Menu Khas Resepsi Adat Jawa Dapat Dinikmati di Warung Ini

Alternatif pengobat rindu kuliner khas hajatan

Magetan, IDN Times - Sup ayam, es podeng, dan nasi pupuk merupakan menu yang biasa tersaji dalam resepsi temu temanten di Madiun dan sekitarnya. Namun, kuliner ini tak lagi identik dengan tradisi hajatan pernikahn selama kurun waktu hampir dua tahun terakhir.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai dampak pandemik COVID-19 mengharuskan hajatan tidak digelar.

1. Dampak dari PPKM

Menu Khas Resepsi Adat Jawa Dapat Dinikmati di Warung IniPaket makanan khas acara temu temanten Jawa yang dijual di warung di Magetan. Dok.IDN Times/Istimewa

Karena kondisi hajatan dengan pembatasan, maka tuan rumah tidak menghidangkan menu khas resepsi secara lengkap. Untuk minum, misalnya, banyak yang hanya menyuguhkan air mineral dalam kemasan gelas.

Kondisi ini membuat sebagian pecinta kuliner merasa kangen rasanya es podeng pengantin. Demikian halnya dengan sup dan nasi pupuk. Namun, untuk menikmatinya kembali dalam acara resepsi pengantin Jawa belum bisa diprediksi waktunya. 

Baca Juga: Tradisi Pesilat Bulan Suro Tidak Digelar di Madiun

2. Ide muncul karena rasa kangen makanan khas mantenan

Menu Khas Resepsi Adat Jawa Dapat Dinikmati di Warung IniEs podeng yang biasanya disajikan dalam acara temu temanten. Dok.IDN Times/Istimewa

Keinginan sebagian warga untuk dapat menyantap kembali kuliner ala acara pengantin menggerakkan naluri bisnis Suswandari. Ia membuka warung dengan menu tersebut sejak enam bulan lalu di depan rumahnya di Kelurahan/Kecamatan Kawedanan, Magetan.

"Sekarang jarang ada mantenan bahkan nggak ada, maka saya membuat menu sup ayam, es podeng, dan nasi pupuk untuk dijual di warung," ujar Suswandari, Jumat (13/8/2021).

3. Omzet mencapai puluhan juta per bulan

Menu Khas Resepsi Adat Jawa Dapat Dinikmati di Warung IniPaket makanan khas acara temu temanten Jawa yang dijual di warung di Magetan. Dok.IDN Times/Istimewa

Untuk dapat menikmati satu paket menu itu, ia mematok harga Rp25 ribu. Porsi yang didapatkan pembeli adalah semangkuk sup ayam, semangkuk es podeng, dan sepiring nasi pupuk.

Dari penjualan menu yang jarang ditemui di warung lain, Suswandari mengaku mendapatkan omzet hingga puluhan juta rupiah per bulan. Adapun pembelinya tidak hanya dari Magetan, tapi juga Madiun dan Ponorogo.

Baca Juga: Pemkot Madiun Jaring Tim Pemulasaraan Jenazah Pasien COVID-19

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya