5 Jajanan Takjil Khas Banyuwangi saat Ramadan

Yuk berburu takjil khas Ramadan di Banyuwangi

Kabupaten Banyuwangi memang memiliki banyak ragam kuliner tradisional. Namun, ada sejumlah jajanan atau takjil yang umumnya hanya dijual saat Bulan Suci Ramadhan.

Jajanan takjil tersebut merupakan warisan turun temurun warga Banyuwangi, sehingga menjadi ciri khas kuliner yang muncul saat Ramadhan.

Tidak perlu susah mencari, jajanan atau takjil khas Ramadhan di Banyuwangi ini sangat mudah dicari. Apalagi, saat ini sudah banyak pasar takjil dadakan. Tapi, asal kamu tahu, takjil khas ini banyak terdapat di kawasan kota Banyuwangi.

1. Patola

5 Jajanan Takjil Khas Banyuwangi saat RamadanTakjil Patola khas Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Kuliner tradisional Patola, sangat digemari warga yang sedang berburu kuliner jelang buka puasa. Kuliner takjil yang satu ini tidak hanya menghilangkan rasa dahaga, namun juga rasa lapar.

Sebab kuliner Patola terbuat dari tepung beras yang dikukus dengan daun pisang kemudian dicetak seperti gulungan mie. Sebelum disajikan, jajanan Patola diguyur dengan santan segar dan larutan gula merah.

Jajanan Patola masih dubuat dengan cara tradisional di rumah-rumah warga. Tidak hanya berbahan tepung beras, patola juga biasa disajikan dengan campuran olahan Precet dari bahan pisang. Satu porsi Patola dijual dengan harga terjangkau, Rp 5000.

Baca Juga: Daftar Pasar Takjil Banyuwangi yang Buka Selama Ramadan

2. Kopyor Roti

5 Jajanan Takjil Khas Banyuwangi saat RamadanAnak-anak di Banyuwangi jualan takjil Kopyor Roti. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Takjil Kopyor roti, juga jadi salah satu jajanan yang sering muncul saat Ramadhan di Kabupaten Banyuwangi. Kuliner ini biasanya dipasarkan secara keliling mulai dari Anak-anak sampai orang dewasa.

Kuliner kopyor roti terbuat dari campuran roti tawar, mie bihun, dan irisan buah nangka yang ditaruh di daun pisang, kemudian dikukus. Saat penyajian kopyor roti disiram dengan perasan santan dicampur larutan gula merah.

Kuliner kopyor roti dijual dengan harga Rp 3000-5000 per bungkus. Selain dijajakan dengan keliling, kamu bisa mudah menemukan di pasar-pasar takjil.

3. Es Buah Krai

5 Jajanan Takjil Khas Banyuwangi saat RamadanBuah Krai yang ramai selama bulan Ramadhan di Banyuwangi. Dok Pemkab Banyuwangi

Kuliner takjil yang satu ini mungkin agak berbeda. Masyarakat di Kabupaten Banyuwangi punya kebiasaan menikmati takjil es buah Krai untuk buka buasa.

Buah Krai selalu laris manis selama Bulan Ramadhan. Buah krai mirip dengan timun suri namun memiliki daging buah berwarna oranye cerah.

Warna kulitnya cenderung kuning dengan sulur kehijauan. Buah ini rasanya hampir sama dengan buah blewah, namun tekstur daging buahnya lebih lembut. Aroma buah yang masak juga jauh lebih harum dibanding blewah.

Buah ini biasanya disajikan dengan air gula yang sudah dilarutkan dengan air terlebih dahulu, kemudian dicampur dengan es batu.

Sebelum dicampur dengan es batu dan larutan gula, buah Krai terlebih dahulu langsung dipotong, kemudian diserut daging buahnya.

4. Jenang Bedil

5 Jajanan Takjil Khas Banyuwangi saat RamadanPasar takjil di kawasan kota Kabupaten Banyuwangi. IDN Times/Dok Pemkab Banyuwangi

Kuliner Jenang Bedil, juga sering muncul di Banyuwangi saat bulan Ramadhan. Seperti namanya, bentuk jenang bedil serupa butiran peluru bedil (tembak). Beberapa daerah menyebut sebagai jenang grendul.

Takjil yang satu ini terbuat dari adonan tepung ketan yang direbus dengan gula pasir, pandan dan gula merah. Setelah matang, jenang bedil disajikan dengan guyuran kuah santan. Rasanya kenyal dan manis, bikin adem di perut.

5. Kolak Campur

5 Jajanan Takjil Khas Banyuwangi saat RamadanWarga berburu takjil di pasar kuliner Banyuwangi. IDN Times/Humas Pemkab Banyuwangi

Takjil kolak memang sudah umum di Indonesia. Seperti juga di Kabupaten Banyuwangi, kuliner kolak juga lumrah dijual sebagai takjil selama Bulan Ramadhan. Hanya saja, kolak yang disajikan sangat beragam.

Kamu bisa memilih aneka kolak dari bahan buah pisang, ketela, kacang ijo, labu, ketan, nangka.

Artinya tidak hanya biji-bijian, namun banyak juga buah-buahan yang dimasukkan ke dalamnya. Warga Banyuwangi biasa menyebutnya dengan kolak campur.

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Air dengan Pemandangan Eksotis di Banyuwangi

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya