Kunjungi PT INKA, Komisi VI DPR RI Ungkapkan Ini

Hasil produksi penuhi kebutuhan dalam dan luar negeri

MADIUN, IDN Times – Sebanyak delapan anggota Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan kerja ke PT INKA (Persero) di Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (11/10). Para legislator yang salah satunya membidangi BUMN itu mengapresiasi PT INKA yang mampu memproduksi kereta untuk kebutuhan dalam dan luar negeri.

Selama ini, hasil produksi PT INKA digunakan PT KAI (Persero) untuk pasar domestik. Sedangkan, pasar luar negeri sudah menembus sejumlah negara di antaranya Bangladesh, Sri Lanka, dan Filipina. Beberapa negara di Afrika menjadi bidikan berikutnya.

Baca Juga: PT INKA Memproduksi Kereta LRT Tanpa Masinis

1. DPR RI dukung PT INKA membangun pabrik baru di Banyuwangi

Kunjungi PT INKA, Komisi VI DPR RI Ungkapkan IniIDN Times/ Nofika Dian Nugroho

Pesanan yang diterima PT INKA kian bertambah. Karena itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Azam Azman Natawijana, mengatakan untuk mendukung kenaikan produksi diperlukan pabrik baru. Apalagi, PT INKA sudah berencana membangunnya di Banyuwangi.

“Memang dibutuhkan,’’ ujar politisi dari Partai Demokrat itu di sela kunjungannya di sejumlah workshop PT INKA.

Pabrik baru yang direncanakan itu bakal berdiri di lahan seluas 84 hektare yang sebelumnya milik PTPN XII. Adapun nilai investasi pabrik kedua PT INKA itu senilai Rp 1,6 triliun. Keberadaan pabrik yang bakal dibangun tahun depan itu diharapkan mampu memenuhi dan mendominasi pasar Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika.

2. Pemerintah diharapkan memberikan penyertaaan modal negara

Kunjungi PT INKA, Komisi VI DPR RI Ungkapkan IniIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Selain untuk pembangunan pabrik, Azam berharap kepada pemerintah untuk memberikan penyertaan modal negara. Khususnya, untuk melengkapi sarana dan prasarana produksi sehingga PT INKA mampu melayani permintaan yang kian bertambah.

Yang terbaru, PT INKA mulai memproduksi kereta Light Rail Transit disingkat LRT tanpa masinis untuk Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Kereta yang dipesan PT KAI (Persero) itu sebanyak 31 rangkaian yang masing-masing terdiri dari 6 kereta. Sesuai rencana, LRT dengan nilai kontrak Rp 3,9 Triliun itu mulai dikirim pada April 2019.

 

3. Pabrik baru di Banyuwangi mampu menekan biaya distribusi

Kunjungi PT INKA, Komisi VI DPR RI Ungkapkan IniIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro mengatakan rencana pembangunan pabrik baru di Banyuwangi mampu menekan biaya distribusi. Terutama untuk pengiriman ke luar negeri lantaran lebih dekat dengan pelabuhan.

“Selama ini kami menggunakan truk trailer untuk membawa dari Madiun ke Surabaya sebelum dikirim ke luar negeri seperti Bangladesh,’’ ujar dia.

4. Kereta LRT tanpa masinis bakal dipromosikan ke luar negeri

Kunjungi PT INKA, Komisi VI DPR RI Ungkapkan IniIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Kereta LRT tanpa masinis yang sedang diproduksi PT INKA memiliki sejumlah kelebihan, seperti mampu berjalan maksimal dengan kecepatan 100 kilometer per jam. Karena itu, Budi menyatakan, pihaknya berkeinginan memasarkannya ke luar negeri.

Sejumlah BUMN lain yang masuk konsorsium seperti PT KAI, PT Waskita Karya akan mempromosikannya ke sejumlah negara. “Mau masuk Filipina, Bangladesh, Sri Lanka, dan Vietnam untuk dijual satu paket termasuk pembiayaan, operasional dan lain-lain,’’ kata Budi.

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya