TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada! Pengapuran Sendi Ternyata Bisa Menyerang Anak Muda

Simak penyebab pengapuran sendi yang jarang disadari

ilustrasi laki-laki mengalami cedera ACL (freepik/Wayhomestudio)

Banyak dari kita menganggap pengapuran sendi hanya menyerang orang dewasa. Kasus ini memang lebih umum dialami orang lanjut usia karena proses penuaan sendi. Namun, tak jarang pengapuran sendi bisa menyerang anak muda. Berbagai faktor seperti obesitas, jarang berolahaga, dan kebiasaan merokok menyebabkan pengapuran sendi pada usia lebih muda.

Di platform X, ada seorang dokter spesialis ortopedi yang kerap membagikan informasi seputar pengapuran sendi serta hal yang berkaitan dengan tulang dan sendi manusia, namanya dr. Asa Ibrahim, Sp.OT. Dokter yang berparktek di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada ini membagikan penjelasan mengapa pengapuran sendi makin sering menyerang anak muda. 

1. Apa itu pengapuran sendi?

Pengapuran sendi atau osteoartritis adalah kondisi ketika sendi mengalami kerusakan. Pengapuran sendi juga biasa dikenal penuaan sendi, sendi dempet, dan oli sendi habis. Penyakit ini bisa terjadi di semua sendi manusia, meski yang paling sering mengalami kerusakan adalah sendi lutut, jari-jari, dan panggul.

Penyakit ini tergolong degeneratif karena ditandai dengan penurunan fungsi tubuh secara bertahap. Dapat dipastikan semua manusia akan mengalaminya. Bukan karena faktor usia saja, ada faktor-faktor lain yang turut berpengaruh. 

Dikutip dari World Health Organization (WHO), gejala awal penyakit ini berupa nyeri dan kaku sendi, pembengkakan sendi, dan keterbatasan gerak sendi yang dirasakan saat jalan, duduk, berdiri lama, maupun jongkok. Jika dibiarkan, rasa nyeri tersebut akan bertambah parah, bahkan menyebabkan seseorang tidak bisa berjalan. Ini disebabkan rusaknya tulang rawan dan menipisnya bantalan di antara dua tulang sehingga tulang menjadi bergesekan. Biasanya penyakit ini dialami orang usia lanjut, tapi nyatanya kini banyak pasien berusia muda yang sudah terserang. 

Baca Juga: 5 Jenis Radang Sendi yang Menyebabkan Sakit Punggung

2. Apa saja penyebab pengapuran sendi pada anak muda?

Beberapa penyebab pengapuran sendi dapat dicegah, khususnya pada anak muda. Penyebab pertama adalah obesitas atau kegemukan. Untuk menentukan status obesitas, kamu dapat menghitung body mass index (BMI). Semakin tinggi BMI, semakin tinggi pula potensi pengapuran sendi.

Dilansir dari WHO, cara menghitung BMI adalah berat badan (kg) dibagi (:) tinggi badan (m) dibagi (:) tinggi badan (m) lagi. Lalu, kamu cocokkan angka yang muncul dengan BMI pada gambar di atas. Contoh, seseorang berbobot 70 kg, sedangkan tingginya 165 cm (1,65 m). Maka, cara perhitungannya 70 (:) 1,65 (:) 1,65 = 25,7. Berdasarkan infografis di atas, angka 25,7 menunjukkan overweight, belum sampai obesitas.  

Penyebab kedua adalah cedera lutut yang dibiarkan. Buat kamu pemain sepak bola, voli, dan basket, wajib perhatikan hal ini ya. Cedera-cedera seperti cedera bantalan sendi dan cedera ligamen harus mendapat pertolongan dengan baik agar tidak semakin parah.   

Penyebab ketiga adalah membiarkan tubuh membawa beban berlebih dalam jangka waktu yang panjang, misalnya mengangkat material bangunan atau pun jalan kaki jauh setiap hari selama bertahun-tahun. Ibarat mesin, apabila dibiarkan bekerja keras setiap saat pasti rusak juga.  

Penyebab keempat adalah jarang berolahraga. Olahraga seperti bersepeda dan jogging secara tidak langsung menguatkan otot paha. Nah, otot inilah yang berfungsi melindungi sendi, bahkan meningkatkan kesehatan tulang rawan sendi. Apabila jarang berolahraga, tak heran jika massa otot menurun.   

Penyebab kelima adalah penggunaan obat tertentu dan kebiasaan merokok. Konsumsi obat-obatan seperti steroid dalam jangka panjang dapat mempercepat kerusakan sendi-sendi, sama halnya dengan merokok yang berpotensi mempercepat kerusakan sel tulang rawan.

3. Mitos atau fakta, pengapuran sendi lebih sering terjadi pada wanita?

Faktanya, pengapuran sendi memang lebih sering terjadi pada wanita. Disarikan dari berbagai sumber, pengapuran sendi disebabkan perubahan hormon yang mempengaruhi sistem imun, sedangkan sebagian besar kasus pengapuran sendi disebabkan penyakit autoimun, seperti lupus dan rematik. Selain itu, otot wanita cenderung lebih lemah daripada pria. Jika otot paha yang berfungsi menjaga sendi lutut lemah, otomatis wanita cenderung mengalami pengapuran sendi lebih dini. 

Belum lagi alasan bahwa wanita akan mengalami menopause atau berakhirnya siklus menstruasi secara alami pada usia sekitar 45 tahun. Dilansir dari Better Health Channel, menopause berpengaruh terhadap turunnya hormon estrogen yang menyebabkan kadar kalsium dalam darah berkurang. Nah, apabila kadar kalsium dalam darah tidak cukup, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang untuk menjalankan fungsinya. Ini akan berpotensi menimbulkan osteoporosis. Oleh karena itu, wanita yang telah menopause disarankan mempertahankan asupan kalsium sebanyak 1.000-1.200 mg/hari untuk mencegah osteoporosis.

4. Apa yang harus dilakukan jika sendi mulai mengalami pengapuran?

Secara normal, pengapuran biasanya terjadi pada usia di atas 55 tahun. Untuk menghadapi hal ini, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Pertama, mengonsumsi obat dari dokter untuk mengurangi rasa nyeri. Kedua, menurunkan berat badan khusus pasien yang memiliki BMI di atas 30. Ketiga, melakukan penguatan lutut dengan olahraga bersepeda, fisioterapi, bahkan penyuntikan pada lutut.  

Meskipun pengapuran sulit disembuhkan, tetap ada cara untuk mengurangi beban pada lutut, seperti menurunkan berat badan, mengurangi aktivitas yang menyulitkan lutut, bahkan menggunakan tongkat. 

Namun, jika pengapuran sendi sudah semakin parah dan menghambat aktivitas pasien, satu-satunya cara adalah melakukan operasi Total Knee Replacement (TKR) atau penggantian sendi lutut. Jika berobat mandiri, tindakan operasi ini dikenakan tarif sekitar Rp50-100 juta untuk satu lutut. Eits ... buat kamu pengguna Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, tidak perlu khawatir! Pengobatan osteoartritis mulai dari biaya konsumsi obat, kontrol, penyuntikan, fisioterapi, hingga operasi besar akan diberikan cuma-cuma. Jadi, pastikan kamu terdaftar di BPJS, ya! 

Verified Writer

Talita Hariyanto

Manusia hina sebagai makhluk mulia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya