Agung Sedana

Sebenarnya komunitas ini sangat banyak, mengingat nama Sri begitu banyak di Indonesia. terutama di pulau Jawa. Sri yang memiliki arti dewi pangan ini sangat populer di masyarakat Jawa.

Sayangnya, soal komunitas ini tidak banyak jejak yang ditinggalkan di media sosial. Kendati demikian, komunitas ini pernah dibentuk oleh Sri Sayekti warga asal Semarang pada tahun 2007 untuk menghapus anggapan buruk sekaligus mendukung kehidupan para Sri.

7. persatuan Budi Budi (PBB) 

7 Komunitas Nama Sama di Indonesia, Disapa Satu yang Nengok BanyakIDN Times/ Agung Sedana

Sama seperti komunitas Sri, untuk komunitas nama Budi ini juga kurang eksis di media sosial. Padahal, Budi adalah nama yang sangat populer. Bahkan nama ini sudah diseret dalam pelajaran Bahasa Indonesia tingkat dasar. Di mana guru yang mengajar selalu mencontohkan nama Budi kepada murid saat belajar mengeja dan membaca. "Yak anak-anak, b-u-d-i dibaca budi. Ini ibu Budi".

Baca Juga: Ini 12 Segel Dasar Ninjutsu Naruto, Lengkap dengan Cara Praktek

Agung Sedana Photo Community Writer Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya