Difteri dan 4 Fakta Penting Penyakit Menular Ini, Kini Mulai Mewabah!

Jangan lupa periksakan kondisi kamu ya..

Penyakit difteri kini mulai banyak ditemui di negara-negara berkembang seperti Indonesia, yang merupakan negara dengan angka vaksinasi cukup rendah. Bahkan baru-baru ini beberapa kota di Indonesia dijangkit difteri yang mewabah, salah satunya Kota Malang di Jawa Timur. Meski dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor yang berisiko, namun difteri dapat kapan saja menyerang pasien dalam segala usia.

Untuk mencegah terkena penyakit yang satu ini kamu perlu mengetahui fakta-fakta mengenai difteri dan hal yang terkait lainnya. Nah, apa saja itu? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

1. Apa itu difteri?

Difteri dan 4 Fakta Penting Penyakit Menular Ini, Kini Mulai Mewabah!pediatriconcallblog.com

Difteri merupakan infeksi bakteri serius yang memengaruhi selaput lendir tenggorokan dan hidung. Biasanya, seseorang yang menderita difteri akan merasakan sakit di tenggorokan, demam, pembengkakan kelenjar, dan kelelahan.

Dilansir medicalnewstoday.com, jika terdapat orang yang terjangkit difteri namun belum tervaksinasi, maka infeksi yang terjadi dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti masalah saraf, gagal jantung, bahkan kematian.

2. Penyebab difteri

Difteri dan 4 Fakta Penting Penyakit Menular Ini, Kini Mulai Mewabah!cdc.gov

Difteri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mikroorganisme bakteri yang dikenal sebagai Corynebacterium diphtheriae. Mengutip mayoclinic.org, biasanya bakteri C. diphteriae berkembang biak di dekat permukaan selaput lendir tenggorokan.

Selain itu, bakteri penyebab difteri ini dapat menyebar melalui tiga rute, yakni tetesan udara saat bersin atau batuk, barang-barang pribadi yang telah terkontaminasi, dan barang rumah tangga yang telah terkontaminasi. Tidak hanya itu, kamu juga bisa terinfeksi akibat bersentuhan dengan luka yang terdapat pada orang yang terinfeksi difteri.

Baca Juga: Waspada Masuk Musim Hujan, Ini 10 Penyakit yang Bisa Dibawa Air Kotor

3. Gejala terinfeksi difteri

Difteri dan 4 Fakta Penting Penyakit Menular Ini, Kini Mulai Mewabah!bustle.com

Tanda dan gejala yang spesifik jika terkena difteri akan sangat tergantung pada jenis bakteri yang menginfeksi dan lokasi tubuh yang terinfeksi. Namun, salah satu jenis difteri yang umumnya tersebar di daerah tropis biasanya akan menyebabkan borok kulit dan infeksi saluran pernapasan. Selain itu, menurut laman medicalnewstoday.com, terdapat gambaran awal terjangkitnya infeksi sebelum pseudomembran muncul, seperti demam rendah, rasa lemah, kelenjar bengkak di leher, keluarnya cairan hidung, dan detang jantung yang berdetak dengan cepat tanpa sebab.

4. Penanganan dan pencegahan

Difteri dan 4 Fakta Penting Penyakit Menular Ini, Kini Mulai Mewabah!healthline.com

Penanganan pada infeksi difteri dapat dilakukan dengan dua komponen, yakni antitoksin yang dikenal juga sebagai serum anti-difteri dengan fungsi untuk menetralkan racun yang dilepaskan oleh bakteri, dan antibiotik - eritromisin atau penisilin untuk membasmi bakteri dan menghentikan penyebaran.

Namun sebelum antibiotik tersedia, difteri adalah penyakit umum pada anak-anak. Saat ini, penyakit ini tidak hanya dapat diobati tetapi juga dapat dicegah dengan vaksin.Vaksin difteri biasanya dikombinasikan dengan vaksin untuk tetanus dan batuk rejan (pertusis).

Vaksin three-in-one dikenal sebagai vaksin difteri, tetanus dan pertusis. Versi terbaru dari vaksin ini dikenal sebagai vaksin DTaP untuk anak-anak dan vaksin Tdap untuk remaja dan dewasa.

Selain itu, pasien dengan difteri dan gejala pernapasan disarankan untuk melakukan perawatan di unit perawatan intensif rumah sakit, dan dimonitor secara ketat. Sebab, staf layanan kesehatan dapat mengisolasi pasien untuk mencegah penyebaran infeksi.

Meski saat ini terdapat kegelisahan dan ketakutan tertular penyakit difteri, akan tetapi jika kamu mengetahui hal-hal di atas, jelas kamu dapat mendiagnosisnya lebih cepat serta melakukan penanganannya dengan segara. Jika demikian, kamu tidak usah khawatir jika penyakit ini akan menjadi semakin berbahaya nantinya.

Baca Juga: Berat Badan Turun Tanpa Disengaja? Awas 13 Risiko Kesehatan Serius Ini

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya