Kejar Target Ekonomi 7 persen, Indonesia Akan Buka Pasar di Afrika

Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di angka 5,3 persen

Surabaya, IDN Times- Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, menjelaskan upaya pemerintah demi mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen. Salah satunya adalah membuka pasar baru di berbagai negara melalui percepatan perjanjian.

“Kami mempercepat perjanjian dagang, karena tanpa itu kesepakatan yang ada tidak akan terjadi,” kata dia sesuai menghadiri seminar Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) di Surabaya, Selasa (26/2).

1. Jokowi perintahkan buka pasar baru

Kejar Target Ekonomi 7 persen, Indonesia Akan Buka Pasar di AfrikaIDN Times/Vanny El Rahman

Enggar melanjutkan, Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah memerintahkan bawahannya untuk membuka pasar di wilayah Asia Selatan dan Afrika. 

“Pasar seperti Asia Selatan, Tengah, Afrika, akan kami speed up. Awal Maret ini, kami akan pertama kali buka perjanjian dengan negara Afrika, Mozambik. Sesudah itu on going proses dengan Tunisia dan Maroko, begitu juga Mercosur (Brasil, Argentina, Uruguay, Paraguay, Venezuela),” lanjutnya.

Baca Juga: Mentan Pastikan Indonesia Akan Mulai Ekspor Jagung Tahun Ini

2. Pasar “tradisional” terus dioptimalkan

Kejar Target Ekonomi 7 persen, Indonesia Akan Buka Pasar di AfrikaIDN Times/Vanny El Rahman

Selain itu, Jokowi juga memerintahkan supaya perdagangan di sejumlah pasar “tradisional” terus ditingkatkan. “Pasar seperti Eropa, Cina, Jepan, dan Amerika Serikat itu tetap kami pertahankan dan terus tingkatkan,” tutur dia.

3. Negara di Asia Tenggara sedang menggalakkan perjanjian dagang luar negeri

Kejar Target Ekonomi 7 persen, Indonesia Akan Buka Pasar di AfrikaIDN Times/Vanny El Rahman

Sebelumnya, pada sesi seminar dengan para pengusaha, Enggar menjelaskan bila perdagangan global terguncang akibat “perang dagang” antara Cina dengan Amerika Serikat dan keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit).

Salah satu manuver yang dilakukan banyak negara agar tetap bertahan adalah dengan mempercepat perjanjian dagang. “Kalau tidak (dipercepat), kita akan kalah bersaing dengan Malaysia, Vietnam, Thailand, bahkan Kamboja sudah mulai agresif,” tutup politikus Partai NasDem itu.

Baca Juga: Mendag Ungkap Trik Jokowi Menangkan Negosiasi Dagang dengan Cina

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya