15 Kereta Penumpang Pesanan Bangladesh di PT INKA Siap Kirim

Sisa dari total 250 kereta dikirim secara bertahap

Madiun, IDN Times - PT Industri Kereta Api atau INKA (Persero) mulai mengirim kereta penumpang untuk Bangladesh pada awal 2019. Sebanyak 15 dari 250 kereta yang dipesan dinyatakan sudah rampung.

Namun, Senior Manager Humas, Sekretariat, dan Protokoler PT INKA, Hartono, mengatakan bahwa jumlah kereta yang akan dikirim menyesuaikan kapasitas kapal pengangkut. “Untuk pengiriman tahap pertama diperkirakan antara 15 sampai 20 kereta,” kata Hartono, Sabtu (15/12).

Baca Juga: Pria Bangladesh Jadi Gunjingan Karena Pekerjaan yang Tulus Dia Lakukan

1. Pengiriman dilakukan secara bertahap

15 Kereta Penumpang Pesanan Bangladesh di PT INKA Siap KirimIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Kontrak pengadaan 250 kereta untuk Bangladesh nilainya mencapai Rp700 miliar secara multiyears. Proses pendekatan antara Pemerintah Bangladesh dengan PT INKA ihwal proyek itu mulai berlangsung sejak 2015, hingga akhirnya, PT INKA berhasil memenangkan tender.

“Pesanannya memang banyak, tapi untuk pengirimannya dilakukan secara bertahap,’’ ujar Hartono kepada IDN Times.

2. Produksi kereta pesanan LRT Jabodebek juga sedang digarap

15 Kereta Penumpang Pesanan Bangladesh di PT INKA Siap KirimIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Selain mengerjakan produk ekspor, PT INKA juga disibukkan dengan proyek pengadaan kereta dalam negeri. Sebanyak 31 kereta Light Rail Transit (LRT) untuk Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, pesanan PT Kereta Api Indonesia (KAI) mulai digarap. Hal itu setelah proses pengadaan komponen dilewati.

“Itu beberapa pekerjaan kami yang kontraknya sudah berlangsung,’’ kata Hartono.

Sedangkan proyek dalam negeri yang kini sedang dikejar, ia melanjutkan, adalah pengadaan 68 kereta rel diesel elektrik (KRDE) jarak jauh. Kereta itu dibutuhkan PT KAI. Adapun nilai kontraknya belum diketahui, lantaran masih menunggu proses administrasi pengadan barang.

3. Pasar dalam negeri dan luar negeri dioptimalkan

15 Kereta Penumpang Pesanan Bangladesh di PT INKA Siap KirimIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Sejak beberapa tahun terakhir, Hartono melanjutkan, PT INKA getol meningkatkan produksinya. Selain untuk pasaran dalam negeri, promosi juga intens dilakukan ke luar negeri.

Pasar yang dibidik seperti pengadaan kereta penumpang dan barang untuk Sri Lanka dengan nilai proyek Rp700 miliar. Proposal penawaran pembuatan kereta yang diajukan, sudah disetujui Pemerintah Sri Lanka.

“Tapi masih diporses di parlemen sana,’’ ujar Hartono.

Produksi yang kian meningkat itu berbanding lurus dengan target pendapatan dari penjualan PT INKA. Pada 2018, nilai targetnya sebanyak Rp3,1 triliun dan hingga pertengahan bulan ini sudah mencapai Rp3,09 triliun. Hartono optimistis target dapat terpenuhi hingga akhir tahun. Sedangkan nilai target penjualan pada 2019 sebanyak Rp3,7 triliun atau terjadi peningkatan sekitar 16 persen.

“Kenaikan targetnya Rp600 miilar” ujar Hartono.

Baca Juga: Dari Ekonomi Hingga Luxury, Ini Lho Jenis-jenis Kelas Kereta Api!

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya