Ekonomi Surabaya Tumbuh 7,17 Persen, Dibantu UMKM dan Pariwisata

Ada banyak tujuan wisata baru di Surabaya

Surabaya, IDN Times - Pertumbuhan ekonomi Surabaya pada triwulan II tahun ini mencapai 7,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi di Kota Surabaya ini dibantu sektor Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) dan sektor pariwisata. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengklaim, pertumbuhan ekonomi ini karena pihaknya telah merealisasikan sejumlah program, mulai dari UMKM, Pariwisata hingga padat karya.

“Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi Surabaya terus meningkat hingga mencapai 7,17 persen, dan itu lebih tinggi dari Jatim dan nasional. Artinya apa, berarti sinergi kuat yang kita bangun bersama semua stakeholder yang ada di Surabaya melalui program ekonomi kerakyatan terbukti berhasil,” ujar Eri. 

Eri mengatakan,  pertumbuhan ekonomi ini dipacu karena program ekonomi kerakyatan yang telah dilakukan Surabaya, seperti misalnya kebutuhan di Surabaya dipenuhi oleh UMKM dan toko kelontong yang tersebar di berbagai penjuru kota. Seluruh ASN Pemkot Surabaya dan siswa SD-SMP, kebutuhan batik dan seragamnya memakai buatan UMKM Surabaya.

Penjualan UMKM ini juga didukung adanya melalui platform digital yang telah dibentuk oleh Pemerintah yakni e-Peken . Pada aplikasi tersebut ada sekitar 500 pedagang toko kelontong yang menyediakan berbagai kebutuhan pokok. Konsumen tetapnya adalah para ASN Pemkot Surabaya yang diwajibkan membeli semua kebutuhan pokoknya dari aplikasi e-Peken tersebut. 

“Sejumlah toko di e-Peken itu omzet transaksinya bahkan ada yang meningkat 500 persen lebih. Tentu ini akan sangat membantu warga yang di bawah, sehingga perekonomian terus berputar,” tegasnya.

Di samping itu, Pemkot Surabaya juga melakukan penataan dan pengembangan destinasi wisata baru di Kota Surabaya. Destinasi wisata itu mulai dari Tunjungan Romansa yang dilaunching pada akhir tahun 2021, dan terus dikembangkan penataannya pada tahun 2022 ini. Lalu penataan dan pengembangan wisata di Jembatan Suroboyo Kenjeran, Wisata Susur Kalimas, dan Wisata Pesisi THP Kenjeran.

Selain itu, Wali Kota Eri juga meluncurkan Wisata Kya-kya di Jalan Kembang Jepun, Surabaya, Sabtu (10/9/2022). Di bulan itu juga, Wali Kota Eri meluncurkan wahana wisata Romokalisari Adventure Land di kawasan Romokalisari, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, Minggu.(25/09/2022). Kedua wisata baru ini mampu menyerap banyak UMKM, sehingga perekonomian Surabaya terus berputar. 

“Insyaallah ke depan Pemkot Surabaya akan terus hadir untuk menciptakan peluang-peluang kerja bagi warga, apalagi tahun depan pemkot sudah menganggarkan Rp 3 triliun untuk UMKM. Dengan gotong royong dan sinergi bersama seluruh elemen masyarakat, insyallah kemiskinan dan pengangguran di Surabaya dapat diselesaikan,” pungkasnya.

Selain itu, untuk memacu pertumbuhan ekonomi, pihaknya juga mengembangkan program padat karya. Padat karya ini berbeda-beda di setiap kecamatan tergantung potensinya di setiap wilayah. 

"Padat Karya ini (hadir) untuk memancing MBR Surabaya agar mau bekerja dan berusaha. Ketika sudah bekerja, kami pastikan mereka mendapatkan pendapatan yang layak, yakni sebesar Rp 2-3 juta per bulan. Bahkan, padat karya yang paving dan jahit sudah ada yang mendapatkan pendapatan sampai Rp 6 juta perbulan," ujarnya.

Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada 2022 menurun 2 persen, tepatnya di angka 7,62 persen. Sebelumnya, angka pengangguran terbuka itu naik drastis pada tahun 2019 di angka 5,76 persen. Kemudian, pada saat pandemik COVID-19 tahun 2020 meningkat menjadi 9,79 persen. Selanjutnya, pada tahun 2021 angka TPT itu menjadi 9,68 persen, dan akhirnya pada 2022 di triwulan II turun menjadi 7,62 persen. 

Baca Juga: 2023, Pemkot Surabaya Ganti Kendraan Operasional dengan Motor Listik

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya