Nobar Film Qorin di Surabaya, Kuras Emosi dan Tegang Selama 108 Menit
Tiket Nonton Qorin (IDN Times/Egydia Artamevia)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Suara teriakan penonton mewarnai studio lima Bioskop XXI PTC Mall Surabaya, selama kurang lebih 108 menit penayangan perdana film Qorin Kamis malam (01/12/2022). Menggabungkan genre horor dan religi, Qorin befokus pada cerita seorang santri pesantren Rodiatul Jannah, yakni Zahra (Zulfa Maharani) yang dikenal sebagai ketua angkatan dan murid teladan. Zahra yang sangat patuh tak pernah menolak perintah ustaznya, Jaelani (Omar Daniel), bahkan ketika ia dan teman-temannya diminta untuk melakukan ritual membahayakan.
Yolanda (Aghniny Haque) seorang santri baru, merasa aneh dengan ritual itu hingga akhirnya menemukan rahasia kelam dari pesantren tersebut. Ritual aneh yang terlaksana, membuat banyak santri mengalami kerasukan, hingga akhirnya harus melawan teror jin qorin mereka masing-masing. Film yang disutradarai Ginanti Rona ini sukses mengacaukan emosi, berkat konflik yang padat, serta visual dan sound effect yang menggelegar.
Baca Juga: Review Film Qorin, Genre Horor yang Punya Pesan Mendalam!
1. Berhasil acak-acak emosi penonton dari awal hingga akhir
Selepas penayangan film Qorin (IDN Times/Egydia Artamevia)Bergerak dari premis sederhana, ketegangan tak berhenti dirasa sejak menit-menit awal penayangan. Ekspresi gelisah yang ditampilkan Zulfa Maharani di awal cerita, membuat penonton menebak konflik sebenarnya yang tengah dialaminya.
Ketegangan mulai memuncak ketika ritual pemanggilan jin qorin dilaksanakan, dan diikuti kejadian-kejadian lain yang di luar nalar. Fika (21) salah satu peserta nobar, menyampaikan bahwa visualisasi yang ditampilkan sutradara cukup menarik.
"Hantunya kan sebenarnya berwujud wajah masing-masing pemain ya, tapi cara nampilinnya itu bikin deg-degan. Kehebohan pas puncak konflik juga padet banget ceritanya, sukses bikin tegang." jelasnya.
2. Konflik familiar, buat penonton penasaran
Tiket Nonton Qorin (IDN Times/Egydia Artamevia)Sepanjang film, Qorin hanya berlatar pada sebuah pesantren tanpa gunakan latar tempat lainnya. Namun jangan salah, visualisasi, pencahayaan serta segala properti yang tepat, dan gak berkesan memaksa justru sukses membangun suasana tegang yang gak membosankan
Konflik utama yang membawakan cerita kehidupan para santri juga terasa cukup dekat, mengingat mayoritas masyarakat Indonesia beragama islam. Tak hanya itu, Qorin juga tampilkan scene salat, mengaji, dan pembelajaran dalam kelas, yang membuat cerita akan terasa lebih familiar.
3. Acting epic setiap aktornya, patut diacungi jempol
Qorin (instagram.com/qorin.film)Daya tarik lain dari film Qorin terletak pada acting epic setiap pemainnya. Acting Zulfa Maharani yang lugu dan bikin geregetan, Aghniny Haque dengan jiwa pemberaninya, dan aktor-aktor lain yang tampilkan teror jin dengan akrobatik, seakan membuat penonton ikut sesak napas selama penayangan.
Penonton lain, Aulia (25) mengaku salut dengan olah peran Aghniny Haque yang mengambil karakter berbeda dari film-filmnya yang lain. "Aku suka sama peran Aghniny sih. Biasanya kan dia lebih ditonjolkan bela diri ya, di sini karakternya beda. Tapi actingnya dapet sih menurutku." ujarnya.
Peran serakah nan keji pun sukses dibawakan Omar Daniel dengan baik. Kedatangannya dalam setiap scene membawa bunyi-bunyian khas pengendali makhluk halus, akan buat kamu ikut merinding, nih!
4. Kaya akan pesan moral tersirat
Poster film Qorin (IDN Times/Egydia Artamevia)Selain menyajikan ketegangan sejak awal, Qorin juga menyuarakan penderitaan para korban kekerasan seksual. Film ini menampilkan trauma dan segala penyesalan yang dirasakan korban. Qorin menunjukkan bagaimana korban-korban akhirnya memilih bersatu dan melawan. Sayangnya perlawanan tersebut menemui banyak kesulitan, di tengah teror jin yang menguras mental. Siap-siap ikut deg-degan dari awal hingga akhir, deh!
Baca Juga: Pemain Film Qorin Harus Saling Jaga Saat Syuting, Emang Seseram Itu?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
