Cicipi Nasi Berbahan Porang, Mentan: Lebih Enak!

Saat berkunjung ke pabrik porang di Madiun

Madiun, IDN Times - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja ke PT Asia Prima Konjac, pabrik pengolahan porang di Kabupaten Madiun, Jumat (30/7/2021). Kedatangannya itu untuk mengecek perkembangan industrialisasi dari komoditas pertanian yang kini tengah banyak dikembangkan petani di beberapa daerah.

"Pak Presiden (Joko Widodo) meminta melihat seperti apa porang yang ada," kata Yasin Limpo dalam kunjungannya.

1. Masih tahap uji coba

Cicipi Nasi Berbahan Porang, Mentan: Lebih Enak!Contoh beras berbahan porang yang mulai diproduksi. Nofika

Dari kunjungannya itu, ia menyatakan, pihak PT Asia Prima Konjac telah mencoba mengolah porang menjadi beras. Bahkan, ia berkesempatan mencicipi nasi dari bahan umbi tanaman yang juga dikenal dengan nama iles-iles tersebut.

"Rasanya lebih enak (dibandingkan beras dari padi), pantas harganya lebih mahal," ujar dia.

Baca Juga: Produksi Porang di Madiun Tembus 42 Ribu Ton, Nilainya Ratusan Miliar

2. Didorong menjadi komoditas unggulan selain beras

Cicipi Nasi Berbahan Porang, Mentan: Lebih Enak!Umbi porang yang dipanen petani di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Pengembahan pengolahan porang menjadi sejumlah produk menjadi perhatian pemerintah. Dengan demikian mampu meningkatkan harga dibandingkan hanya dijual dalam bentuk umbi, chip dan tepung. Apalagi komoditas porang ini telah memiliki pangsa pasar internasional seperti Cina dan Jepang.

"Porang menjadi salah satu pilihan Pak Presiden yang didorong menjadi komoditas unggulan selain beras. Tidak hanya (asal) dikirim ke luar negeri tetapi harus diolah terlebih dulu," Yasin Limpo menjelaskan.

3. Pemerintah mendorong percepatan industrialisasi porang

Cicipi Nasi Berbahan Porang, Mentan: Lebih Enak!Warga Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun sedang merajang umbi porang. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Untuk itu, ia menyatakan percepatan industrialisasi harus dilakukan. Adapun caranya dengan mendorong pihak swasta untuk menyerap porang dari petani dengan harga layak. Kemudian mengolahnya menjadi produk yang lebih tinggi secara ekonomis. Untuk beras Porang yang di Jepang dikenal Shirataki, misalnya, harga per kilogramnya mencapai Rp 200 ribu.

"Kami mendorong percepatan industrialisasi dan fasilitasi KUR (kredit usaha rakyat bagi petani) juga jalan," kata dia.

Baca Juga: Jokowi Minta Mentan Atur Industrialisasi Porang

Nofika Dian Nugroho Photo Verified Writer Nofika Dian Nugroho

Penulis lepas yang tinggal di Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya