7 Quote Paling Menyayat Hati di Anime My Hero Academia

Tidak ada alasan untuk meragukan popularitas My Hero Academia sebagai salah satu anime paling mencengangkan dalam beberapa tahun terakhir. Keunikan alur ceritanya, karakter yang penuh semangat, dan aksi yang mendebarkan telah berhasil memikat penonton, dan Musim 6 memberikan tampilan yang luar biasa tentang potensi yang dimiliki anime ini.
Selain pertarungan epik yang pantas mendapat pujian, ada satu hal lain yang benar-benar menarik perhatian, yaitu momen-momen emosional yang terjadi berulang kali dan mampu menyentuh hati penonton. Dari kata-kata yang kuat yang diucapkan oleh All Might di saat-saat putus asa, hingga kalimat-kalimat yang memilukan dari karakter seperti Shoto Todoroki, anime ini sarat dengan kutipan berpengaruh yang akan diingat oleh para penggemar setia setelah mereka menyelesaikan menontonnya.
Berikut adalah 7 ucapan penuh makna dan menyayat hati dari karakter My Hero Academia di season 6 yang bisa dijadikan quotes.
1. Ochaco Uraraka
"Ketika aku melihatnya sedang berjuang... itu membuatku berpikir. Siapa yang melindungi para pahlawan saat mereka butuh perlindungan?" — Ochaco Uraraka
Terkait dengan Midoriya, Uraraka sangat memperhatikannya. Oleh karena itu, melihatnya begitu terbebani setelah peristiwa Perang Pembebasan Paranormal sangat menyakitkan baginya. Saat ia menyaksikan temannya berjuang dengan fakta bahwa keberadaannya sendiri menjadi ancaman, ia mulai mempertanyakan apakah pendekatan pahlawan yang menempatkan keselamatan penjahat di atas keselamatan warga sipil adalah strategi yang tepat.
Baca Juga: 5 Penjahat Terkuat yang Dikalahkan oleh Deku dalam My Hero Academia
2. Izuku Midoriya
"Untuk sekali saja dalam hidupku, aku hanya ingin menjadi cukup baik." — Izuku Midoriya
Sebagian besar orang pasti merasakan perasaan ketidakmampuan pada satu titik atau lainnya. Terlepas dari usaha yang mereka lakukan, terkadang mereka merasa tidak mampu dan merasa bahwa mereka tidak berarti dalam momen-momen penting.
"Jika aku tidak bisa menyelamatkan seorang gadis kecil tepat di depanku... lalu bagaimana aku bisa berharap menjadi pahlawan yang menyelamatkan semua orang?" — izuku midoriya
Midoriya menolak untuk membiarkan Eri menjadi korban lain, membiarkan emosinya mengambil alih saat dia memutuskan untuk menyelamatkannya dengan segala cara; bahkan jika itu berarti mendorong tubuhnya hingga batas absolutnya.
3. Katsuki Bakugo
"Jadi, kenapa aku yang harus menyebabkan akhir dari segalanya?" — Katsuki Bakugo
Setelah diselamatkan oleh para pahlawan dari Liga Penjahat, sisi lain dari karakter Bakugo ini mulai terungkap. Dalam pertempurannya yang luar biasa melawan Midoriya, Bakugo mengungkapkan konflik yang sedang ia alami. Ia merasa bahwa All Might kehilangan kekuatannya karena mencoba menyelamatkan Bakugo, yang mendorong Midoriya untuk mengungkap rahasia One for All dan membantunya mengatasi rasa bersalahnya.
4. Mirio Togata
"Aku tidak akan pernah membiarkan dia membuatmu sedih lagi. Semuanya baik-baik saja sekarang! Aku disini". — Mirio Togata
Cara Mirio merawat Eri membantunya jadi sangat mengagumkan. Hal ini terlihat dari caranya melindungi Eri dari sifat jahat Overhaul. Jubahnya yang mengalir dan garis kepahlawanannya menyebabkan Eri akhirnya mengalami sesuatu yang tidak dia nikmati selama ini yakni sebuah harapan.
5. Nighteye
"Tersenyumlah. Mereka yang tanpa keceriaan dan humor tidak akan memiliki masa depan cerah". — Nighteye
Pertarungan dengan Overhaul melukai banyak pahlawan, dengan Nighteye menderita pukulan mematikan yang membawanya keluar untuk selamanya. Kata-kata terakhirnya cukup pragmatis dan menampilkan kekuatan karakternya dengan sempurna. Dalam masa kelam seperti itu, orang perlu tetap bersatu dan menyebarkan kebahagiaan ke kekuasaan melalui kesulitan ini.
6. Shigaraki Tomura
"Kalian para pahlawan yang menyakiti keluarga kalian sendiri hanya untuk membantu orang asing adalah munafik. Kalian para pahlawan yang berpura-pura menjadi penjaga masyarakat adalah kebohongan." — Shigaraki Tomura
Shigaraki adalah antagonis utama My Hero Academia dan salah satu karakter yang paling memukau di acara itu. Eksplorasi latar belakangnya memang cukup menarik, memberi pemain gambaran sekilas tentang kehidupan seorang anak yang dijauhi yang tidak pernah belajar menggunakan kekuatannya dengan benar.
Dia membenci kenyataan bahwa tidak ada pahlawan yang datang untuk menyelamatkannya dan menyadari bahwa dia melawan dunia. Hal ini menyebabkan dia mengembangkan pola pikir antagonis yang didorong oleh manipulasi All for One, mengubahnya menjadi penjahat yang dikenal semua orang sekarang.
7. Eri
"Maaf... aku tidak begitu pandai tersenyum." — Eri
Ini terlihat ketika semua orang meminta Eri untuk tersenyum, tetapi dia sudah lama sedih sehingga dia benar-benar lupa bagaimana melakukannya. Ini adalah bukti tingkat pelecehan yang diarahkan oleh Overhaul kepadanya dan membantu pemirsa untuk memahami betapa mengerikan dan traumatisnya siksaan itu sebenarnya.
Baca Juga: 5 Penjahat My Hero Academia yang Terinspirasi oleh Stain
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.