Distribusi Minyakita di Surabaya Belum Merata

Katanya kemarin operasi pasar

Surabaya, IDN Times - Distribusi Minyakita di Kota Surabaya belum merata. Padahal, Pemerintah Kota Surabaya telah menggelontorkan 23.904 liter Minyakita kepada para pedagang eceran melalui operasi pasar pada Sabtu (11/2/2023). 

Dari pantauan IDN Times di Lapangan, dari dua pasar di Surabaya yakni Pasar Genteng dan Pasar Tambakrejo ternya tak semua pedagang mendapatkan Minyakita. 

1. Di Pasar Genteng Minyakita mudah ditemui

Distribusi Minyakita di Surabaya Belum MerataPedagang Minyakita di pasar Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana).

Di Pasar Genteng Minyakita mulai bisa ditemui. Minyakita tersedia di rak-rak pedagang.  Salah satu pedagang, Nur Fadila (32) mengaku Minyakita baru masuk di Pasar Genteng pada Sabtu (13/2/2023). Sebelumnya, Minyakita kosong di raknya selama berminggu-minggu. 

"Kemarin dapat 5 kerdus Minyakita dari operasi pasar. Satu kerdus berisi 12 liter, jadi total ada 60 liter," ungkap Nur Fadila. 

Minyakita ia dapatkankan dari distributor dengan harga Rp12.00 perliter. Ia jual dengan harga Rp14 ribu per liter. 

"Belinya kemarin harus pakai KTP, Kan itu cuma untuk pedagang," ungkap dia. 

Nur Fadila mengaku, Minyakita masih menjadi favorit pembeli. Sebab, harganya lebih murah dari minyak kemasan.

"Minyakita lebih banyak yang beli Kalau kemasan bermerek harganya kan lebih mahal Rp19 ribu per liter," kata dia. 

Pedagang lain di Pasar Genteng, Suhartati (62) juga demikian. Ia mendapat 10 karsus Minyakita dari operasi pasar pada Sabtu (11/2/2023) lalu. 

"Saya dapat 10 kardus. Jadi saya dapat 120 liter minyak, harganya Rp14 ribu per liter," sebutnya. 

Baca Juga: Surabaya Digelontor 23 Ribu Minyakita untuk Stabilkan Harga 

2. Di pasar Tambakrejo jual stok lama

Distribusi Minyakita di Surabaya Belum MerataPedagang Minyakita di pasar Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana).

Kondisi ini berbeda dari Pasar Tambakrejo Surabaya. Di Pasar tersebut, ternyata Minyakita masih langka. 

Salah satu pedagang, Munani mengatakan, belum mendapat Minyakita dari operasi pasar. Ia hanya menjual Minyakita dari stok lama. 

"Minyakita belum dapat (dari hasil operasi pasar), ini stok lama," katanya. 

Ia pun menjual Minyakita dengan harga harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET)yakni Rp16 per liter. 

3. Pemkot gelontorkan 23.904 liter Minyakita

Distribusi Minyakita di Surabaya Belum MerataIlustrasi Minyakita. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopdag), menggelar operasi pasar minyak goreng di 8 pasar. Pemkot menggelontorkan 23.904 liter Minyakita kepada para pedagang eceran. 

Kepala Bidang Distribusi Perdagangan, Dinkopdag Kota Surabaya, Devie Afrianto mengatakan, operasi pasar kali ini bertujuan untuk menstabilkan harga minyak. Karena, masih kata Devie, khusus bahan kebutuhan pokok minyak goreng, masyarakat tidak boleh membeli langsung dari distributor. "Supaya bisa mengendalikan harga," kata Devie. 

Devie menjelaskan, harga jual minyak goreng kepada masyarakat wajib menyesuaikan Harga Eceran Tertinggi (HET), maksimal Rp14.000 ribu per liter. Sedangkan dari distributor ke pedagang, dijual Rp12.600 ribu per liter. 

"Kalau untuk kemasan seperti Minyakita, itu dijual ke masyarakat tidak boleh lebih dari Rp14.000 ribu, wajib sesuai HET. Kecuali, minyak goreng merk kemasan lain, misal yang premium. Kalau Minyakita dijual di atas HET ya dilaporkan," jelas Devie.

Baca Juga: Minyakita Langka di Surabaya, Mendag Bilang karena Diborong

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya