Ingin Kulit Kencang? Dosen Unair Minta Waspadai Minuman Kolagen

Efek jangka panjangnya bisa buat batu ginjal

Surabaya, IDN Times - Produk minuman kecantikan mengandung kolagen saat ini bertebaran di dunia maya dengan klaimnya yang bisa memberikan kulit sehat dan kencang. Padahal, dosen kesehatan kulit dan kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga mengingatkan bahwa minuman berkolagen ini bisa membawa dampak negatif bagi tubuh dalam jangka panjang.

1. Minuman berkolagen memang bisa membuat kulit kencang

Ingin Kulit Kencang? Dosen Unair Minta Waspadai Minuman Kolagenpixabay.com

Hal ini diungkapkan oleh dr. Medhi Denisa Alinda, Sp.KK, salah seorang dosen di Unair. Ia menuturkan bahwa minuman berkolagen memang benar bisa menjaga kulit dari dalam. Namun, hal ini bergantung kadar kolagen serta zat lain yang terkandung dalam minuman tersebut.

"Biasanya dalam minuman kolagen mengandung kombinasi zat seperti gluthation, vitamin A, dan vitamin C yang bisa membantu untuk mencerahkan kulit," ujar Medhi, Sabtu (25/9/2021).

2. Namun konsumsi jangka panjang bisa sebabkan batu ginjal

Ingin Kulit Kencang? Dosen Unair Minta Waspadai Minuman Kolagenuab.edu

Lebih lanjut, jumlah kandungan yang tak terkontrol ini bisa memberi efek negatif jangka panjang terhadap tubuh. Meski bisa memberikan kulit yang kencang dan tampak sehat, tentunya dampak negatif yang akan datang tak sepadan.

"Konsumsi jangka panjang bisa menyebabkan batu ginjal. Sebaiknya diimbangi dengan minum air putih yang banyak," terangnya.

Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Produksi Kolagen secara Alami, Ampuh Lawan Penuaan

3. Kolagen bisa didapatkan secara alami

Ingin Kulit Kencang? Dosen Unair Minta Waspadai Minuman Kolagenpexels/Pixabay

Apalagi, Medhi mengatakan bahwa kolagen sebenarnya dapat diperoleh secara alami dari makanan sehari-hari yang bisa membantu menjaga kekenyalan kulit. Sehingga, tambahan minuman berkolagen sebetulnya tak terlalu dibutuhkan.

"Yang memiliki kolagen tinggi itu ayam, ikan, putih telur, buah-buahan seperti jeruk dan beri, sayur-sayuran, dan tomat. Lebih baik konsumsi bahan alami karena tidak terdapat bahan pengawet. Sedangkan minuman berkolagen biasanya ditambah pengawet," jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa dosis aman dan efektif kandungan kolagen adalah tidak lebih dari 2,5 - 15 gram per hari. Bahkan, konsumsi kolagen sebaiknya tidak lebih dari 2,5 - 15 gram per hari agar peptida kolagen bisa terhidrolisis aman dan efektif. Ia pun berpesan kepada masyarakat jika ingin memiliki kulit yang sehat dan kencang adalah dengan cara hidup sehat.

"Tidur yang cukup, makan yang banyak mengandung sayur dan buah, menggunakan krim perawatan kulit sesuai anjuran dokter seperti sunblock, selalu menggunakan
pelembab, dan mencuci wajah setiap hari," tutupnya.

Baca Juga: Sindrom Stickler, Gangguan akibat Rusaknya Gen Pembentuk Kolagen 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya