Galakkan Ekspor, Mendag: Suka Tidak Suka Masih Tergantung Sawit

Harusnya komoditas apa nih yang ekspornya digalakkan?

Surabaya, IDN Times - Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Enggartiasto Lukita, menjelaskan bahwa komoditas ekspor Indonesia masih bergantung terhadap sawit dan batu bara.

“Suka atau tidak suka, kita masih tergantung pada sawit dan batu bara,” ujar Enggar seusai diskusi yang digelar Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) di Surabaya, Selasa (26/2).

Baca Juga: Filipina Batasi Komoditas dari Indonesia, Mendag: Bukan Perang Dagang

1. Pemerintah ingin memperbanyak perjanjian luar negeri

Galakkan Ekspor, Mendag: Suka Tidak Suka Masih Tergantung SawitIDN Times/Vanny El Rahman

Demi mengoptimalkan komoditas andalan Tanah Air, pemerintah menurutnya akan mempercepat sekaligus memperbanyak perjanjian luar negeri. “Tahun ini saya harap dari 13 jadi 15 FTA (Foreign Trade Agreement). Tapi ada yang akan selesai tahun ini, ada juga yang akan selesai tahun depan,” tambah dia.

2. Indonesia sasar pasar RCEP

Galakkan Ekspor, Mendag: Suka Tidak Suka Masih Tergantung SawitIDN Times/Vanny El Rahman

Dari sekian perjanjian dagang luar negeri, Enggar mengatakan bila pemerintah optimis menyambut kerja sama dagang dengan 16 negara dalam kerangka Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

“Leaders meeting pada pemimpin 16 negara (ASEAN+Australia, China, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru) sudah memberikan perintah kepada kami untuk selesai tahu ini. Itu 45 persen lebih dari total populasi dunia ada di kawasan ini (RCEP). Sekali ini ditandatangan, ini akan menjadi tantangan dan potensi pasar yang besar,” beber politikus NasDem itu.

3. Indonesia akan buka pasar di Afrika dan Asia Selatan

Galakkan Ekspor, Mendag: Suka Tidak Suka Masih Tergantung SawitIDN Times/Vanny El Rahman

Selain dengan Eropa, Amerika Serikat, Cina, dan Jepang, Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah memerintahkan Enggar supaya membuka pasar baru di Afrika dan wilayah Asia lainnya.

“Pasar seperti Asia Selatan, Tengah, Afrika, akan kami speed up. Awal Maret ini, kami akan pertama kali buka perjanjian dengan negara Ffrika, Mozambik. Sesudah itu on going proses dengan Tunisia dan Maroko, begitu juga Mercosur (Brasil, Argentina, Uruguay, Paraguay, Venezuela),” tutup dia.

Baca Juga: Mendag Ungkap Trik Jokowi Menangkan Negosiasi Dagang dengan Cina

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya